Kebocoran Gas, Pertamina Hentikan Sumur Minyak Lepas Pantai YYA-1

oleh
Ilustrasi. Foto: Humas Pertamina

Jakarta, indomaritim.id – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menghentikan produksi di lapangan YYA, Blok Offshore North West Java (ON‎WJ), yang berada sekitar dua kilometer dari Pantai Utara Jawa, Karawang, Jawa Barat setelah terjadi kebocoran yang menyebabkan munculnya gelembung gas.

Melalui siaran pers, Pertamina menjelaskan terus mengerahkan sumber daya terbaiknya untuk penanganan peristiwa yang terjadi di sekitar anjungan Lepas Pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ).

Baca Juga: Strategi Pertamina Rawat Ladang Sepuh Agar Produksi Tak Jatuh

Setelah sebelumnya mengirimkan tim tanggap darurat, pengerahan tim penanggulangan dilanjutkan dengan pengerahan sebanyak tujuh tim ahli yang berasal dari berbagai keahlian.

Tim-tim tersebut dilengkapi dengan lebih dari 20 kapal dan berbagai peralatan yang mendukung seperti oil boom dan puluhan drum dispersant. PHE ONWJ telah mengaktifkan Incident Management Team (IMT) untuk menanggulangi kejadian tersebut.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, pengerahan tim tersebut merupakan bagian dari upaya penanganan gelembung gas yang terjadi di anjungan tersebut.

Baca Juga: Jelang Marine Pollution Exercise 2019, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Gelar Latihan Pemantapan

“Kami terus melakukan upaya terbaik untuk penanganan di lokasi dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan. Kami terus berkordinasi dengan pihak terkait seperti SKK Migas, Ditjen Migas, KLHK, KKKS serta pihak lainnya,” ujarnya.

Prioritas utama yang juga telah dilakukan adalah memastikan keselamatan karyawan yang bekerja sebagai bagian dari team emergency response, masyarakat dan lingkungan sekitar, dan memastikan isolasi serta pengamanan di sekitar lokasi kejadian.

Pertamina terus melakukan upaya maksimal untuk penanganan peristiwa ini meskipun skala lapangan YY jauh lebih kecil dibandingkan lapangan dimana insiden pernah terjadi di tempat lain seperti di lapangan Macondo, Gulf of Mexico.

Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: 
Rajab Ritonga