Menurut Soerjanto Poespowardojo, ideologi merupakan keseluruhan prinsip atau norma yang berlaku dalam suatu masyarakat yang meliputi berbagai aspek, seperti sosial- politik, ekonomi, budaya, dan hankam.
Sehingga, ideologi jadi keseluruhan prinsip dan norma atau motivasi dalam bertindak, sehingga ideologi menentukan tingkah laku kehidupan sosial, politik, dan ekonomi dalam kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan.
BACA JUGA: Fungsi dan Peran Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Ideologi juga menjadi konsep pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
Keseluruhan sistem ide itu secara normatif memberikan persepsi, landasan, serta pedoman tingkah laku bagi seseorang atau masyarakat dalam seluruh kehidupannya dan dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan.
Baca Juga: Contoh Perilaku Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari Bagi Siswa
Menurut Soerjanto Poespowardojo, terdapat 6 fungsi ideologi bagi sebuah negara:
- Sebagai struktur kognitif yaitu keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami kejadian di lingkungan sekitar
- Sebagai orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan masyarakat
- Sebagai norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang dalam bertindak
- Sebagai bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya
- Sebagai kemampuan untuk menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuannya
- Sebagai pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati serta membuat pola tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya
Pengertian Ideologi
Ideologi adalah konsep yang kompleks dan penting dalam dunia politik, sosial, dan budaya. Kata “ideologi” berasal dari kata Yunani “idea,” yang merujuk pada konsep, gagasan, atau pandangan tentang dunia. Secara umum, ideologi mengacu pada seperangkat keyakinan, nilai, norma, dan pandangan tentang bagaimana masyarakat seharusnya diatur dan berfungsi.
Ideologi dapat dianggap sebagai kerangka pemikiran yang membentuk pandangan tentang berbagai aspek masyarakat, termasuk politik, ekonomi, budaya, agama, dan lain-lain.
Ini adalah serangkaian pandangan dan keyakinan yang membentuk orientasi ideologis seseorang atau kelompok terhadap realitas sosial.
Ideologi juga dapat mempengaruhi cara individu atau kelompok memahami permasalahan, mempertimbangkan solusi, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Makna Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Makna Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia. Serta tidak keluar dari eksistensi dan jati diri bangsa Indonesia, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan zaman.
Pancasila sebagai ideologi terbuka merupakan ideologi seimbang dan harmonis bagi kelangsungan hidup manusia dalam bernegara dan bermasyarakat.
Pancasila sebagai ideologi negara cita-citanya adalah untuk mewujudkan suatu tata masyarakat adil dan makmur sejahterah lahiriah batiniah, seimbang antara individu dan sosialnya dengan menempatkan manusia sebagai pribadi mandiri yang religius, sehingga tiap warga mendapatkan segala sesuatu yang telah menjadi haknya sesuai dengan hakekat manusia adil dan beradab.
Sebagai suatu ideologi yang menjadi pengawal dan pengarah perjalanan hidup bangsa Negara Republik Indonesia, Pancasila tentu tidak boleh berubah jati dirinya menjadi sebuah ideologi yang bersifat tertutup yaitu seperti agama karena sangat membahayakan bangsa dan negara.
Baca Juga: Contoh Penerapan Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari
Oleh karena itulah, ideologi Pancasila harus tetap menjadi suatu ideologi yang bersifat terbuka dan dinamis. Suatu ideologi dikatakan terbuka dan dinamis yaitu apabila suatu ideologi tersebut bisa dan dapat menerima dan mengembangkan pemikiran-pemikiran baru atau dengan kata lain dapat menerima penafsiran baru tanpa harus takut kehilangan jati dirinya yang artinya makna Pancasila sebagai ideologi terbuka.
Makna Pancasila sebagai ideologi terbuka dan dinamis tentu bisa menerima atau mengakomodasi pemikiran atau penafsiran yang berasal dari luar sepanjang tidak bertentangan dengan nilai dasarnya tersebut karena hal itu dapat memperkaya tata kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara dalam lingkup NKRI.
Ikuti berita terbaru lainnya di Google News: Klik tautan ini.