Ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa yang dapat mengancam nilai luhur bangsa Indonesia antara lain terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.
Ancaman dan hambatan terhadap bangsa dan negara Indonesia adalah segala sesuatu yang mengancam keberlangsungan bangsa dan negara Indonesia dan menghambat tumbuh dan berkembangnya bangsa dan negara Indinesia. Bingkai Bhinneka Tunggal Ika berarti melihat keragamaman masyarakat Indonesia sebagai kekuatan dalam semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ancaman dan hambatan terhadap bangsa dan negara Indonesia dapat terjadi kapan saja, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Tanpa persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia, maka ancaman dan hambatan tersebut semakin besar dan bisa saja menghancurkan keberadaan bangsa dan negara Indonesia di masa datang.
Baca Juga:
- Semangat Persatuan dan Kesatuan untuk Indonesia
- Sebutkan 5 Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia
- Nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Contoh ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus menjadi tantangan integrasi nasional diantaranya adalah:
Kurangnya kesadaran penghargaan terhadap kemajemukan masyarakat Indonesia
Menghargai keberagaman suku bangsa merupakan upaya untuk menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia adalah masyarakat yang terdiri dari beranekaragam suku bangsa yang memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Di Indonesia ini terdapat 656 suku bangsa dengan bahasa lokal 300 macam.
Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan milik Bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan sehingga mampu memberikan warna ketentraman dan kedamaian bagi rakyat Indonesia agar ke depan tidak banyak menimbulkan persoalan yang mengancam integrasi bangsa.
Kurangnya toleransi
Toleransi adalah cara menghargai dan menerima perbedaan atas berbagai perilaku, budaya, agama, dan ras yang ada di dunia ini. Toleransi adalah keniscayaan bagi bangsa majemuk dengan berbagai latar belakang suku, agama dan ras seperti Indonesia.
Toleransi tumbuh dengan kesadaran bahwa keanekaragaman suku, agama, ras dan bahasa terjadi karena sejarah dengan semua faktor yang mempengaruhinya, juga dengan kondisi ruang dan waktunya yang berbeda termasuk prasangka, keinginan dan kepentingannya.
Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar
Dinamika perubahan fenomena global, regional, nasional yang sedemikian cepat dan dinamis telah menghadirkan berbagai ancaman kontemporer yang bersifat asimetris, proxy dan hibrid (campuran) serta IT yang lebih sulit untuk diantisipasi.
Ancaman tersebut muncul sebagai akibat dari berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Informasi di era Revolusi Industri 4.0.
Indonesia, khususnya di daerah Natuna Kepulauan Riau tepatnya Laut Cina Selatan berpotensi menjadi tempat konflik baru. Berada di sisi utara pulau Kalimantan, Laut Cina Selatan menjadi jaringan konflik klaim wilayah kompleks yang saling tumpang tindih antara Tiongkok, Taiwan, Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Brunei.
Potensi konflik, ancaman dan ganguan dari luar negeri ini perlu diwaspadai oleh Indonesia.
Ketimpangan sosial dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan
Ketimpangan sosial adalah suatu keadaan yang menunjukkan ketidakseimbang di masyarakat yang mengakibatkan perbedaan yang mencolok terutama berkaitan dengan perbedaan penghasilan yang sangat tinggi antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah.
Menurut penjelasan di edukasi.kemdikbud.go.id, ketimpangan sosial dapat diartikan oleh masyarakat sebagai bentuk ketidakadilan dalam status dan kedudukan di masyarakat. Sehingga ketimpangan kesenjangan sosial ekonomi dapat diartikan gejala yang timbul di masyarakat karena adanya perbedaan batas kemampuan finansial dan status sosial di antara masyarakat yang hidup di sebuah lingkungan wilayah tertentu.
Ketimpangan sosial bertolak belakang dengan sila ke-5 Pancasila yang berbunyi “Keadilan Sosial bagiSeluruh Rakyat Indonesia.” Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia berarti seluruh masyarakat Indonesia harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi individu yang memiliki akses ke faktor-faktor ekonomi dengan prinsip kesetaraan, akses pendidikan yang memadai, dan terutama penghidupan yang layak bagi masyarakat.
Sebagai generasi penerus, kita harus sigap dalam memperbaiki bangsa ini ke arah yg lebih baik
Ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa adalah isu yang sangat penting dan perlu menjadi perhatian semua pihak. Beberapa pemikiran yang mungkin dapat dikemukakan terkait hal ini adalah:
Perbedaan Identitas dan Kebangsaan: Perbedaan identitas, suku, agama, dan budaya dapat menjadi sumber perselisihan dan konflik yang mengancam persatuan bangsa. Sentimen etnis, religius, atau regional yang kuat dapat memicu ketegangan antargrup dan mengganggu kesatuan nasional.
Ketimpangan Sosial dan Ekonomi: Ketimpangan sosial dan ekonomi yang signifikan antara wilayah atau kelompok dalam masyarakat dapat menciptakan ketidakpuasan, ketidakadilan, dan perasaan ketidakpercayaan terhadap pemerintah pusat atau kelompok lain. Hal ini dapat memperburuk polarisasi sosial dan mengancam persatuan bangsa.
Politik Identitas: Pemanfaatan politik identitas untuk tujuan politik sempit dapat memperkuat perpecahan dan memunculkan konflik antargrup. Politik yang berbasis pada perbedaan identitas, seperti etnis atau agama, seringkali memperdalam jurang pemisahan dan merusak kesatuan nasional.
Isu Kepemimpinan dan Korupsi: Kepemimpinan yang lemah atau korupsi dalam pemerintahan dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara. Ketika rakyat kehilangan kepercayaan, hal ini dapat mengancam persatuan bangsa dan menyebabkan ketegangan politik yang meningkat.
Disinformasi dan Media Sosial: Penyebaran disinformasi dan polarisasi melalui media sosial dapat memperburuk konflik dan meningkatkan perpecahan dalam masyarakat. Informasi yang tidak akurat atau provokatif dapat mempengaruhi persepsi dan sikap masyarakat terhadap kelompok lain, mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Ekstrimisme dan Radikalisme: Paham-paham ekstrimis atau radikal dapat menciptakan polarisasi sosial yang merusak persatuan dan mengancam stabilitas nasional. Paham-paham ini seringkali memanfaatkan perbedaan identitas atau ideologi untuk mencapai tujuan mereka, sehingga mengancam persatuan bangsa.
Menghadapi ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, penting bagi masyarakat, pemerintah, dan seluruh elemen bangsa untuk berupaya membangun dialog, memperkuat kerja sama antar kelompok, dan mempromosikan inklusivitas, toleransi, dan keadilan sosial. Mengembangkan pendidikan yang inklusif, memperkuat lembaga negara yang transparan dan akuntabel, serta mendorong partisipasi aktif seluruh warga negara adalah beberapa langkah penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang kuat.
semoga negeri kita selalu aman dari segala ancaman
saya yakin kalau alat tempur di perbarui, ditambah dan dibuat sendiri, ancaman dari negara luar bukan hal yang terlalu berat