Dampak Globalisasi dan Penjelasannya

oleh
Dampak Globalisasi dan Penjelasannya
Dampak Globalisasi dan Penjelasannya

Dampak globalisasi dapat dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan. Semua lapisan mayarakat terkena dampak globalisasi. Mulai dari bidang telekomunikasi, industri, sosial budaya sampai pendidikan pun ikut terdampak globalisasi.

Globalisasi membuat individu dan negara saling terkait dan tergantung satu sama lain antar manusia dan antar bangsa di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Sebelum membahasnya lebih jauh, mari kita telaah pengertian globalisasi. Ahli sosiologi Indonesia, Selo Soemardjan menyebut globalisasi sebagai terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sebuah sistem dan kaidah yang sama. Sedangkan Anthony Giddens menjelaskan globalisasi sebagai intensifikasi hubungan sosial secara global yang menghubungkan satu lokasi dengan lokasi lainnya sehingga kejadian di satu tempat bisa berdampak juga bagi tempat yang lain.

Bagimana globalisasi dapat dirasakan? Secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya. Contoh infrastruktur adalah bandar udara dan pelabuhan yang menghubungkan antar kota antar negara selama 24 jam.

Proses perkembangan globalisasi di dunia berawal pada kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Lalu apa yang menjadi sumber daya penggerak berbagai perangkat pendukung globalisasi ini? Jawabnya adalah energi listrik. Melalui listrik, berbagai perangkat teknologi informasi dan komunikasi dapat berfungsi.

Peran Penting Listrik dan Komputer di Era Globalisasi

Apa saja produk global yang memerlukan listrik? Satu diantaranya adalah komputer. Tahukah kamu, komputer dulu merupakan perangkat elektronik yang sangat besar yang berukuran ruangan?

Sebelum ditemukan kecanggihan mesin-mesin pengolah listrik menjadi data, komputer merupakan perangkat penghitung angka sederhana yang membutuhkan ruangan sangat besar, listrik besar dan sejumlah orang untuk mengoperasikannya.

Komputer adalah sebuah mesin hitung elektronik yang secara cepat menerima informasi masukan digital dan mengolah informasi tersebut menurut seperangkat instruksi yang tersimpan dalam komputer tersebut dan menghasilkan keluaran informasi yang dihasilkan setelah diolah.

Kemajuan teknologi komputer dan internet, membuat kita cepat mengetahui infomasi Olimpiade di Amerika Serikat. Website berita dengan kemampuan internet, mampu menayangkan siaran langsung ibadah haji di Arab Saudi.

Komputer menjadi sebuah sistem yang berinteraksi dengan cara tertentu dengan dunia luar. Interaksi dengan dunia luar dilakukan melalui perangkat peripheral dan saluran komunikasi.

Terdapat empat struktur utama komputer yang sangat tergantung dengan tenaga listrik, yakni:

Central Processing Unit (CPU)

Berfungsi sebagai pengontrol operasi komputer dan pusat pengolahan fungsifungsi komputer. Kesepakatan, CPU cukup disebut sebagai processor (prosesor) saja.

Memori Utama

Berfungsi sebagai penyimpan data.

I/O

Berfungsi memindahkan data ke lingkungan luar atau perangkat lainnya.

System Interconnection

Merupakan sistem yang menghubungkan CPU, memori utama dan I/O.

Komputer, juga merupan perangkat yang penting dalam jaringan Internet. Dengan teknologi Internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain.

Global Village dan Globalisasi

Global village atau desa global, adalah fenomena saling ketergantungan secara elektronik, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah peradaban manusia hingga menciptakan kembali dunia dalam sebuah imajinasi yang saling berhubungan.

Fenomena global village, dicetukan oleh ilmuwan komunikasi dan kritikus asal Kanada bernama Herbert Marshall McLuhan pada tahun 1962 dalam bukunya yang berjudul Guttenberg Galaxy.

Saat itu, Marshall McLuhan memprediksi bahwa perkembangan teknologi dalam media massa elektronik secara luas pada tahun 1950an, seperti radio dan televisi, telah menyebabkan semakin mudahnya aliran informasi ke segala penjuru dunia.

Fenomena yang terjadi, disebut McLuhan sebagai oral society, dimana suatu masyarakat saling tergantungan antara unsur-unsur yang membentuknya merupakan hasil dari dialektika antara penyebab dan akibat dari dinamika di dalam struktur masyarakat yang saling berinteraksi.

Ia melihat, karakteristik unik semacam ini sebagai sifat dasar dari sebuah masyarakat desa di Eropa abad pertengahan, yang juga menjadi sifat dasar sebuah masyarakat desa global.

Secara singkat, Marshall McLuhan ingin menyampaikan bahwa perkembangan teknologi telah mempengaruhi keseluruhan masyarakat di mana mereka hidup dalam imajinasi ruangan bersama, yang diumpamakan sebagai sebuah desa global.

Penemuan teknologi jaringan komunikasi Internet, yang dimulai dengan pengembangan komputer elektronik pada 1950-an benar-benar mewujudkan konsep global village.

Awal konsep tentang jaringan paket berasal dari beberapa laboratorium ilmu komputer di Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Departemen Pertahanan Amerika memberikan kontrak pada awal 1960-an untuk sistem jaringan paket, termasuk pengembangan ARPANET.

Puncaknya terjadi pada tahun 1990-an, dimana Internet telah membawa dampak revolusioner pada aspek budaya dan perdagangan, termasuk bangkitnya komunikasi instan melalui email, pesan instan, panggilan telepon voice over Internet Protocol (VoIP), panggilan video interaktif dua arah, dan World Wide Web dengan forum diskusinya, blog, jejaring sosial, dan situs belanja online.

Apa yang diprediksi Marshall McLuhan pada tahun 1960-an, dengan cepat terbukti selang 30-an tahun kemudian.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat, menurut McLuhan , membuat semakin cepat pula proses-proses akulturasi sosial budaya Barat kepada budaya Asia dan Afrika.

Desa global, muncul dan menggeser budaya lokal melalui kecepatan teknologi informasi dan industri dari negara-negara Barat.

Fenomena global village itu dapat diamati pada beberapa realitas yang terjadi sekarang ini. Hubungan virtual yang semakin meningkat dimana interaksi langsung tatap muka berubah menjadi interaksi virtual melalui internet.

Proses mengajar di kelas, digantukan melalui mengajar melalui virtual menggunakan perangkat handphone buatan negara lain, sambungan data yang melewati batas negara, dan penggunakan teknologi infomasi yang dibangun oleh insinyur-insinyur dari berbagai negara.

Bapak Sosiologi Indonesia, Selo Soemardjan, berpendapat bahwa globalisasi adalah terbentuknya organisasi dan komunikasi antara masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama.

Lingkungan media global membuat masyarakat berbagi beberapa hal yang sama seperti program-program TV, keinginan terhadap produk yang sama, dan hal-hal yang diiklankan oleh media.

Konglomerasi media global yang bersifat komersial ini menyediakan akses terhadap program tv, film, video, dll sehingga dikhawatirkan memunculkan imperialisme budaya dan menghasilkan generasi dengan kultur-kultur yang baru. Generasi muda cenderung lebih percaya dan tergantung pada platform media daripada bimbingan orang tua mereka.

Pernahkah kamu makan burger di restoran cepat saji McDonalds? Atau memakan pizza di Pizza Hut? Mencicipi sushi di restoran HokBen?

Hal-hal diatas menunjukkan bagaiman fakta globalisasi, khususnya di bidang industri makanan dan minuman. Semua restoran cepat saji McDonalds menampilkan lingkungan yang sama di seluruh dunia. Warna bangunan sampai menu burger dan cara penyajiannya sama di setiap tempat.

McDonalds adalah restoran cepat saji, waralaba dari Amerika Serikat. Uniknya, hamburger yang terkenal di restoran ini diciptakan oleh imigran Jerman yang tinggal di Amerika Serikat. Jadi, makanan dari Jerman, kemudian diolah di restoran ala Amerika dan berada di Indonesia.

Pizza pun demikian. Selama ini, pizza dikenal sebagai makanan tradisional dari Itali. Ternyata, pizza yang dikenal di Indonesia berasal dari racikan juru masak Amerika Serikat. Ciri khas pizza dari Itali adalah berkulit tipis dan renyah, yang tidak begitu disukai orang-orang Amerika Serikat. Maka mereka, menciptakan pizza tebal dengan berbagai topping diatasnya.

Begitu juga dengan perangkat telekomunikasi. Handphone yang sedang kamu pegang untuk membaca artikel ini, berasal dari berbagai negara. Ada Samsung dari Korea Selatan. Oppo dan Vivo, yang merupakan merk dari Tiongkok. Dan mungkin iPhone dari Amerika Serikat.

Meskipun merk tersebut berasal dari Korea Selatan, Tiongkok dan Amerika Serikat tidak semua handphonenya dibuat disana. Masing-masing merk tersebut, mempunyai pabrik yang tersebar di berbagai negara.

Samsung misalnya, memiliki pabrik perakitan di Indonesia, Tiongkok dan Vietnam. Pabrik perakitan ini, dibuat di berbagai negara untuk mengurangi biaya produksi dan biaya pengiriman agar harganya terjangkau oleh pembeli. Aturan negara, juga membuat pabrikan handphone tersebut membuat pabrik perakitan di berbagai negara.

Tadi kita telah membahas bahwa listrik dan teknologi informasi dan komunikasi merupakan penggerak dari globalisasi. Dari kemajuan bidang teknologi inilah kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.

Dampak Globlasasi dalam Bidang Sosial Budaya

Globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Berikut dampak globalisasi bidang sosial budaya:

Dampak Positif Globalisasi Bidang Sosial Budaya

Meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju.

Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.

Dampak Negatif Globalisasi Bidang Sosial Budaya

Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui Internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat.

Semakin memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal yang melahirkan gaya hidup individualisme.

Baca Juga: Globalisasi: Pengertian, Dampak dan Manfaat

Dampak Globalisasi dalam Bidang Ekonomi

Keterlibatan perekonomian negara lain bertujuan untuk mencapai sasaran pembangunan dan pertumbuhan ekonomi sehingga suatu negara akan melakukan kerjasama dengan negara lain, baik di dalam satu kawasan maupun di kawasan internasional. Kita ketahui bersama bahwa tidak semua negara mempunyai sumber daya alam dan juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi.

Solusi dari ketimpangan masing-masing negara adalah dengan melakukan pertukaran antar masing-masing. Pertukaran antara negara disebut sebagai perdagangan luar negeri (ekspor- impor).

Contohnya adalah negara Indonesia menjual barang komoditas yang diekspor berupa kelapa sawit kepada Tiongkok, sebaliknya Indonesia mengimpor barang komoditas motor dari Cina.

Selain itu peran masyarakat luar negeri adalah melakukan investasi pada perusahaan yang mengeluarkan obligasi, saham, maupun sekuritas lain, sehingga perusahaan tersebut dapat melaksanakan kegiatan produksi.

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan ketika negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.

Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang, dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.

Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif. Sebaliknya, juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara.

Negara, berfungsi sebagai regulator atau pembuat undang-undang dan peraturan tentang perdagangan antar negara dalam lingkup globalisasi demi mensejahterakan rakyat. Dampak globalisasi di sektor ekonomi yaitu:

Bidang ekonomi sektor perdagangan:

a. Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan, dan komodit lain memberi peluang kepada Indonesia untuk ikut bersaing mereput pasar perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil laut, tekstil, dan bahan tambang.
b. Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit perdagangan nasional.

Bidang ekonomi sektor produksi :

Adanya kecenderungan perusahaan asing memindahkan operasi produksi perusahaannya ke negara-negara berkembang dengan pertimbangan keuntungan geografis.

Bidang perbankan:

Di bidang perbankan, globalisasi mereda dan membuat digitalisasi perbankan semakin cepat bergerak. Apalagi, pandemi membuat interaksi antar orang menjadi sangat terbatas dan beralih ke sistem teknologi informasi.

Ada empat karakteristik meredanya globalisasi dan meningkatnya digitalisasi yaitu:

  • Banyaknya negara yang mengandalkan internal (domestik) dalam merespons ketegangan perdagangan internasional.
  • Arus modal antar negara dan nilai tukar yang semakin bergejolak.
    Bahwa respons kebijakan bank sentral tidak dapat mengandalkan suku bunga. Mandat bank sentral di beberapa negara tidak hanya menjaga inflasi tapi juga stabilitas sistem keuangan, sehingga kebijakan makroprudensial menjadi penting.
  • Semakin maraknya digitalisasi di bidang ekonomi maupun keuangan
  • Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi

Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif. Sebaliknya, juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara.

Adapun pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi di antaranya sebagai berikut:

Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar negeri

Dengan adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara, akan mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama yang tradisional, karena kalah bersaing dengan barangbarang dari luar negeri.

Penguasaan Modal oleh Asing

Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia.

Kesenjangan Sosial

Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan yang menang. Pihak yang menang akan dengan leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas.

Berkurangnya Subsidi untuk Rakyat

Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan sehingga angka pengangguran dan kemiskinan sulit dikendalikan.

Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.

Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.

Response (1)

  1. Saya agak sulit menerima budaya globalisasi. Gara-gara mereka, manusia sekarang rakus duit, rakus produk canggih nan mewah dan yang lebih parah suku dan budaya di Indonesia makin lama makin pudar dan tergantikan dengan budaya kehidupan orang barat. Saya harap, ada sistem pembayaran yang tidak menggunakan uang. Toh, pemerintah wajib memberi makan rakyat, kita punya makanan dari buah-buahan, tanaman, binatang yang bisa di kelola sendiri tanpa harus impor. Kita bisa membentuk kehidupan kita sendiri. Tapi, manusia itu serakah, selalu ada saja penjajahan diatas dunia. Dan negara kuat menyerang negara lemah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *