Jakarta, indomaritim.id – Benua Afrika menjadi tempat beberapa BUMN Indonesia untuk memasarkan produk dan jasa. PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi dan PT Industri Kereta Api (Persero) telah memasuki pasar industri disana.
PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi telah menggarap ladang minyak di Algeria untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bahan bakar di Indonesia.
“Disana kami menghadapai tantangan demografi, dimana ladang minyak disana menghadapi situasi yang ekstrim di tengah gurun, kota terdekat dari lokasi eksplorasi 400 kilometer. Saat musim dingin nol derajat dan musim panas mencapai 60 derajat celsius. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri, dimana menuntut peralatan dan cara kerja dengan persiapan khusus,” kata Direktur Utama PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi, John Anis pada acara NGOPI BUMN yang digelar daring, Rabu (18/11/2020).
“Kami mampu mengembangkan secara baik asset di Alegeria. Secara produksi, per hari mencapai 19 ribu barrel per hari jauh meningkat dari sebelum kami kelola,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Budi Noviantoro, Direktur Utama PT Industri Kereta Api (Persero) memaparkan potensi INKA untuk masuk ke pasar global. Saat ini, INKA tengah menggarap proyek jaringan kereta api di Bangladesh, Filipina dan beberapa negara di benua Afrika.
“Kami juga menindaklanjuti Indonesia – Afrika Forum, sebagaimana arahan dari Presiden Joko Widodo jadi masuk ke pasar negara-negara disana dimana peluangnya masih besar,” ujar Direktur Utama PT Industri Kereta Api (Persero), Budi Noviantoro.
Meihat besarnya peluang bisnis pengembangan industri transportasi berbasi di rel di Afrika, daam 30 tahun kedepan, tidak menutup kemungkinan INKA akan meluaskan pabrik yang saat ini ada di Banyuwangi, Jawa Timur.
“Kemungkinan besar INKA juga akan membangun pabrik di benua Afrika di Kinsasa atau di tempat lain,” ujar Budi Noviantoro.
Pada forum yang sama, Sekretaris Kementerian BUMN, Susyanto menjelaskan Badan Usaha Milik Negara Indonesia bersiap memperluas pangsa pasar keluar negeri saat pandemi agar ekonomi semakin kuat. Tujuannya, tahun 2021 BUMN yang berada di luar negeri akan berada dalam satu organisasi dan mengangkat identitas Indonesia.
“Ada empat tujuan BUMN Go Global, pertama memperkenalkan produk dan jasa BUMN agar diserap oleh pasar globa, kedua menyatukan kekuatan BUMN di luar negeri yang menciptakan efisiensi operasional,” kata Susyanto.
“Ketiga memperbaiki supplya chain dengan melakukan investasi atau akuisisi perusahaan di luar negeri, dan keempat memanfaatkan momentum pandemi,” lanjutnya.
“Saat ini merupakan waktu yang tepat, masa pendemi menjadi persiapan untuk membawa BUMN Indonesia mendunia,” imbuh Susyanto.
Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: Rajab Ritonga