Jakarta, indomaritim.id – Indonesia terus mempersiapkan keikutsertaan pada pameran teknologi industri terbesar dunia, yakni Hannover Messe 2020. Dalam pelaksanaan eksibisi tersebut, yang bakal digelar pada 20-24 April 2020 di Hannover, Jerman, paviliun nasional Indonesia akan menampilkan lebih dari 170 co-exhibitors di area seluas 3.000 meter persegi.
“Persiapan Indonesia menjadi partner country Hannover Messe 2020 telah dimulai sejak tahun 2018. Berbagai tahap telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Perindustrian, yang meliputi koordinasi antar Kementerian/Lembaga hingga sosialisasi dan penjaringan peserta,” ujar Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Doddy Rahadi di Jakarta, Sabtu (8/2/2020).
Dalam Technical Meeting bersama para eksibitor Hannover Messe 2020 beberapa waktu lalu, Dirjen KPAII menyampaikan, selain mempromosikan para pelaku industri, delegasi Indonesia juga akan menampilkan lembaga riset dan startup Indonesia dan mengangkatnya dalam seminar dan konferensi, baik di paviliun Indonesia maupun di kegiatan-kegiatan yang diagendakan penyelenggara.
Paviliun Indonesia yang bertema “Making Indonesia 4.0” akan terbagi menjadi tiga area, yaitu Area General Purposes (Conference, Business Meeting area), Area Making Indonesia 4.0, dan Area Hannover Messe Display Category.
Paviliun Indonesia mengangkat tema MAKING INDONESIA dengan tagline Connect to Accelerate. “Tema Making Indonesia 4.0 dipilih untuk menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia telah memiliki cetak biru untuk mengimplementasikan strategi industri 4.0 di Indonesia,” ungkap Doddy. Sementara itu, tagline “Connect to Accelerate” merupakan sebuah ajakan dan undangan kepada semua pemangku kepentingan di dalam maupun luar negeri untuk bersinergi dengan tujuan mempercepat pertumbuhan industri Indonesia melalui penerapan teknologi industri 4.0.
Sejumlah perusahaan di lima sektor yang menjadi prioritas pada Making Indonesia 4.0 akan ikut berpartisipasi dalam Hannover Messe 2020, termasuk industri yang akan tampil dalam display category Hannover Messe, yaitu Automation, Motion and Drives, Digital Ecosystem, Energy Solutions, Engineered Parts & Solutions, dan Future Hub.
Doddy memaparkan, Indonesia memiliki peluang besar dalam memacu sektor industri nasional agar berdaya saing global, terutama melalui kerja sama bidang investasi, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM). Kesempatan tersebut ingin direbut dan dimanfaatkan ketika perhelatan Hannover Messe 2020. “Hannover Messe merupakan ajang yang tepat untuk menunjukkan kemampuan sektor manufaktur Indonesia di mata dunia, terutama dalam transformasi menuju era industri 4.0,” jelasnya.
Era Industri 4.0 memberikan peluang yang sangat besar bagi pengembangan industri manufaktur. Oleh sebab itu, pada tahun 2018 Pemerintah Indonesia meluncurkan inisiatif “Making Indonesia 4.0” sebagai sebuah peta jalan untuk membangun industri yang berdaya saing global di era digital dengan memanfaatkan teknologi Industri 4.0 untuk mencapai target menjadi 10 ekonomi terbesar dunia pada 2030.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita beserta jajaran melakukan pertemuan dengan pihak Deutsche Messe AG selaku operator pameran Hannover Messe, yang diwakili oleh Director of International Relations Deutsche Messe AG, Marco Siebert. Agenda ini dalam rangka mematangkan kesiapan Indonesia dalam Hannover Messe 2020.
Indonesia merupakan negara pertama di kawasan ASEAN yang menjadi official partner country. Adapun official partner country sebelumnya, yakni Swedia (tahun 2019), Meksiko (2018), Polandia (2017), Amerika Serikat (2016), dan India (2015).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam rapat koordinasi persiapan Hannover Messe beberapa hari lalu menyampaikan, Indonesia mengharapkan business deal dari ajang ini akan mampu menghasilkan kerja sama dan investasi untuk memajukan perekonomian Indonesia. “Terpilihnya Indonesia sebagai official partner country dalam eksibisi tersebut menunjukkan pengakuan terhadap kemampuan sektor industri manufaktur Indonesia,” ujarnya.
Pada 2019, pameran Hannover Messe mampu menarik sebanyak 215.000 pengunjung dari 91 negara, dengan diikuti lebih dari 6.500 exhibitors yang mewakili 73 negara. Ajang tersebut menghasilkan sekira 5,6 juta kontrak bisnis.
Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: Rajab Ritonga