Lebanon, indomaritim.id – KRI Diponegoro-365 memimpin latihan Air Coordinator Handover-Takeover (AirCo HOTO) dengan unsur Maritime Task Force (MTF) 448 United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL) di Area of Maritime Operation (AMO), Laut Mediterania, Lebanon, Kamis (25/7/2024).
KRI Diponegoro-365 saat ini tergabung dalam Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL.
Pada latihan kali ini, KRI DPN-365 melaksanakan prosedur serah terima kendali Heli HS-1305 sebanyak 3 skenario yaitu DPN kepada KOU, KOU kepada SRM dan SRM kepada DPN melalui beberapa tahapan yaitu dengan memberikan vektor pergerakan, established comms, hold in my gadget, HOTO dan pernyataan pemegang kendali heli.
BACA JUGA: KRI Diponegoro-365 Latihan Bersama Kapal Perang Yunani HS Spetsai F-451 di Laut Mediterania Lebanon
“Tujuan dari latihan ini selain untuk menyamakan persepsi dalam pengendalian Heli sekaligus menguji kemampuan dari AirCo, radar udara dan alat komunikasi tiap unsur MTF 448 UNIFIL dihadapkan dengan serangan elektronika berupa GPS Jamming dan Spoofing yang terjadi di AMO dimana sangat berpengaruh terhadap keselamatan kapal dan heli,” kata KRI Diponegoro-365, Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu.
Pelaksanaan latihan AirCo HOTO ini melibatkan 3 unsur kapal perang dan 1 unsur udara dibawah MTF 448 UNIFIL yaitu KRI Diponegoro-365 dari Indonesia, BNS Sangram F-113 dari Bangladesh, HS Kountouriotis F-462 dari Yunani dan heli Panther HS-1305 dari Indonesia.
Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu menambahkan, kepemimpinan KRI Diponegoro-365 ini sangat penting dalam rangka menunjukkan profesionalisme TNI melalui pendekatan hard-power dan soft-power yang sesuai dengan visi Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto yaitu TNI “PRIMA”, yang salah satunya TNI harus Profesional dalam menghadapi perkembangan yang kompleks dan dinamis terutama di daerah operasi perairan Lebanon.
Dalam berbagai kesempatan, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh prajurit Jalasena yang tengah menjalankan misi perdamaian dunia dibawah bendera PBB untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan, serta menjaga hubungan baik dengan negara sahabat agar dapat mencapai tujuan bersama sesuai dengan rencana.