Dislitbang TNI AL Kembangkan Cat Kapal Anti Radar, Begini Kecanggihannya

oleh
Kapal bernomer lambung KAL Sadarin II-3-02 diuji coba dengan cat anti radar. Foto: Dispenal
Kapal bernomer lambung KAL Sadarin II-3-02 diuji coba dengan cat anti radar. Foto: Dispenal

Jakarta, indomaritim.id – Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (Dislitbangal) bekerjasama dengan PT. Sigma Utama, Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju Badan Tenaga Nuklir Nasional (PSTBM BATAN), dan Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET LIPI), berhasil melakukan penelitian dan pengembangan pembuatan Cat Anti Radar melalui Program Insentif Inovasi Industri Kemenristekdikti TA 2018.

Uji coba dinamis cat anti radar digunakan pada kapal bernomer lambung KAL Sadarin II-3-02 di Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Jumat (29/3/2019).

Baca Juga: Menhan Ryamizard Ryacudu: KRI Teluk Lada Alutsista Modern Berteknologi Canggih

Secara teknis, kapal KAL Sadarin II-3-02 dicat dengan menggunakan cat anti radar. Kemudian, dilaksanakan pengukuran secara statis dengan radar dan ternyata hasilnya tidak terdeteksi oleh radar. Pengujian dilaksanakan dengan jarak 20-25 meter di laut dengan obyek bergerak sejauh 1-2 mil laut.

“Keberhasilan dari penelitian cat anti radar terhadap obyek KAL Sadarin II-3-02 tersebut, di masa mendatang dapat digunakan sebagai strategi TNI (alutsista TNI) untuk mengelabuhi musuh,” kata Kadislitbangal Laksma TNI Kasih Prihantoro, S.E., M.M., M.Tr (Han).

Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal Laksamana Muda TNI Arusukmono, I.S., S.E., M.M., Kadislitbangal Laksma TNI Kasih Prihantoro, S.E., M.M., M.Tr (Han), Kadismatal Laksma TNI Budi Sulistyo, Danlantamal III Laksma TNI Denih Hendrata, Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek Dikti Jumain Appe serta Kepala BATAN saat uji coba cat anti radar. Foto: Dispenal

Sedangkan menurut Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe, salah satu wujud peningkatan kemampuan alutsista TNI adalah pengembangan teknologi siluman atau anti rad

“Teknologi ini merupakan teknologi milenial yang mampu menyerap gelombang radar pada frekuensi tertentu,” kata Jumain Appe.

Ia menambahkan, hingga saat ini teknologi tersebut hanya dimiliki oleh negara-negara maju dan tidak bersifat komersial karena merupakan bahan yang sangat strategis untuk pertahanan nasional suatu negara.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal Laksamana Muda TNI Arusukmono, I.S., S.E., M.M., Kadislitbangal Laksma TNI Kasih Prihantoro, S.E., M.M., M.Tr (Han), Kadismatal Laksma TNI Budi Sulistyo, Danlantamal III Laksma TNI Denih Hendrata, Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek Dikti Jumain Appe serta Kepala BATAN.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *