London, indomaritim.id – Kedutaan Besar Republik Indonesia di London, Inggris, telah melakukan koordinasi dengan Ketua Timnas All England, Ricky Subagja dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia tetang pebulutangkis Indonesia yang tidak bisa bertanding di All England 2021.
Sebelumnya, National Health Service (NHS) Inggris mewajibkan atlet Indonesia wajib karantina selama 10 hari sampai 23 Maret mendatang, terhitung dari 13 Maret waktu setempat karena rombongan tim Indonesia ternyata satu pesawat dengan penumpang yang terindikasi positif COVID-19.
“Menlu RI juga telah memberikan arahan yang jelas untuk memastikan tidak ada diskriminasi dan unfair treatment terhadap partisipasi atlit bulutangkis Indonesia pada turnamen All England tersebut,” dalam siaran pers KBRI London yang diterima redaksi indomaritim.id, Kamis (18/3/2021).
Pada siaran pers tersebut, dijelaskan di saat yang sama, Dubes RI di London, Desra Percaya sudah melakukan kontak langsung kepada Dubes Inggris di Jakarta.
Langkah ini ditujukan untuk memastikan alasan dan narasi kewajiban isolasi mandiri 10 hari, tidak ada diskriminasi dan unfair treatment terhadap atlit Indonesia dan opsi kemungkinan dilakukan tindakan yang mungkinkan atlit Indonesia lanjutkan kompetisi di All England.
“Pagi ini KBRI akan melakukan pendekatan langsung kepada otoritas Inggris, utamanya NHS, dan juga BWF sebagai penyelenggara dengan pesan yang samaSebagaimana disampaikan Dubes RI kepada Dubes Inggris di Jakarta,” papar KBRI.
Dijelaskan dalam siaran pers itu KBRI dan Ketua Timnas Ricky Subagja akan selenggarakan joint press melalui zoom untuk menyampaikan perkembangan terkini.
Dalam siaran pers juga dijelaskan, bahwa saat ini Pemerintah Inggris masih memberlakukan lockdown dan pengaturan protokolkesehatan yang ketat mengingat angka penularan Covid-19 yang relatif masih tinggi.
Turnamen All England pun diselenggarakan dengan pengaturan khusus, ketat dan tertutup tanpa penonton.
Reporter Biro Eropa: Zaynita Gibbons
Editor: Mulyono Sri Hutomo