Jelang Marine Pollution Exercise 2019, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Gelar Latihan Pemantapan

oleh
Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) akan mengirimkan tiga unit kapal patroli sea and coast guard untuk mengikuti latihan bersama sejumlah negara Asia bertajuk Marine Pollution Exercise (MARPOLEX) Tahun 2019. Foto: Istimewa
Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) akan mengirimkan tiga unit kapal patroli sea and coast guard untuk mengikuti latihan bersama sejumlah negara Asia bertajuk Marine Pollution Exercise (MARPOLEX) Tahun 2019. Foto: Istimewa

Manado, indomaritim.id – Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Kementerian Perhubungan menggelar acara pemantapan dan table top exercise menjelang latihan bersama penanggulangan tumpahan minyak di laut internasional.

Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) akan mengirimkan tiga unit kapal patroli sea and coast guard untuk mengikuti latihan bersama sejumlah negara Asia bertajuk Marine Pollution Exercise (MARPOLEX) Tahun 2019 di Davao Filipina pada tanggal 1 sampai 5 Juli 2019 mendatang.

“Penting bagi kita untuk mengetahui peran serta tugas kita masing-masing supaya kegiatan latihan bersama dengan Filipina dan Jepang nanti dapat terselenggara dengan baik dan memberikan pelajaran dan manfaat bagi tugas keseharian kita,” kata Kepala Distrik Navigasi Kelas I Bitung, Taufik Mansyur di Manado, Sulawesi Utara, Senin (24/6/2019).

Baca Juga: Strategi Pertamina Rawat Ladang Sepuh Agar Produksi Tak Jatuh

Taufik Mansyur menambahkan, latihan bersama Regional Marpolex 2019 di Davao Filipina, Indonesia mengirimkan tiga kapal yaitu KNP. SAROTAMA-P.112 dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Uban, kapal KNP. GANDIWA-P.118 dari Pangkalan PLP Kelas II Bitung, dan KNP. KALAWAI-P.117 dari Pangkalan PLP Kelas II Tual.

KNP. SAROTAMA saat atihan bersama, ujar Taufik, akan berperan dalam operasi penanggulangan tumpahan minyak. KNP. GANDIWA akan berperan dalam operasi penanggulangan tumpahan minyak dan juga operasi pencarian dan pertolongan, di mana dalam operasi SAR tersebut akan dibantu oleh BASARNAS sebagai SAR Controller. Sedangkan KNP. KALAWAI akan berperan dalam operasi pemadaman kebakaran.

“Selain itu, Sea and Coast Guard Indonesia juga akan berperan aktif dalam operasi pembersihan pantai, penilaian kerusakan lingkungan, serta operasi perhitungan kompensasi ganti rugi akibat pencemaran tumpahan minyak tersebut dengan melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, SKK Migas, dan PT. Pertamina (Persero),” lanjutnya.

Kementerian Perhubungan menggelar acara pemantapan dan table top exercise menjelang latihan bersama penanggulangan tumpahan minyak di laut internasional
Kementerian Perhubungan menggelar acara pemantapan dan table top exercise menjelang latihan bersama penanggulangan tumpahan minyak di laut internasional. Foto: Istimewa

Sementara itu, Kasubdit Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air, Dit. KPLP Een Nuraini Saidah mengungkapkan bahwa latihan bersama MARPOLEX 2019 ini akan dibuka secara resmi oleh commander coast guard tiga negara, Indonesia, Filipina dan Jepang pada tanggal 2 Juli 2019.

“Pada tanggal 2 Juli 2019, Direktur Jenderal Perhubungan Laut selaku Commander Indonesian Coast Guard bersama dengan Commander Phillipine Coast Guard dan Commander Japan Coast Guard akan membuka acara,” kata Een Nuraini Saidah.

Een menambahkan bahwa MARPOLEX merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali antara Indonesia dan Filipina dengan menggandeng Jepang sebagai peninjau.

Latihan tahun ini utamanya akan menguji kemampuan Filipina, Indonesia, dan Jepang dalam bekerjasama menanggulangi terjadinya musibah tumpahan minyak, dengan mengacu pada perjanjian bilateral antara Indonesia-Filipina yakni Sulu Sulawesi Oil Spill Response Network Plan 1981 serta ASEAN Regional Oil Spill Contingency Plan yang diadopsi pada Sidang ASEAN TMM ke-24 bulan November 2018.

Baca Juga: Kapal Pengangkut Batu Bara Kandas, Kementerian Perhubungan Minta PLN Atasi Pencemaran Laut

Pelatihan ini, lanjut Een, dilaksanakan dengan konsep situasi nyata, yakni pelaksanaan pelatihan dikondisikan sesuai dengan keadaan pada saat terjadi nyata keadaan darurat tumpahan minyak di laut, baik dari segi mekanisme prosedur, alur komando, komunikasi, dan penyampaian informasi serta organisasi operasi.

“Untuk itulah, dengan diselenggarakannya kegiatan pemantapan dan table top ini. Saya harapkan semua pihak dan personil KPLP yang akan terlibat dalam gelar MARPOLEX 2019 besok dapat menjalankan tugas dengan baik, menunjukkan keterampilan dan integritas yang tinggi dengan tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan,” imbuhnya.

Pada MARPOLEX 2019 ini, selain tiga unit Kapal Patroli KPLP yang dikerahkan oleh Indonesian Coast Guard, Phillipine Coast Guard juga akan mengerahkan empat unit kapal. Sedangkan Japan Coast Guard akan mengerahkan satu unit pesawat Pesud Falcon 900.

Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: 
Rajab Ritonga