10 Tantangan Generasi Muda di Era Sekarang

oleh
10 Tantangan Generasi Muda di Era Sekarang
10 Tantangan Generasi Muda di Era Sekarang

10 Tantangan generasi muda saat ini, yang sering disebut sebagai Generasi Z dan Milenial, menghadapi berbagai tantangan unik di era modern.

Kemajuan teknologi, perubahan sosial, serta dinamika ekonomi global menciptakan lingkungan yang berbeda dari apa yang dialami oleh generasi sebelumnya.

Tantangan-tantangan ini tidak hanya memengaruhi cara hidup, tetapi juga membentuk masa depan mereka. Berikut ini adalah 10 tantangan utama yang dihadapi oleh generasi muda di era sekarang.

Tekanan Sosial Media

Di era digital, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Sementara platform ini memberikan peluang untuk terhubung dan berbagi informasi, mereka juga menciptakan tekanan sosial yang signifikan. Generasi muda sering merasa perlu untuk menunjukkan citra “sempurna” secara online, yang dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan rendahnya harga diri.

Ketidakpastian Ekonomi

Tantangan ekonomi menjadi salah satu kekhawatiran terbesar bagi generasi muda. Dengan meningkatnya biaya pendidikan, sulitnya mendapatkan pekerjaan yang stabil, dan harga properti yang terus naik, banyak dari mereka merasa kesulitan untuk mencapai stabilitas finansial. Kondisi ini diperparah dengan dampak ekonomi dari pandemi yang mengganggu berbagai sektor pekerjaan.

Perubahan Iklim

Generasi muda sangat sadar akan dampak perubahan iklim dan krisis lingkungan. Mereka menghadapi masa depan di mana sumber daya alam semakin terbatas, cuaca ekstrem menjadi lebih umum, dan dampak perubahan iklim mengancam kehidupan di seluruh dunia. Keterlibatan mereka dalam gerakan lingkungan dan advokasi perubahan kebijakan menjadi semakin penting.

Kesehatan Mental

Kesehatan mental adalah isu kritis yang dihadapi oleh generasi muda. Tekanan akademis, tantangan ekonomi, serta pengaruh media sosial berkontribusi terhadap peningkatan tingkat stres, depresi, dan kecemasan di kalangan anak muda.

Meski kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental telah meningkat, stigma dan akses terbatas ke layanan kesehatan mental masih menjadi kendala.

Pendidikan dan Keterampilan yang Relevan

Di era yang penuh dengan perubahan teknologi, pendidikan konvensional seringkali tidak mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan yang relevan untuk dunia kerja modern. Mereka perlu terus beradaptasi dan mempelajari keterampilan baru, seperti literasi digital, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi, agar tetap kompetitif di pasar kerja yang dinamis.

Perubahan Norma Sosial

Generasi muda hidup dalam dunia yang penuh dengan perubahan norma sosial dan budaya. Isu-isu seperti kesetaraan gender, identitas seksual, dan inklusivitas semakin mendapat perhatian, tetapi juga menimbulkan debat dan konflik sosial. Tantangan ini menciptakan kebutuhan untuk mendefinisikan ulang norma-norma tradisional dan mengembangkan sikap yang lebih terbuka dan inklusif.

Krisis Identitas

Di tengah perubahan sosial yang cepat, banyak generasi muda menghadapi krisis identitas. Mereka sering kali merasa terjebak antara tradisi yang diwariskan oleh generasi sebelumnya dan tuntutan dunia modern yang serba cepat. Mencari jati diri yang autentik dan menemukan tujuan hidup di tengah berbagai pengaruh ini menjadi tantangan yang signifikan.

Dampak Teknologi

Meskipun teknologi menawarkan banyak peluang, dampaknya juga membawa tantangan tersendiri. Ketergantungan pada teknologi dapat menyebabkan isolasi sosial, gangguan tidur, dan kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal yang mendalam. Selain itu, teknologi juga memunculkan isu keamanan data dan privasi yang perlu diatasi oleh generasi muda.

Keterlibatan Politik dan Sosial

Generasi muda semakin terlibat dalam isu-isu politik dan sosial, baik di tingkat lokal maupun global. Namun, mereka juga menghadapi tantangan dalam hal representasi dan pengaruh. Seringkali suara mereka tidak didengar atau dianggap tidak relevan oleh institusi yang didominasi oleh generasi yang lebih tua. Ini menciptakan kebutuhan bagi mereka untuk terus memperjuangkan hak-hak mereka dan memastikan bahwa pandangan mereka diakui dalam proses pengambilan keputusan.

Pandemi COVID-19 dan Dampaknya

Pandemi COVID-19 telah membawa tantangan besar bagi generasi muda, mengganggu pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial mereka. Pembatasan sosial, ketidakpastian ekonomi, dan perubahan dalam cara belajar dan bekerja telah memaksa mereka untuk beradaptasi dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dampak jangka panjang dari pandemi ini masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi jelas bahwa generasi muda akan terus merasakan konsekuensinya dalam waktu yang lama.

