Jakarta, indomaritim.id – Ribuan wisatawan mengunjungi kawasan wisata maritim Kepulauan Seribu di hari ke-2 Lebaran melalui Pelabuhan Kali Adem, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis, (6/6/2019).
“Masyarakat sebagian besar berangkat menggunakan kapal tradisional dari Pelabuhan Kali Adem dan di saat musim liburan seperti hari ini, jumlah penumpangnya naik cukup signifikan,” kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Muara Angke, Capt. Handry Sulfian.
Baca Juga: Bakamla Himbau Kapal di Perairan Jakarta Tak Buang Sampah ke Laut
Ia menyebutkan, hari ini ada 3.887 orang wisatawan melakukan wisata ke Kepulauan Seribu menggunakan 22 kapal tradisional. Menurutnya, akses menuju Kepulauan Seribu adalah melalui jalur laut dengan terbanyak menggunakan kapal tradisional.
Padahal, kata Handry Sulfian, PT. Pelni juga menyiapkan kapal penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Sunda Kelapa menuju Kepulauan Seribu. Namun, tetap saja keberangkatan dengan kapal tradisional dari Pelabuhan Kali Adem tetap menjadi favorit pilihan masyarakat.
“Alhamdulillah, cuaca baik dengan tinggi gelombang satu hingga dua meter dan kondisi aman dan tertib,” ujar Handry.
“Untuk memastikan terpenuhinya keselamatan pelayaran, kami melakukan pemeriksaan fisik kapal, cek kesesuaian manifest penumpang yang akan berlayar harus sesuai kapasitas kapal, memastikan penumpang kapal harus menggunakan life jacket selama pelayaran sebelum Surat Persetujuan Berlayar (SPB) diterbitkan,” ujarnya.
Baca Juga: Bilelando, Potensi Wisata Bahari Baru di Nusa Tenggara Barat
Capt. Handry juga menjelaskan, kapal patroli KN.5179 milik KSOP Kelas IV Muara Angke disiapsiagakan untuk melakukan pengawasan keselamatan sepanjang musim liburan Lebaran ini.
Selanjutnya, Kepala KSOP Kelas IV Muara Angke telah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Polri, SAR Jakarta, Pangkalan PLP Tanjung Priok, Pemadam Kebakaran, Kesehatan Pelabuhan, Pos AL Pantai Mutiara, Operator kapal penumpang serta UP3 Muara Angke untuk bersama-sama melakukan pengawasan selama musim libur Hari Raya Idul Fitri 1440 H.
“Kami bersama-sama stakeholder terkait di Pelabuhan Kali Adem melakukan pengawasan agar pelaksanaan arus penumpang di Pelabuhan Kali Adem berjalan tertib, lancar, aman dan selamat,” lanjutnya.
Disinggung dengan kesiapan Pelabuhan Muara Angke sebagai salah satu dari enam pilot project pelabuhan Ditjen Hubla, Handry menyebutkan ada beberapa perubahan yang terjadi seperti tiket sudah online, awak kapal sudah bersertifikat keselamatan, sudah ada X -Ray di terminal pelabuhan, sterilisasi dan penataan para pedagang di pelabuhan.
“Sudah banyak perubahan dan saya mengimbau agar kebersihan lingkungan harus diperhatikan oleh para penumpang dan juga para pedagang agar sampah-sampah tidak berserakan. Kami menyiapkan tempat sampah agar kiranya dapat dimanfaatkan dengan baik dan para pedagang agar berjualan di tempat yang telah disediakan,” ucapnya.
Sebelumnya, Pelabuhan Muara Angke telah ditetapkan sebagai satu dari enam pilot project pelabuhan yang disiapkan sebagai pelabuhan kapal tradisional dengan layanan yang modern, tertib dan nyaman.
Adapun Pelabuhan Muara Angke bersama dengan Pelabuhan Tanjung Pinang, Bau-Bau, Tulehu Ambon, Tarakan dan Tanjung Perak Surabaya ditetapkan sebagai pilot project pelabuhan dengan peningkatan pelayanan, keselamatan dan keamanan pelayaran.
“Hal tersebut dilakukan untuk menjamin keselamatan pelayaran dan keamanan pelabuhan serta memberikan kepastian dan kemudahan calon penumpang. Hal ini dapat terwujud melalui koordinasi dan kerjasama dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta,” ujar Handry Sulfian memungkasi.
Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: Rajab Ritonga