Surabaya, indomaritim.id – Komandan Satuan Kapal Eskorta Koarmada III, Kolonel Laut (P) Binsar A. S. Sitorus, S.E., memimpin upacara serah terima jabatan KRI Fatahillah-361 di Dermaga Semampir Timur bagian Barat, Ujung, Surabaya, Jawa Timur pada Kamis, (26/9/2024).
Letkol Laut (P) Abdiyan Syaiful Hidayat, S.E., M.Tr.Opsla menjabat sebagai Komandan KRI Fatahillah-361 menggantikan pejabat lama Letkol Laut (P) Rivo De Havilland, M.Tr.Opsla.
Dalam upacara yang berlangsung di geladak KRI Fatahillah-361, Kolonel Laut (P) Binsar A. S. Sitorus menyamapaikan bahwa serah terima jabatan Komandan KRI merupakan bagian dari dinamika organisasi dan pembinaan personel, dimana jabatan Komandan KRI merupakan jabatan strategis sebagai pemegang komando dan pembinaan suatu unit organisasi.
“Keberhasilan pelaksanaan tugas satuan operasional tidak terlepas dari kemampuan Komandan dalam melaksanakan pembinaan yang terarah, inovatif, efektif, dan efisien,” kata Komandan Satuan Kapal Eskorta Koarmada III, Kolonel Laut (P) Binsar A. S. Sitorus, S.E.
BACA JUGA: Bersimbah Darah di Geladak KRI Fatahillah-361

Diakhir amanatnya, Komandan Satuan Kapal Eskorta menyampaikan apresiasi kepada Letkol Laut (P) Rivo De Havilland, M.Tr.Opsla atas dedikasi dan keberhasilan dalam memimpin KRI Fatahillah-361 serta mengucapkan selamat atas jabatan barunya sebagai Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 yang berada di jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmada II.
Ucapan selamat datang dan bertugas juga disampaikan kepada Komandan KRI Fatahillah-361 yang baru Letkol Laut (P) Abdiyan Syaiful Hidayat atas amanah yang diemban.
Kegiatan upacara dirangkai dengan ramah-tamah dan pisah-sambut.
Sebagaimana diketahui, KRI Fatahillah-361 saat ini tengah melaksanakan perbaikan Refurbishment di Surabaya yang mana merupakan program Kemhan RI untuk meningkatkan kapabilitas KRI dalam menjalankan fungsi asasinya sebelum melanjutkan tugas di wilayah kerja Koarmada III.
KRI Fatahillah (361) merupakan kapal pertama dari kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas Fatahillah.
KRI Fatahillah merupakan sebuah korvet yang dibuat oleh galangan kapal Wilton-Fijenoord, Schiedam, Belanda pada tahun 1979 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai armada pemukul dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.
Termasuk dalam kelas Fatahillah antara lain KRI Malahayati (362), dan KRI Nala (363).
KRI Fatahillah memiliki berat 1450 ton dan tergolongkan korvet.[1] Dimensinya 83,85 meter x 11,10 meter x 3,30 meter. Dua mesin diesel jelajah bertenaga 8.000 bhp dengan kecepatan jelajah 21 knot dan 1 boost gas turbine dengan 22.360 shp yang sanggup mendorong hingga kecepatan 30 knot melengkapi kapal berawak maksimal 82 pelaut ini.
KRI Fatahillah dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan modern untuk mengawal wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk di antaranya adalah:
4 peluru kendali permukaan-ke-permukaan Aerospatiale MM-38 Exocet dengan jangkauan maksimum 42 Km, berkecepatan 0,9 mach, berpemandu active radar homing dengan hulu ledak seberat 165 Kg.
1 meriam Bofors 120/62 berkaliber 120mm (4.7 inchi) dengan kecepatan tembakan 80 rpm, jangkauan 18.5 Km dengan sistem pemandu tembkan Signaal WM28.
2 kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan 1,6 KM untuk target udara dan 2,5 KM untuk target di permukaan laut.
2×3 torpedo Honeywell Mk. 46, berpeluncur tabung Mk. 32 (324mm, 3 tabung) dengan jangkauan 11 Km kecepatan 40 knot dan hulu ledak 44 kg. Berkemampuan anti kapal selam dan kapal permukaan.
Mortir anti kapal selam Bofors ASR 375mm laras ganda.