Generasi muda di era sekarang menghadapi tantangan yang kompleks dan beragam. Mereka harus navigasi antara tekanan sosial, ketidakpastian ekonomi, perubahan iklim, dan masalah kesehatan mental, sambil terus berusaha mencari identitas dan tujuan hidup mereka.

Meskipun 10 tantangan generasi muda ini berat, generasi muda juga memiliki potensi besar untuk beradaptasi dan memimpin perubahan positif di dunia. Dengan dukungan yang tepat dan akses ke sumber daya yang memadai, mereka dapat mengatasi tantangan-tantangan ini dan membentuk masa depan yang lebih baik.

Peran Generasi Muda dalam Mengembangkan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi demi Kemajuan Bangsa

 

Salah satu tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Bagaimana peran generasi muda dalam mengembangkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi demi kemajuan bangsa?

Generasi muda memiliki posisi dan peran yang sangat vital dalam kehidupan kebangsaan Indonesia.

Peran pemuda seperti yang dimuat dalam UU RI No. 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan yang berbunyi pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional.

Baca Juga:

Dalam Undang-Undang tersebut, jelas disebutkan bahwa dalam pembaruan dan pembangunan bangsa, pemuda mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis sehingga perlu dikembangkan potensi dan perannya melalui penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan sebagai bagian dari pembangunan nasional.

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia menunjukkan, pemuda berperan aktif sebagai ujung tombak dalam mengantarkan bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat.

Peran pemuda menjadi salah satu kunci terlahirnya negara Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan di atas kemajemukan bangsa Indonesia.

Pembangunan kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Peran aktif pemuda sebagai agen perubahan menghadapi 10 tantangan generasi muda diwujudkan dengan mengembangkan:

a. pendidikan politik dan demokratisasi;
b. sumberdaya ekonomi;
c. kepedulian terhadap masyarakat;
d. ilmu pengetahuan dan teknologi;
e. olahraga, seni, dan budaya;
f. kepedulian terhadap lingkungan hidup;
g. pendidikan kewirausahaan; dan/atau
h. kepemimpinan dan kepeloporan pemuda

Tantangan Generasi Muda Menghadapi Era Globalisasi

Keberagaman Ras, Suku, Agama dan Golongan Masyarakat Indonesia

Menghadapi era globalisasi, diperlukan pemahaman dan sikap untuk menjadi acuan untuk kemudian bertindak di masa sekarang dan masa depan. Globalisasi, menjadi keadaan yang dihadapi generasi milenial.

Era globalisasi adalah suatu tatanan kehidupan manusia yang secara global telah melibatkan seluruh umat manusia. Globalisasi secara khusus memasuki tiga arena penting dalam kehidupan manusia yaitu ekonomi, politik, dan budaya.

Ahli sosiologi Indonesia, Selo Soemardjan menyebut globalisasi sebagai terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sebuah sistem dan kaidah yang sama. Sedangkan Anthony Giddens menjelaskan globalisasi sebagai intensifikasi hubungan sosial secara global yang menghubungkan satu lokasi dengan lokasi lainnya sehingga kejadian di satu tempat bisa berdampak juga bagi tempat yang lain.

Globalisasi secara umum dapat diartikan sebagai proses masuknya ke ruang lingkup dunia, menjadi global atau mendunia. Peristiwa yang terjadi di belahan dunia lain dapat kita saksikan langsung tanpa harus mendatanginya.

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Globalisasi membuat transformasi budaya luar ke dalam budaya lokal nusantara sangat pesat, cepat dan tanpa sekat. Khususnya di Indonesia, budaya dari Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat merasuki generasi millenials. Lagu-lagu K-Pop, budaya komik atau mangga dari Jepang, dan pengaruh film Hollywood tanpa disadari merasuki benak dan mempengaruhi tingkah laku generasi muda.

 

Ada dua kekuatan yang menopang globalisasi, yaitu bisnis dan teknologi. Oleh karena itu, globalisasi digerakkan oleh teknologi dengan jaminan keuntungan dari bisnisnya. Misalnya pada teknologi komunikasi satelit.

Dengan satelit, maka suatu negara akan terlingkupi jaringan komunikasi yang terhubung dengan dunia luar. Mengatasi jarak dan keadaaan geografisnya. Namun, ada biaya yang harus dibayarkan untuk menggunakan teknologi tersebut. Misalnya, dengan berlangganan telepon satelit atau membayar perusahaan yang menghubungjan jaringan itu.

Teknologi komunikasi yang paling menghasilkan keuntungan dan paling penting menggerakan globalisasi adalah Internet. Internet merupakan suatu jaringan yang dibangun oleh beberapa orang untuk saling berkomunikasi.

Penemuan teknologi jaringan komunikasi Internet, yang dimulai dengan pengembangan komputer elektronik pada 1950-an benar-benar mewujudkan konsep global village.

Awal konsep tentang jaringan paket berasal dari beberapa laboratorium ilmu komputer di Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Departemen Pertahanan Amerika memberikan kontrak pada awal 1960-an untuk sistem jaringan paket, termasuk pengembangan ARPANET.

Puncaknya terjadi pada tahun 1990-an, dimana Internet telah membawa dampak revolusioner pada aspek budaya dan perdagangan, termasuk bangkitnya komunikasi instan melalui email, pesan instan, panggilan telepon voice over Internet Protocol (VoIP), panggilan video interaktif dua arah, dan World Wide Web dengan forum diskusinya, blog, jejaring sosial, dan situs belanja online.

Melalui Internet, orang-orang di berbagai belahan bumi dapat mengakses informasi dengan cepat, baik di dalam maupun di luar negeri. Akses tersebut dapat tersambung melalui media sosial seperti website, blog, facebook, twitter, line, dan sebagainya.

Di Indonesia sendiri, globalisasi melalui teknologi informasi diatur dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yaitu: Bahwa kemerdekaan menyatakan pikiran dan kebebasan berpendapat serta hak memperoleh informasi melalui penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan komunikasi ditujukan untuk memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan Penyelenggara Sistem Elektronik.

Generasi Millenial di Era Globalisasi

Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi pada dasarnya adalah menjawab tantangan regenerasi, dalam menyiapkan generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa, yang gilirannya akan mengambil alih kepemimpinan.

 

Generasi millenial adalah sebutan untuk kelompok orang yang lahir pada pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Generasi ini lahir, dan berkembang pada suasanan dimana terjadi peralihan Orde Baru ke era Refromasi.

Pada saat ini pula, teknologi informasi berkembang sendemikian cepat, termasuk kebebasan mendapatkan berita dan data melalui jaringan Internet yang terhubung melalui perangkat komputer atau handphone. Ini sekaligus menjadi bagian dari 10 tantangan generasi muda.

Yang harus dilakukan menghadapi era globalisasi:

Mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa internasional Inggris, Mandarin, Prancis, Spanyol, Rusia dan Arab.

Enam bahasa itu juga digunakan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa, hingga disebut bahasa resmi PBB.

Sebagian besar buku-buku di dunia, menggunakan enam bahasa ini, termasuk diantaranya buku teks wajib yang dipakai di sekolah dan universitas internasional. Jadi, bila kamu hendak melanjutkan pendidikan di luar negeri, wajib untuk mengusai satu bahasa internasional diatas.

Mempelajari teknologi komputer

Kemajuan teknologi komputer dan Internet, membuat kita cepat mengetahui infomasi Olimpiade di Amerika Serikat. Website berita dengan kemampuan internet, mampu menayangkan siaran langsung ibadah haji di Arab Saudi.

Komputer menjadi sebuah sistem yang berinteraksi dengan cara tertentu dengan dunia luar. Interaksi dengan dunia luar dilakukan melalui perangkat peripheral dan saluran komunikasi.

Terbuka dan menerima hal-hal positif di berbagai bidang

Globalisasi membuat suat bangsa menjadi kaya budayanya. Interaksi antar negara, membuat meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju.

Dengan demikian, terjadi alkulturasi budaya antara suku bangsa, antar ras yang semakin memperkaya budaya.

Dampak positif dari globalisasi adalah membuat masyarakat memiliki sifat kreatif, inovatif, terbuka terhadap perubahan dan bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan dengan dibantu teknologi informasi.

Membuat rencana pendidikan dan karir

Karir merupakan suatu keseluruhan kehidupan seseorang dalam perwujudan diri untuk menjalani hidup dan mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, individu harus memiliki kekuatan yang dimiliki seperti penguasaan kemampuan dan aspek yang menunjang kesuksesan karir.

Perencanaan karir merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam perkembangan karir individu. Kecakapan dalam mengambil keputusan merupakan tujuan utama dalam perencanaan karir yang harus ditempuh oleh setiap individu.

Terpopuler:

Untuk membuat rencana pendidikan dan karir, kamu harus memahami kondisi dan kemampuan fisik. Selain itu, juga memahami potensi-potensi, seperti kemampuan akademik, bakat, minat yang berhubungan dengan pekerjaan yang ingin dikembangkan. Dan memahami kemampuan dalam memilih dan mengambil keputusan dalam berbagai situasi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi.

Berpikir global dan bertindak lokal

Makna berpikir global bertindak lokal adalah sikap warga negara untuk membangun karakter menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi. Berpikir global, bertindak lokal adalah pendapat ahli John Naisbitt dalam bukunya berjudul ‘Global Paradox: The Bigger the World Economy, the More Powerful Its Smallest Players’.

Berikut ini adalah pokok pikiran dari makna berpikir global bertindak lokal untuk menghadapi era globalisasi:

  • Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat lokal, nasional, dan global.
  • Secara aktif mencari dan menyimpan informasi yang bersifat dunia.
  • Mempunyai sifat terbuka, mau menerima setiap adanya pembaruan.
  • Mampu menyeleksi informasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat kita.

Itulah penjelasan 10 tantangan generasi muda.