Jakarta, indomaritim.id – Underwater Unmanned Vehicle (UUV) yang juga disebut drone laut, menjadi perhatian sejumlah kalangan. Temuan drone bawah laut oleh nelayan di perairan dekat Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, menunjukkan bahwa laut Indonesia khususnya di kedalaman bersliweran benda-benda berteknologi canggih.
“Underwater Unmanned Vehicle berdampak terhadap pertahanan bawah laut dimana sifat pertahanan menjadi semakin dinamis,” kata kata Rektor Universitas Pertahanan, Laksdya TNI Dr. A. Octavian di Jakarta Kamis (14/1/2020).
“Karena biaya lebih murah, maka kesempatan untuk small-medium coastial states untuk membangun drone bawah laut menjadi lebih besar,” lanjutnya.
Laksdya TNI Dr. A. Octavian menyampaikan, kedepan teknologi drone laut nuklir akan semakin marak perkembangannya. “Dapat menjadi game changer,” imbuhnya.
Untuk meninjau berbagai aspek UUUV yang banyak digunakan oleh angkatan laut negara dunia, Universitas Pertahanan menggelar seminar nasional ‘Ancaman Unmanned System Terhadap Sishanneg dan Respons Negara dari Aspek Hukum, Strategi, dan Teknologi’ yang digelar secara virtual oleh Universitas Pertahanan, Kamis (14/1/2020).
Saat membuka acara, Rektor Universitas Pertahanan, Laksdya TNI Dr. A. Octavian menyebutkan tujuan seminar secara akademis menyangkut aspek pertahanan keamanan.
“Tujuan seminar ini untuk membahas secara akademik kondisi keamanan laut di perairan Indonesia secara umum terutama kepentingan nasional yang terkait dengan misi Indonesia mewujudkan visi sebagai poros maritim dunia,” kata Rektor Universitas Pertahanan, Laksdya TNI Dr. A. Octavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D., CIQaR, CIQnR, IPU.
Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: Rajab Ritonga