Karakteristik daerah dalam kerangka NKRI, satu diantaranya adalah aspek pariwisata. Contoh dari karakteristik daerah khususnya pariwista adalah provinsi Bali. Karakter daerah Bali sebagai tujuan wisata, terkenal sampai keluar negeri.
Sebelum membahas lebih lanjut karakteristik daerah lainnya, mari melihat lingkup daerah dalam Negara Kestuan Republik Indonesia.
Pasal 18 Ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan Undang-Undang”.
Berdasarkan bunyi pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Indonesia didalamnya terdiri atas provinsi-provinsi yang saat ini jumlahnya 34 provinsi, kemudian provinsi-provinsi yang ada di Indonesia di dalamnya terdiri atas beberapa kota dan kabupaten. Setiap provinsi dan kabupaten/kota masing-masing mempunyai kepala daerahnya sendiri-sendiri yang saat ini pemilihan kepala daerah tersebut dilangsungkan secara langsung melalui Pemilihan Umum Daerah.
Baca Juga:
- Menyongsong Empat Tujuan Wisata Dunia ‘Bali Baru’
- Penyebab Keberagaman di Indonesia, Faktor dan Penjelasannya
- Kegiatan Ekonomi adalah Usaha Memenuhi Kebutuhan Hidup, Begini Penjelasannya
Juga tertuang pada pasal 18 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi “Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas perbantuan.”
Peran daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia antara lain sebagai berikut:
a. Mempertahankan bentuk dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana ketentuan pasal 37 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi, ”Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan”;
b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan, kecuali enam urusan yang menjadi kewenangan pusat, yaitu politik luar negeri; pertahanan; keamanan; peradilan; moneter atau berhubungan dengan keuangan; dan agama;
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan pendapatan masyarakat;
d. Memajukan bangsa melalui inovasi dan kreativitas aparatur sipil negara di daerah;
e. Melaksanakan pembangunan nasional untuk meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, kesempatan dan kualitas pelayanan publik, dan daya saing daerah;
f. Mengembangkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang demokratis.
Bangsa Indonesia adalah masyarakat yang terdiri dari beranekaragam suku bangsa yang memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Di Indonesia ini terdapat 656 suku bangsa dengan bahasa lokal 300 macam.
Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan milik Bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan sehingga mampu memberikan warna ketentraman dan kedamaian bagi rakyat Indonesia agar ke depan tidak banyak menimbulkan persoalan yang mengancam disintegrasi bangsa.
Persatuan dan kesatuan bangsa yang terwujud dari sejumlah suku bangsa yang semula merupakan masyarakat yang berdiri sendiri dan mendukung kebudayaan yang beraneka ragam itu perlu diperkokoh dengan kerangka acuan yang bersifat nasional, yaitu kebudayaan nasional. Suatu kebudayaan yang mampu memberi makna bagi kehidupan berbangsa dan berkepribadian, akan dapat dibanggakan sebagai identitas nasional.
Meskipun berbeda suku, budaya, agama, bangsa Indonesia tetap dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945.
Keberagaman bukan merupakan unsur perpecahan namun justru yang menciptakan kesatuan bangsa. Kesatuan adalah upaya untuk mempersatukan perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama untuk menjadi satu, yaitu bangsa Indonesia. Salah satu kejayaan Indonesia adalah memiliki kebudayaan tarian daerah yang beraneka ragam.
Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna yang dapat kita telaah dari berbagai aspek sebagai berikut:
1. Aspek Hukum
Proklamasi yang diperoleh merupakan berkat rahmat Tuhan. Proklamasi merupakan pernyataan keputusan politik tertinggi bangsa Indonesia untuk menghapuskan hukum kolonial dan diganti dengan hukum nasional, yaitu lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2. Aspek Historis
Proklamasi merupakan titik akhir sejarah penjajahan di bumi Indonesia sekaligus menjadi titik awal Indonesia sebagai negara yang merdeka bebas dari penjajahan bangsa lain
3. Aspek Sosiologis
Proklamasi menjadikan perubahan dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka. Proklamasi memberikan rasa bebas dan merdeka dari belenggu penjajahan.
4. Aspek Kultural
Proklamasi membangun peradaban baru dari bangsa yang digolongkan pribumi (pada masa penjajahan Belanda) menjadi bangsa yang mengakui persamaan harkat, derajat, dan martabat manusia yang sama.
5. Aspek Politis
Proklamasi menyatakan bahwa bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat dan mempunyai kedudukan sejajar dengan bangsabangsa lain di dunia.
Baca Juga
- Jelaskan Penyebab Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia
- 4 Jenis Faktor Penyebab Terjadinya Masalah Sosial
- Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Berpartisipasi Menjaga Keutuhan NKRI
Apa maksud berpartisipasi menjaga keutuhan NKRI? Berpartisipasi menjaga keutuhan NKRI artinya turut serta atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat dapat menjaga keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia. Sebagai warga bangsa dan warga negara sudah selayaknya turut berpartisipasi dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik, sehingga dikenal dengan nama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kesatuan adalah bentuk negara, sedangkan republik adalah bentuk pemerintahannya.
Berikut ini 3 contoh berpartisipasi menjaga keutuhan NKRI:
Partisipasi tenaga
Partisipasi tenaga untuk menjaga keutuhan NKRI dapat dimulai dari hal-hal kecil, misalnya gotong royong. Gotong royong adalah kepribadian masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia, sejak dahulu kala dalam kehidupan sosialnya sudah terbiasa dalam suasana gotong royong. Dalam keseharian, kita dengan mudah menjumpai warga yang bekerjasama membersihkan lingkungan, membangun tempat ibadah, sampai tolong menolong saat terjadi bencana alam. Itulah contoh sehari-hari tentan gotong royong.
