Kapal Pengangkut Batu Bara Kandas, Kementerian Perhubungan Minta PLN Atasi Pencemaran Laut

oleh
Ilustrasi. Foto: Istimewa

Lampung, indomaritim.id – Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas III Pelabuhan Ratu meminta PT. PLN PLTU Jabar 2 Pelabuhan Ratu meminta PT. PLN PLTU Jabar 2 Pelabuhan Ratu agar segera menangani kandasnya kapal BG Nautica -20 di perairan Teluk Pelabuhan Ratu, Sukambumi, Jawa Barat.

Kapal BG Nautica -20 yang bermutan batu bara sebelumnya kandas akibat cucaca buruk pada Rabu, (29/4/2019) lalu. Kejadian ini menyebabkan muatan batu bara yang diangkutnya jatuh ke laut.

Baca Juga: Nelayan Bengkulu Desak Pemerintah Batalkan PLTU Teluk Sepang, Alasannya?

“Tanggal 27 April 2019 pukul 02.30 WIB kapal tiba di area berlabuh untuk menunggu antrian masuk ke Terminal Khusus PLTU guna bongkar Batu Bara dan pada tanggal 29 April 2019 pukul 03.30 WIB, terjadi cuaca buruk dengan ketinggian gelombang mencapai 3 sampai 5 meter serta angin dari arah barat kencang yang mengakibatkan BG. Nautica -20 dengan GT. 3267 terdampar di pantai Cipatuguran,” kata Kepala UPP Kelas III Pelabuhan Ratu, Fatah Yasin menjelaskan kronologi kejadian melalui siaran pers, Sabtu, (11/5/2019).

“Akibat kecelakaan tersebut, BG. Nautica -20 mengalami kerusakan dan untuk muatannya berupa batu bara sesuai manifest adalah 7.788.397 MT yang menyebabkan sebagian dari muatan batu bara tersebut jatuh ke laut,” kata Fatah Yasin.

Ia menjelaskan, bahwa UPP Pelabuhan Ratu juga telah meminta PLN PLTU Jabar 2 agar segera melakukan penanganan lebih lanjut terhadap dampak atas tumpahan batu baru yang jatuh ke laut tersebut agar tidak mengganggu keselamatan dan keamanan pelayaran serta lingkungan maritim sekitarnya khususnya masyarakat Pelabuhan Ratu.

Kapal BG. Nautica -20 sendiri berhasil dievakuasi Kamis, (30/4/2019) pada pukul 11.18 WIB. Selanjutnya, BG. Nautica -20 dilabuhkan pada posisi area berlabuh yang sudah ditentukan dengan mempertimbangkan keselamatan dan keamanan pelayaran.

Fatah Yasin menjelaskan, pihaknya terus memonitor dan mengawasi penanganan dampak pencemaran lingkungan akibat batu bara yang jatuh ke laut.

“Saat ini kami juga sedang menuju lokasi kejadian untuk melihat langsung penanganan dampak musibah tersebut. Seperti apa perkembangannya nanti, akan kami sampaikan pada kesempatan pertama,” ujar Fatah Yasin.

“Yang jelas, kami telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Sukabumi dengan memberikan hasil sampel air laut dan juga berkoordinasi dengan masyarakat nelayan sekitar yang terkena dampak tumpahan batu bara tersebut serta instansi terkait lainnya,” kata Yasin memungkasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *