Jenderal TNI (Purn.) Agum Gumelar: IKAL Sebagai Institusi Bersikap Netral Saat Pemilu

oleh
Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Jenderal TNI (Purn.) Agum Gumelar, Wakil Ketua Umum IKAL Komjen Pol. Purn Togar Sianipar, Pengurus Pusat IKAL bersama Ketua IKAL Komisariat Provinsi berfoto bersama usai menggelar pertemuan di Sekretariat IKAL. Foto: Istimewa
Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Jenderal TNI (Purn.) Agum Gumelar, Wakil Ketua Umum IKAL Komjen Pol. Purn Togar Sianipar, Pengurus Pusat IKAL bersama Ketua IKAL Komisariat Provinsi berfoto bersama usai menggelar pertemuan di Sekretariat IKAL. Foto: Istimewa

Jakarta, indomaritim.id – Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Jenderal TNI (Purn.) Agum Gumelar mengadakan pertemuan dengan para Ketua IKAL Komisariat Provinsi di Sekretariat IKAL, Kompleks Lembaga Ketahanan Nasional, Jl. Medan Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).

Pada pertemuan tersebut, Jenderal TNI (Purn.) Agum Gumelar bersama para Ketua IKAL Komisariat Provinsi membahas situasi terkini masalah strategis kebangsaan, khususnya pemilihan umum yang akan berlangsung beberapa hari lagi.

“IKAL yang merupakan organisasi tempat berhimpunnya para pemikir intelektual yang berwatak pejuang dan berwawasan negarawan, senantiasa terus berupaya meningkatkan pengabdian pada bangsa dan negara berdasarkan Pancasila da UUD 45,” kata Agum Gumelar kepada redaksi indomaritim.id.

Ia menambahkan, sebagai pemikir intelektual yang berwatak pejuang dan berwawasan negarawan menjadi penting untuk menghormati pahlawan dan mengingat sejarah perjuangan bangsa.

“Kita harus menghormati sejarah perjuangan bangsa. Mulai 1908, 1928 sampai proklamasi 1945, orde lama, orde baru, orde reformasi, kita harus cermat mengikutinya,” lanjut Agum.

Sebagai Ketua Umum IKAL, Jenderal TNI (Purn.) Agum Gumelar mengingatkan pada anggota agar dewasa dalam berdemokrasi.

“Dalam konteks Pemilu 17 April, IKAL sebagai institusi bersikap netral. Sebagai individu anggota IKAL, diberikan kebebasan memilih sesuai hati nurani masing-masing dan ikut dalam kegiatan tanpa menggunakan atribut IKAL,” ujarnya.

“Perbedaan dalam memilih, sifatnya sementara. Setelah Pemilu selesai dan terpilih pemimpin yang baru, perbedaan berakhir dan kita harus kembali bersatu sebagai bangsa Indonesia,” kata Agum.

Jenderal TNI (Purn.) Agum Gumelar yang juga menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden Kabinet Kerja ini menegaskan kewajiban sebagai warga negara untuk mengawal proses demokrasi.

“IKAL ikut bertanggungjawab menjaga agar Pemilu 2019 berlangsung secara aman, jujur dan adil,” ujarnya memungkasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *