Surabaya, indomaritim.id – Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danyonmarhanlan V), Koarmada II, Letkol Mar Endrawan Rahmania, M. Tr. Hanla menegaskan netralitas TNI khususnya prajurit Marini.
Pernyataan tersebut ditegaskan saat mengecek persiapan prajurit petarung Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan V dalam rangka pengamanan Pemilu 2019 di gedung Indosport Koarmada II Ujung Surabaya, Jawa Timur, Senin (15/4/2019).
“Saya tekankan seluruh prajurit agar menjaga netralitas kalian sebagai prajurit TNI dalam mengawal pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 di bumi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Letkol Mar Endrawan Rahmania.
Baca Juga: Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto: Marinir Adalah Prajurit Pilihan
“Serta turut serta mengajak masyarakat untuk ikut memilih calon pemimpin negara dan wakil rakyat demi menyukseskan pesta demokrasi yang menjadi hajatan rakyat lima tahunan,” lanjutnya.
Danyonmarhanlan V Letkol Mar Endrawan Rahmania, M. Tr. Hanla menambahkan, prajurit petarung Yonmarhanlan V agar tetap menjaga netralitasnya sebagai prajurit sapta marga serta tidak mudah terkontaminasi dari pihak manapun.
“Seluruh prajurit yang bertugas dalam PAM Pemilu agar mengamankan seluruh objek vital yang dianggap rawan dan jaga kekompakan antar TNI dan sinegitas TNI -Polri,” kata Letkol Mar Endrawan Rahmania.
Marinir Siap Amankan Pemilu 2019
Pada kesempatan sebelumnya, Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M.Tr(Han) menegaskan pasukan marinir siap memastikan keamanan Pemilu 2019.
Pernyataan tersebut disampaikan Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono saat melaksanakan pemeriksaan gelar satuan tugas Korps Marinir di Lapangan Apel Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/04/2019).
“Tugas pengamanan pemilu ini merupakan bagian dari amanat rakyat, dimana rakyat masih ikut dalam sebuah proses penyelenggaraan pemilu sebagai bagian dari kehidupan berdemokrasi mereka,” kata Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono.
“Maka tugas pengamanan ini merupakan tugas mulia yang mesti dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab untuk mengantisipasi segala dinamika di lapangan yang dapat berpotensi timbulnya konflik horisontal yang dapat mengancam keamanan nasional,” ujarnya.