Papua, indomaritim.id – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandraan dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Jayapura terus melakukan berbagai upaya untuk wewujudkan konektivitas wilayah 3TP Papua dan menurunkan disparitas harga dengan salah satu elemen pendukung Tol Laut yaitu Angkutan Laut Perintis. Hal ini ditandai dengan berhasilnya salah satunya armada KM Sabuk Nusantara 100 dengan melayani salah satu tambahan pelabuhan singgah yaitu Pelabuhan Depapre di Kabupaten Jayapura.
Pelabuhan Depapre di Kabupaten Jayapura merupakan salah satu pelabuhan di Papua yang memiliki akses menuju beberapa daerah di pegunungan. Kepala KSOP Jayapura Capt. Roni Fahma, mengatakan saat launching perdana di Pelabuhan Depapre, Sabtu (4/12/2021), bahwa Angkutan Laut Perintis ini bertujuan merangkai konektivitas sampai wilayah 3TP dan menekan disparitas harga di wilayah tersebut yang dapat di akselerasikan dengan angkutan multimoda. Di mana saat ini penumpang dan barang yang diangkut oleh kapal perintis selanjutnya dapat dilanjutkan dengan moda transportasi lain guna menjangkau wilayah pesisir dan pegunungan Papua.
Sementara itu, Wakil Bupati Jayapura mengatakan, pelaksanaan program Tol Laut dilanjutkan dengan penyelenggaraan Angkutan Laut Perintis adalah sebagai dukungan distribusi logistik dan juga sebagai upaya menurunkan disparitas harga antara wilayah barat dan timur.
“Program ini merupakan perpaduan antara tol laut, di mana penumpang dan barang-barang berupa bahan pokok dan logistik dibawa dari beberapa wilayah terpencil, tertinggal dan pesisir dengan menggunakan kapal untuk dikirim ke Kabupaten Jayapura dan sekitarnya,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, tokoh agama Diben Elabi katakan, Dengan hadirnya angkutan Perintis bahkan kolaborasi multimoda ini tentu menjadi harapan baru bagi masyarakat di beberapa daerah pegunungan untuk bisa mendapatkan harga kebutuhan bahan pokok lebih murah. Mengingat, angkutan multimoda tol laut, darat dan jembatan udara merupakan subsidi dari Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan untuk di wilayah 3TP (tertinggal, terluar, terdepan dan perbatasan).
Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Pelabuhan KSOP Jayapura, Willem Thobias Fofid juga menambahkan, bahwa sebelumnya penyelenggaraan layanan kewajiban publik di pelabuhan Depapre selain angkutan barang di laut dengan KM Logistik Nusatara 2, saat ini telah hadir layanan angkutan perintis dengan menyinggahi beberapa pelabuhan perintis seperti Teba, Sarmi, Poom, Bagusa Trimuris dan lainnya.
“Diharapkan dengan hadirnya angkutan perintis dan multimoda ini, bahan pokok dan logistik yang dibawa melalui tol laut menjadi lebih terarah karena dengan adanya sinergitas dengan angkutan perintis darat dan jembatan udara, barang-barang tersebut langsung didistribusikan ke masyarakat dengan harapan harga barang-barang tersebut menjadi lebih murah dibandingkan sebelumnya,” kata Willem Fofid.
Hadirnya konektivitas multimoda sebagai terobosan Presiden Joko Widodo mewujudkan keadilan pembangunan melalui indikator harga barang kebutuhan nasional di wilayah pegunungan tengah Papua tanpa memandang permasalahan jarak dan akses sesuai dengan karakteristik wilayah, tutur Dr. Laus DC Rumayom.
Hadir dalam Lauching Perdana KM Sabuk Nusantara 100 Wakil Bupati Jayapura beserta Pimpinan SKPD/OPD Teknis, Pimpinan DPRD Kabupaten Jayapura, Kepala Cabang PT. Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Jayapura, Akademisi dan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Laus Rumayom, Tokoh Agama Pdt. Diben Elabi, Tokoh Adat Eliezer Tronggotouw, serta Pengurus TKBM Sinar Pauw.
Reporter: Haresti Asysy Amrihani