Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio Paparkan Sea Power Indonesia Kepada Perwira Mahasiswa Pendidikan Reguler Seskoal

oleh
Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio memberikan buku tulisannya kepada perwakilan Perwira Mahasiswa Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan ke-58. Foto: Seskoal
Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio memberikan buku tulisannya kepada perwakilan Perwira Mahasiswa Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan ke-58. Foto: Seskoal

Jakarta, indomaritim.id – Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, Kepala Staf TNI Angkatan Laut periode 2012 – 2015 yang juga menjadi Guru Besar Ilmu Pertahanan di Universitas Pertahanan, memberi kuliah umum kepada 175 Perwira Mahasiswa Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan ke-58 di Amphiteater Gedung Samadikun Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2020).

Kepada siswa Seskoal, Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, yang saat ini menjadi penasihat Kemenko Maritim dan Investasi bidang Pertahanan dan Keamanan memaparkan materi tentang ‘Sea Power Indonesia di Era Geo Maritim Pasifik’.

“Ada enam elemen penting sea power. Yang pertama adalah posisi geografis, kemudian bentuk fisik, luasnya wilayah, jumlah penduduk, karakter bangsa dan yang terakhir karakter pemerintah,” kata Laksamana TNI (Purn) Marsetio.

“Sea power sebagai input adalah elemen elemen kekuatan nasional di laut antara lain aparat penegak hukum Industri pertahanan maritim, sumber daya alam dan sumber daya manusia,” ujarnya.

Sedangkan sea power sebagai output, lanjut Laksamana TNI (Purn) Marsetio, adalah suatu konsekuensi kemampuan untuk mengelola laut dan kemampuan untuk mempengaruhi tingkah laku dari state or nonstate baik di dan atau lewat laut.

“Pembangunan Sea Power Indonesia 2019 hingga 2024 mencakup semua aspek kelautan yakni armada perang, armada niaga, perikanan, industri maritim, jasa maritim, pelabuhan, pariwisata maritim, masyarakat maritim yang kesemuanya untuk kesejahteraan masyarakat. Dan menjadi penting untuk membangun maritime domain awareness,” lanjutnya.

“Konsep negara maritim, adalah negara yang mampu memanfaatkan dan menjaga wilayah lautnya. Diperlukan strategi untuk membangun Indonesia menjadi sebuah negara maritim yang tangguh dan berdaulat,” ujar Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio memungkasi.

Sebanyak 175 Perwira Menegah (Pamen) TNI/TNI Angkatan Laut dan Kepolisian RI serta Perwira Mahasiswa Internasional yang mengikuti Dikreg Seskoal Angkatan ke-58 TA. 2020, antara lain 161 Perwira Mahasiswa TNI Angkatan Laut yang terdiri dari 53 Korps Pelaut (P), 22 Korps Teknik (T), 13 Korps Elektronik (E), 19 Korps Suplai (S), 34 Korps Marinir (M), 6 Korps Kesehatan (K), 10 Korps Khusus (KH) dan 4 Korps Polisi Militer (PM). Perwira Mahasiswa tamu berjumlah 6 orang yang terdiri dari TNI AD,TNI AU dan Polri masing-masing mengirim 2 Perwira Mahasiswa. Sementara itu 8 Perwira Mahasiswa dari Negara Sahabat yakni Arab Saudi, Australia, China, India, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: 
Rajab Ritonga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *