Ketimpangan sosial adalah suatu keadaan yang menunjukkan ketidakseimbang di masyarakat yang mengakibatkan perbedaan yang mencolok terutama berkaitan dengan perbedaan penghasilan yang sangat tinggi antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah.
Menurut penjelasan di edukasi.kemdikbud.go.id, ketimpangan sosial dapat diartikan oleh masyarakat sebagai bentuk ketidakadilan dalam status dan kedudukan di masyarakat. Sehingga ketimpangan kesenjangan sosial ekonomi dapat diartikan gejala yang timbul di masyarakat karena adanya perbedaan batas kemampuan finansial dan status sosial di antara masyarakat yang hidup di sebuah lingkungan wilayah tertentu.
Dari pembentukan kata, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ketimpangan diartikan sebagai ketidakseimbangan, perbedaan, jurang pemisah, yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
Pernahkah kamu memperhatikan sekelilingmu? Ada pekerjaan yang mendapat gaji setiap bulannya. Namun, ada juga pedagang yang menghitung laba atau rugi dari hasil penjualannya setiap hari. Tentu pendapatan mereka tidak sama bukan?
Jadi,mengapa ekonomi setiap orang beragam? Karena setiap orang memiliki penghasilan yang berbeda menurut kemampuannya mengelola sumber daya alam sesuai bidang usaha yang beraneka ragam.
Kemampuan sesorang mengelola sumber daya alam sesuai bidang usaha atau bekerja, tergantung dari banyak faktor. Pendidikan dan keterampilan, misalnya. Umumnya, semakin tinggi pendidikan semakin terampil sesorang semakin tinggi penghasilannya.
Baca Juga: Globalisasi: Pengertian, Dampak dan Manfaat
Pendidikan juga merupakan saluran mobilitas sosial bagi seseorang untuk meningkatkan statusnya di masyarakat.
Jadi, bentuk ketimpangan yang terjadi di Indonesia contohnya:
- Ketimpangan antara desa dan kota
- Ketimpangan kualitas sumber daya manusia
- Ketimpangan akses pendidikan
- Ketimpangan distribusi ekonomi dan aset
- Penyebab Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
Bagaimanakah ketimpangan sosial dari faktor ekonomi dapat terjadi? Karena adanya perbedaan batas kemampuan finansial dan status sosial di antara masyarakat yang hidup di sebuah lingkungan tertentu.
Ketimpangan sosial bertolak belakang dengan sila ke-5 Pancasila yang berbunyi “Keadilan Sosial bagiSeluruh Rakyat Indonesia.” Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia berarti seluruh masyarakat Indonesia harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi individu yang memiliki akses ke faktor-faktor ekonomi dengan prinsip kesetaraan, akses pendidikan yang memadai, dan terutama penghidupan yang layak bagi masyarakat.
Penyebab ketimpangan ekonomi dibedakan menjadi dua yakni:
Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu dan masyarakat. Faktor internal penyebab ketinmpangan sosial adalah tingkat pendidikan, sikap mudah menyerah, apatis, mudah menyalahkan orang lain sebagai penyebab dan tidak punya keyakinan terhadap masa depan.
Korupsi, kolusi dan nepotisme juga menjadi penyebab ketimpangan sosial dan ekonomi yang terjadi di masyarakat.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal berasal dari luar kontrol dan kemampuan setiap individu dan masyarakat. Faktor eksternal merupakan sistem yang menghambat serta globalisasi yang menjadi penyebab ketimpangan ekonomi sosial.
Mengapa globalisasi disebut bisa menjadi penyebab ketimpangan sosial dan ekonomi? Mari kita bahas berikut ini.
Globalisasi mempengaruhi seluruh aspek penting kehidupan, termasuk sosial budaya. Perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Dari jaringan kawat telegram dan telepon yang menghubungan berbagai kota antar negara, sampai teknologi Internet yang diakses menggunakan komputer.
Sebelum membahasnya lebih jauh, mari kita telaah pengertian globalisasi. Ahli sosiologi Indonesia, Selo Soemardjan menyebut globalisasi sebagai terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sebuah sistem dan kaidah yang sama.
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kata globalisasi diambil dari global yang maknanya universal.
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan ketika negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang, dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.
Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif. Sebaliknya, juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara.
Kemudahan masuknya tenaga kerja asing, tekanan politik yang beririnan dengan kepentingan ekonomi di era globalisasi membuat ketimpangan sosial menjadi makin terasa.