Gotong royong dapat berarti, bekerjasama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Sikap gotong royong adalah menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama dan menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil.
Gotong royong memiliki arti penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan serta meningkatkan solidaritas dan rasa kekeluargaan dengan sesama. Oleh karena itu, gotong royong menjadi tanggung jawab setiap warga masyarakat.
Partisipasi pikiran
Partisipasi pikiran untuk menjaga keutuhan NKRI adalah dengan menghargai perbedaan saat bermasyarakat, berada di sekolah dan lingkungan kerja. Indonesia adalah negara multikultural, tapi bukan negara multikulturalis. Karena itu multikulturalisme tidak menjadi solusi dalam pengelolaan keragaman di Indonesia.
Toleransi perlu ditengah masyarakat yang berbeda-beda. Perbedaan adalah keniscayaan dalam masyarakat. Sebagaimana mestinya seorang saudara, maka tidak boleh untuk saling menjatuhkan karena dia atau mereka berbeda. Terutama, untuk membuat keberagaman di Indonesia tetap berjalan.
Di negara yang lainnya, tentu tidak memiliki keberagaman yang begitu banyak. Memang, tugas masyarakat Indonesia saat ini cukup berat. Karena, harus menjaga keberagaman ini dalam bingkai kesatuan Indonesia.
Partisipasi uang atau barang
Partisipasi uang atau barang untuk menjaga keutuhan NKRI contohnya dengan membayar pajak dan bea. Contoh sederhananya adalah saat berbelanja di toko atau supermarket, membayarkan pajak pertambahan nilai (PPN).
Membeli produk-produk dalam negeri dan mencintai hasil produksi dalam negeri.
Karakteristik Daerah Dalam Kerangka NKRI
Setelah mengulas aspek daerah dalam lingkup negara Indonesia,maka tiap daerah memiliki karakterisitiknya masing-masing. Berikut 5 karakteristik daerah dalam kerangka NKRI:
Karakter Sosial
Karakter sosial kemasyarakatan juga menjadi pertimbangan satu daerah mendapat status otonomi. Aceh misalnya, dengan sosial kemasyarakatannya menjadikan Aceh sebagai daerah istimewa.
Karakter Ekonomi
Ada daerah yang secara khusus mengembangkan ekonomi. Misalnya daerah Batam, yang mendapat status daerah otonomi khusus. Batam, mendapat status ini karena letaknya yang sangat strategis di perlintatasan perdagangan internasional. Tentunya, ini menyebabkan profesi masyarakat di sana sangat beragam.
Manfaat keberagaman ekonomi dalam masyarakat, satu diantaranya adalah terpenuhinya kebutuhan barang dan jasa untuk menunjang kehidupan. Coba lihat disekitarmu, ada yang bekerja sebagai petani, pedagang sayur, peternak ayam, dan lain sebagainya. Beragamnya ekonomi dilingkungan tersebut, membuatmu dapat memenuhi kebutuhan hidup.
Lalu mengapa ekonomi setiap orang beragam? Apa saja yang mempengaruhi keberagaman tersebut? Secara sederhana, keberagaman ekonomi terjadi karena kemampuan manusia berbeda-beda dalam mengelola produksi dan konsumsi sumber daya alam. Perbedaan itu membuat penghasilan yang berbeda-beda.
Sumber daya alam yang ada di bumi ini diciptakan oleh Tuhan untuk dimanfaatkan oleh manusia. Pemanfaatan itu digunakan untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan umat manusia.
Sumber daya alam itu diolah oleh manusia melalui proses produksi yang menghasilkan barang kemudian dijual ke konsumen. Proses pengolahan sumber daya alam sampai pemakaian di tangan konsumen ini dinamakan kegiatan ekonomi.
Jadi, keberagaman ekonomi bergantung pada wilayah tempat tinggal penduduk. Setiap penduduk yang tinggal di suatu wilayah pasti melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Karakter Pariwisata
Manfaat pariwisata khususnya bahari, dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar kawasan wisata secara langsung dan pemerintah daerah secara tidak langsung. Pemerintah daerah, mendapat pemasukan uang dari bea masuk di pelabuhan dan bandara. Sedangkan masyarakat, mendapat manfaat ekonomi dengan menjual cinderamata atau sebagai pemandu wisata.
Pariwisata bahari, merupakan bagian dari ekonomi kelautan (marine economy) yang merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Provinsi Bali misalnya, telah menjadikan pariwisata bahari sebagai sumber pendapatan daerah. Karakteristik daerah wisata bahari pulau Bali, sangat terkenal di luar negeri. Contohnya, wisata di Tanjung Benoa.
Pantai Tanjung Benoa merupakan pusat kegiatan olahraga air termasuk selam di Pulau Dewata. Di tempat ini Anda dapat melakukan kegiatan seru yang memacu adrenalin. Maklum saja, karakteristik ombak di pantai ini sangat tenang, cocok untuk olahraga air. Beberapa permainan yang seru yang dapat dicoba meliputi sea walker, wakeboard, donut boat, waterski, banana boat, jetski, flying fish, dan parasailing.
Karakter Pendidikan
Yogyakarta, telah lama dikenal sebagai daerah pusat pendidikan di Indonesia. Dengan banyaknya universitas dan akademi yang ada disana, tak heran bila banyak mahasiswa yang menuntut ilmu dari berbagai daerah.
Karakter Kesehatan
Pemerintah daerah, mengembangkan Rumah Sakit Umum Daerah untuk melayani kesehatan warganya. Tentu, pelayanan kesehatan ini dibutuhkan bagi masyarakat.