Surabaya, indomaritim.id – Ketua Umum (Ketum) Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN) Indonesia, Penny Iriana Marsetio terus berupaya dan komitmen menusantarakan kolintang agar terus dikenal di tanah air. Hal itu disampaikan dalam acara Musyawarah Daerah (Musda) pertama pengurus daerah Jawa Timur, di Hotel Oval, Surabaya, Minggu (7/8/2022).
Penny Marsetio dalam sambutannya mengatakan bahwa upaya untuk memperkenalkan kolintang tidak hanya di Indonesia tetapi hingga mencanegara dan terus diupayakan agar Ansambel Musik Kolintang Kayu (AMKK) itu bisa goes to UNESCO.
Ketua Umum PINKAN Indonesia tersebut juga mengisahkan perjuangannya membawa kolintang ke UNESCO dan awal mula kecintaannya pada alat musik kolintang yang memiliki keindahan suara yang berasal dari Sulawesi Utara.
“Meskipun alat musik ini berasal dari Minahasa dan saya dari Jawa, tapi saya sangat mencintai alat musik ini. Maka kolintang terus diupayakan sebagai milik NKRI dan terus diupayakan untuk mendapatkan pengakuan UNESCO”.
Menurutnya, jika kolintang tersebar di seluruh Indonesia, maka pengrajin akan mendapat nilai tambah dalam perekonomiannya dan pelatih akan lebih bergiat melahirkan pelatih-pelatih muda.
Penny Marsetio selaku Ketua Umum PINKAN juga menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh Dewan Pengurus Persatuan Insan Kolintang Jawa Timur yang sekaligus dalam rangka pemilihan ketua pengurus Jawa Timur periode berikutnya.
Pemilihan pimpinan sidang Musyawarah Daerah ini dipimpin oleh Noufry Rondonuwu dan terpilih secara aklamasi untuk memimpin PINKAN Jawa Timur kembali adalah Soetiadji Yudho yang juga sebagai owner Hotel Oval Surabaya.
“Saya berharap Musda ini membawa PINKAN menjadi lebih baik ke depannya,” ucap Yudho.
Musyawarah daerah pertama ini juga diikuti oleh mitra kerja PINKAN yaitu Kerukunan Keluarga Kawanua Jawa Timur dan Kerukunan Keluarga Kawanua Surabaya yang diharapkan bisa menjadi cantoh daerah-daerah lain dalam penyelenggaraan acara. Acara Musda juga dimeriahkan oleh penampilan grup kolintang serta dihadiri para pengurus PINKAN Indonesia pusat.
