Indonesia Alokasikan Empat Koridor Daerah Pada Proyek Belt and Road Initiative, Mana Saja?

oleh
Menko Maritim Luhut Pandjaitan pada Forum Tematik KTT Belt and Road Inisiative di Beijing. Foto: Humas Kemenko Maritim.
Menko Maritim Luhut Pandjaitan pada Forum Tematik KTT Belt and Road Inisiative di Beijing. Foto: Humas Kemenko Maritim.

Beijing, indomaritim.id – Menko Maritim Luhut Pandjaitan menyatakan Indonesia mengalokasikan empat koridor untuk proyek Belt and Road Initiative. Belt and Road Initiative adalah proyek geo-ekonomi sejumlah negara yang dipelopori Tiongkok.

Tiongkok mengalokasikan dana yang bila dikonversikan mencapai jutaan US Dollar untuk pembangunan rel-rel kereta, jalan raya, dan pelabuhan di negara-negara anggota proyek Belt and Road Initiative (BRI).

“Indonesia mengalokasikan empat koridor untuk proyek BRI. Itu di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Pulau Bali yang terkenal,” kata Luhut Pandjaitan saat menjadi pembicara pada Forum Tematik Konfrensi Tingkat Tinggi Belt and Road Inisiative di Beijing, Kamis (25/4/2019).

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan: Indonesia Akan Menjadi Kekuatan Ekonomi Nomor Empat di Dunia

“Jumlah total populasi keempat provinsi ini di atas 30 juta orang. Kecuali untuk Bali, ketiga provinsi tersebut memiliki angka kemiskinan sekitar tujuh hingga sembilan persen,“ kata Luhut melalui siaran pers.

Menurutnya, BRI ini menunjukkan bahwa Tiongkok, sebagai aktor utama, mampu menanggapi kebutuhan masyarakat internasional.

Luhut Pandjaitan menambahkan, proyek-proyek BRI harus berkontribusi dalam pengurangan tingkat kemiskinan di ketiga provinsi ini karena kebijakan-kebijakan pemerintah pada dasarnya adalah untuk mengurangi kemiskinan dan melindungi lingkungan hidup.

“Tolok ukur keberhasilannya adalah ketika ia dapat mengurangi tingkat kemiskinan dengan membuka peluang kerja lokal,” kata Menko Luhut.

Sumatera Utara menjadi salah satu fokus daerah untuk proyek BRI karena lokasinya yang strategis. Sumatera Utara bersinggungan dengan jalur perdagangan maritim yang sibuk, sehingga akses jalan untuk transportasi darat harus ditingkatkan.


Baca Juga: Pelindo 1 Rampungkan Pengembangan Pelabuhan Sibolga

Tak hanya itu, potensi wisata Sumatera Utara masih belum tergarap dengan baik karena akses jalan menuju lokasi wisata unggulan yang belum bagus.

Menko Luhut mengatakan, Presiden telah memerintahkan bahwa jalan tol dari Siantar ke Danau Toba harus selesai pada tahun 2021. Sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan ke Danau Toba.

Luhut Pandjaitan menambahkan, kerjasama ekonomi dengan luar negeri adalah hal yang tidak bisa dihindari saat ini.

“Tidak ada wilayah yang dapat bertahan dengan menutup perbatasannya dari perdagangan. Indonesia percaya pada keterbukaan, pragmatisme, dan inovasi,” ujarnya memungkasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *