Laksamana TNI Siwi Sukma Adji Lepas KRI Bima Suci-945 Berlayar ke Sembilan Negara

oleh
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji melepas keberangkatkan Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat III Angkatan ke-66 yang tergabung dalam Satuan Tugas Kartika Jala Krida (KJK) 2019 dengan menggunakan KRI Bima Suci-945. Foto: Dispenal
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji melepas keberangkatkan Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat III Angkatan ke-66 yang tergabung dalam Satuan Tugas Kartika Jala Krida (KJK) 2019 dengan menggunakan KRI Bima Suci-945. Foto: Dispenal

Surabaya, indomaritim.id – Sebagai implementasi diplomasi guna mendukung kebijakan Pemerintah membangun Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, TNI AL memberangkatkan Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat III Angkatan ke-66 yang tergabung dalam Satuan Tugas Kartika Jala Krida (KJK) 2019 dengan menggunakan KRI Bima Suci-945 yang akan berlayar menuju beberapa negara di Asia sampai Australia.

Pelepasan Satgas yang mengemban misi diplomasi ini, dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., di Dermaga Ujung, Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Senin (5/8/2019).

Dikatakan Kasal saat upacara keberangkatan KRI Bima Suci di Surabaya, bahwa salah satu pilar dalam kebijakan Poros Maritim Dunia adalah Diplomasi Maritim.

“Untuk itu sebagai komponen utama pertahanan negara, TNI AL merasa terpanggil untuk menyukseskan kebijakan pemerintah dalam wujud kegiatan Diplomacy For Indonesian Global Maritime Fulcrum Brotherhood yang bertajuk pelayaran KJK 2019 dengan KRI Bima Suci,” kata Laksamana TNI Siwi Sukma Adji.

Baca Juga: KASAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji Hadiri Pelayaran Kebangsaan di KRI Bima Suci-945

KRI Bima Suci – 945 dengan Komandan Letkol Laut (P) Waluyo, S.H., M.Tr (Han), dijadwalkan berlayar lebih kurang selama 96 hari dengan rute pelayaran: Surabaya – Manila (Philipina) – Osaka (Jepang) – Busan (Korea) – Shanghai (Tiongkok) – Brunei Darussalam – Lumut (Malaysia) – Phuket (Thailand) – Rangon (Myanmar) – Padang – Tanjung Benoa Bali – Darwin (Australia) – Surabaya dengan membawa sebanyak 103 orang Taruna AAL.

Tujuan Pelayaran Kartika Jala Krida 2019 yaitu untuk memperkenalkan bangsa Indonesia kepada dunia internasional, memromosikan budaya dan pariwisata Indonesia. Selain itu juga untuk lebih memperkenalkan TNI, khususnya TNI AL sekaligus membangun konektivitas antar pemuda dan calon-calon perwira dengan negara-negara lain.

Secara khusus program Kartika Jala Krida adalah untuk melatih Taruna melaksanakan pelayaran navigasi, lingkaran besar, astronomi dan mempraktekkan semua pelajaran profesi dasar matra laut pada keadaan sebenarnya. Kartika Jala Krida juga bertujuan membentuk mental kejuangan dan karakter prajurit matra laut, memberikan wawasan kepada Taruna tentang tempat yang disinggahi serta pergaulan internasional dan melaksanakan peran diplomasi TNI AL menuju World Class Navy & World Class Naval Academy.

Selain diikuti Taruna AAL, dalam pelayaran kali ini diikuti juga 10 orang Kadet dari negara lain, yaitu 5 Kadet dari Malaysia dan 5 Kadet Australia. Kadet Angkatan Laut Malaysia akan mengikuti pelayaran pada etape Brunei Darussalam hingga Lumut (Malaysia), sedangkan untuk Kadet Angkatan Laut Australia pada etape pelayaran dari Tanjung Benoa Bali hingga Darwin (Australia).

Pada kegiatan ini turut dihadiri oleh Staf Ahli Kementerian Pariwisata Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M, Danjen Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos., para Pejabat Utama Mabesal, Panglima Koarmada II Laksamana Muda (Laksda) TNI Mintoro Yulianto, S.Sos, M.Si, Gubernur AAL Laksda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M, para Pemimpin Kotama Angkatan Laut, serta para Atase Pertahanan negara-negara yang akan dikunjungi Satgas KJK 2019.

Visi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio  (ketiga dari kiri) turut melepas keberangkatan Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat III Angkatan ke-66 yang tergabung dalam Satuan Tugas Kartika Jala Krida (KJK) 2019. Foto: Dispenal
Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio (keempat dari kiri) turut melepas keberangkatan Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat III Angkatan ke-66 yang tergabung dalam Satuan Tugas Kartika Jala Krida (KJK) 2019. Foto: Dispenal

Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, yang menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Laut periode 2012 hingga 2015 turut melepas keberangkatan Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat III Angkatan ke-66 yang tergabung dalam Satuan Tugas Kartika Jala Krida (KJK) 2019 menggunakan KRI Bima Suci-945. Ia mengungkapkan rasa bangganya terhadap Taruna AAL. Ia menambahkan, awak KRI Bima Suci-945 mengemban misi diplomasi Indonesia ke sejumlah negara sahabat.

“Tujuan diplomasi meliputi membuat hubungan dengan negara lain, menjaga hubungan hubungan dengan negara lain, memperluas hubungan diplomatik juga harmoni dan perdamaian” kata Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio

“Pada sidang ke-69 Marine Environment Protection Committee di London, Presiden Joko Widodo menyampaikan Lima Pilar Poros Maritim Dunia, yakni budaya maritim, sumber daya maritim, interconnectivity maritime dan infastruktur maritim, serta diplomasi dan pertahanan maritim,” ujar Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio.

Baca Juga: Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio: TSS Selat Sunda dan Lombok Implementasi Indonesia Poros Maritim Dunia

Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio menambahkan, konsep Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia yang dicanangkan Presiden Jokowi sebagai agenda pembangunan yang difokuskan pada lima pilar utama.

“Lima pilar poros maritim dunia yakni membangun kembali budaya maritim Indonesia, kedua menjaga sumber daya laut dan menciptakan kedaulatan pangan laut dengan menempatkan nelayan pada pilar utama,” ujarnya memungkasi.

Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: 
Rajab Ritonga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *