Jakarta, indomaritim.id – Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) menjalin kerjasama dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dalam pengelolaan dana dan pemanfaatan jasa layanan perbankan.
Ketua Umum IKAL, Jendral (Purn) Agum Gumelar bersama Direktur Utama Bank Tabungan Negara, Maryono menandatantangani kesepakatan kerja sama (Memorandum of Understanding/MoU) antar kedua belah untuk saling bekerja sama dan bersinergi di di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (24/5/2019).
Ketua Umum IKAL, Jendral (Purn) Agum Gumelar menyambut baik kesepakatan kerja sama yang terjalin ini. Ia mengungkapkan, anggota IKAL mengabdikan diri untuk Indonesia dalam berbagai bidang.
“IKAL yang merupakan organisasi tempat berhimpunnya para pemikir intelektual yang berwatak pejuang dan berwawasan negarawan. Senantiasa terus berupaya meningkatkan pengabdian pada bangsa dan negara berdasarkan Pancasila da UUD 45,” kata Agum Gumelar.
Baca Juga: Anggota IKAL PPRA 52 Bertemu Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Tabungan Negara, Maryono mengungkapkan sebagai Badan Usaha Milik Negara, BTN memiki tanggungjawab membangun bangsa.
“Melihat peran dan fungsi Lemhannas, perseroan ingin ikut berpartisipasi dalam memberikan dukungan yang dapat diberikan BTN sebagai perbankan kepada para alumni Lemhannas dalam menjalankan tugasnya,” kata Maryono
“Produk dan jasa layanan yang dimiliki Bank BTN prinsip dapat dimanfaatkan oleh anggota IKAL. Termasuk BTN juga dapat memberikan fasilitas kredit kepada mereka. Intinya kerjasama ini adalah sinergi bagaimana BTN dan IKAL dapat sama-sama memberikan hal yang positif yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bersama, jelas usai melakukan tanda tangan MOU tersebut,”ujarnya.
Maryono menambahkan, ada tiga hal lingkup kerjasama yang disepakati BTN dan IKAL. Pertama pengelolaan dan penatausahaan keuangan serta fasilitas kredit baik secara kelembagaan IKAL maupun kepada seluruh pengurus dan anggota IKAL.
Kedua, pemberian fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau kredit lainnya untuk mendukung IKAL dalam program pemberdayaan dan kemitraan dengan masyarakat di sektor UMKM maupun sektor usaha lainnya.
Dan ketiga adalah penyediaan fasilitas kartu keanggotaan bagi seluruh pengurus dan anggota IKAL.
Maryono menambahkan, tiga hal itu yang menjadi fokus apa yang akan perseroan kerjasamakan bersama IKAL. “Tetapi ini adalah payung sebagai awal kerjasama untuk kemudian dapat dikembangkan kerjasama dalam bentuk lain yang mempunyai tujuan sinergi dan saling menguntungkan,” lanjutnya.
“Ada sekitar 28.000 anggota IKAL dan kita dapat garap ini sebagai bagian dalam pengembangan bisnis BTN ke depan. Pengembangan DPK, peningkatan kredit dan fee base income dari pemanfaatan produk jasa BTN adalah potensi yang dapat dibidik dari kerjasama ini,” ujarnya.
Bank BTN berdasakan laporan keuangan per 31 Maret 2019 mencatatkan aset sebesar Rp301,3 Triliun dengan Kredit yang diberikan sebesar Rp242,1 Triliun. Perseroan juga mencatatkan DPK sebesar Rp215,8 triliun. Baik Aset, kredit maupun DPK pencapaiannya berada diatas rata-rata industri.