indomaritim.id – Fakta globalisasi yang ada di sekitar kita dapat ditemukan dalam berbagai bentuk. Mulai dari alat transportas, alat komunikasi, makanan dan minuman sampai baju yang dikenakan sehari-hari.
Sebelum membahasnya lebih lanjut, mari kita ketahu apa itu globalisasi. Globalisasi adalah proses integrasi ke ruang lingkup dunia.
Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.
Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia.
Manfaat Globalisasi
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.
Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi mendorong kita untuk melakukan identifikasi dan mencari titik-titik simetris sehingga bisa mempertemukan dua hal yang tampaknya paradoksial, yaitu pendidikan Indonesia yang berimplikasi nasional dan global.
Dampak positif globalisasi dalam kehidupan bangsa Indonesia adalah :
Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dampak positif globalisasi dalam kehidupan bangsa Indonesia adalah:
1. Globalisasi bidang hukum, pertahanan, dan keamanan :
a. Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
b. Regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak.
c. Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel.
Baca Juga: Globalisasi: Pengertian, Dampak dan Manfaat
2. Globalisasi bidang sosial budaya :
a. Meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju.
b. Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
3. Globalisasi bidang ekonomi sektor perdagangan :
a. Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan, dan komodit lain memberi peluang kepada Indonesia untuk ikut bersaing mereput pasar perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil laut, tekstil, dan bahan tambang.
b. Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit perdagangan nasional.
4. Globalisasi bidang ekonomi sektor produksi :
Adanya kecenderungan perusahaan asing memindahkan operasi produksi perusahaannya ke negara-negara berkembang dengan pertimbangan keuntungan geografis.
Fakta Globalisasi Disekitar Kita
Pernahkah kamu makan burger di restoran cepat saji McDonalds? Atau memakan pizza di Pizza Hut? Mencicipi sushi di restoran HokBen?
Hal-hal diatas menunjukkan bagaiman fakta globalisasi, khususnya di bidang industri makanan dan minuman.
McDonalds adalah restoran cepat saji, waralaba dari Amerika Serikat. Uniknya, hamburger yang terkenal di restoran ini diciptakan oleh imigran Jerman yang tinggal di Amerika Serikat. Jadi, makanan dari Jerman, kemudian diolah di restoran ala Amerika dan berada di Indonesia.
Pizza pun demikian. Selama ini, pizza dikenal sebagai makanan tradisional dari Itali. Ternyata, pizza yang dikenal di Indonesia berasal dari racikan juru masak Amerika Serikat. Ciri khas pizza dari Itali adalah berkulit tipis dan renyah, yang tidak begitu disukai orang-orang Amerika Serikat. Maka mereka, menciptakan pizza tebal dengan berbagai topping diatasnya.
Begitu juga dengan perangkat telekomunikasi. Handphone yang sedang kamu pegang untuk membaca artikel ini, berasal dari berbagai negara. Ada Samsung dari Korea Selatan. Oppo dan Vivo, yang merupakan merk dari Tiongkok. Dan mungkin iPhone dari Amerika Serikat. Itu menunjukkan fakta globalisasi disekitar kita.
Meskipun merk tersebut berasal dari Korea Selatan, Tiongkok dan Amerika Serikat tidak semua handphonenya dibuat disana. Masing-masing merk tersebut, mempunyai pabrik yang tersebar di berbagai negara.
Samsung misalnya, memiliki pabrik perakitan di Indonesia, Tiongkok dan Vietnam. Pabrik perakitan ini, dibuat di berbagai negara untuk mengurangi biaya produksi dan biaya pengiriman agar harganya terjangkau oleh pembeli. Aturan negara, juga membuat pabrikan handphone tersebut membuat pabrik perakitan di berbagai negara.
Lalu, apa produk asli Indonesia yang dikenal dunia di era globalisasi ini? Batik adalah produk Indonesia yang dikenal dunia. Mari kita bahas.
Batik, Produk Asli Indonesia yang Mendunia
Batik Indonesia adalah warisan budaya dunia. Sejak tanggal 2 Oktober 2009 bertempat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, UNESCO secara resmi telah menetapkan batik Indonesia sebagai salah satu warisan budaya tak benda (The Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity). Batik menjadi fakta globalisasi, budaya Indonesia dikenal oleh negara lain.
Batik merupakan produk asli Indonesia yang indah secara seni dan proses pembuatannya. Batik Indonesia adalah salah satu seni menggambar yang tertua di dunia. Jadi apa yang terpola dalam sebuah kain batik memiliki makna yang sangat mendalam, dimana didalamnya terkandung makna dan filosofis yang sangat tinggi.
Sebagai warisan budaya Indonesia, batik terus dijaga kelestariannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong peningkatan daya saing industri batik nasional dan menjaga pasar dari serbuan produk impor, salah satunya melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Saat ini banyak tokoh dunia yang telah mengenakan batik di dalam forum internasional, dan banyak desainer fesyen kelas dunia yang juga mulai mengadopsi batik Indonesia dalam koleksi karya busana mereka.
Ada banyak tokoh dunia yang menggunakan batik saat acara resmi. Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan yang telah meninggal pada 5 Desember 2013 mencintai batik, bahkan menggunakan baju batik sehari-hari.
Kecintaan Nelson Mandela terhadap batik rupanya juga terlihat saat menghadiri acaraacara resmi, seperti peluncuran asosiasi mantan pemimpin dunia, The Elders, pada bulan Juli tahun 2007. Di kesempatan ini, pria kelahiran Mvezo, Afrika Selatan, 18 Juli 1918 ini dengan bangga mengenakan kemeja batik Indonesia.
Mantan Presiden Amerika, Barack Obama pun mencintai batik. Barack Obama yang pernah tinggal di Indonesia pun seringkali menggunakan kemeja batik saat acara formal.
Sewaktu menyambut Hari Batik Sedunia yang selalu diperingati tanggal 2 Oktober, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta menggelar pameran batik yang menampilkan beberapa corak batik koleksi Ann Dunham, ibunda Presiden Barrack Obama, selama ia berada di Indonesia.
Mengenalkan Batik Indonesia ke Dunia Internasional
Batik merupakan identitas Indonesia dan dapat dijadikan sarana diplomasi dan komunikasi multikultural kepada semua negara sahabat di dunia. Semua rakyat Indonesia, sahabat-sahabat bangsa lain di dunia juga suka dan cinta batik, sekaligus suka memakai batik, maka masa depan batik akan cerah.
Tahukah kamu bahwa batik Indonesia sudah mendunia? Ini membuktikan bahwa produk Indonesia juga mampu bersaing di era global.
Definisi batik Indonesia telah tertuang dengan jelas dalam SNI 0239 – 2019: Batik- Pengertian dan Istilah. Menurut SNI tersebut, batik merujuk pada kerajinan tangan sebagai hasil pewarnaan, secara perintangan menggunakan malam (lilin batik) panas sebagai perintang warna, dengan alat utama pelekat lilin batik berupa canting tulis dan atau canting cap untuk membentuk motif tertentu yang memiliki makna.
Selain perlindungan batik melalui penerapan SNI, Kementerian Perindustrian juga telah mencanangkan Labelisasi Batikmark dengan Batik INDONESIA. Labelisasi ini bertujuan untuk melestarikan dan melindungi batik Indonesia secara hukum dari berbagai ancaman di bidang HKI maupun perdagangan.
Tujuan lainnya dari labelisasi adalah memberikan jaminan mutu batik Indonesia dalam perdagangan serta meningkatkan apresiasi dan meningkatkan citra batik Indonesia di masyarakat internasional.