Makna berpikir global bertindak lokal adalah sikap warga negara untuk membangun karakter menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi. Berpikir global, bertindak lokal adalah pendapat ahli John Naisbitt dalam bukunya berjudul ‘Global Paradox: The Bigger the World Economy, the More Powerful Its Smallest Players’.
Ungkapan “Think globally and act locally” tak lepas dari masalah global pada era masa kini terkait dengan masalah lokal, atau masalah lokal tak lepas dari masalah global yang secara lamban maupun seketika saling memengaruhi dan berdampak secara internasional maupun domestik.
Artinya, peristiwa-peristiwa dalam negeri turut pula mempengaruhi kondisi negara lain. Contohnya adalah peristiwa bencana alam, aktifnya gunung berapi Gunung Agung yang erupsi pada tahun 2018 silam.
Erupsi Gunung Agung, yang mengelurkan awan panas, dan abu vukanik membuat penerbangan dari dan ke Australia dan Selandia Baru menjadi terhambat. Tak hanya itu, penerbangan dari Denpasar, Bali ke berbagai negara untuk mengangkut wisatawan juga terhenti.
Permasalahan globalisasi lokal serius, dari yang bersifat ringan sampai yang terberat, di antaranya adalah: kurangnya peluang ekonomi dan pekerjaan; keselamatan/keamanan/kesejahteraan; kurangnya pendidikan; keamanan pangan dan air; akuntabilitas dan transparansi/korupsi pemerintah; konflik agama; kemiskinan; kesetaraan gender (pendapatan, diskriminasi); konflik/perang skala besar; dan perubahan iklim/kerusakan alam
Berpikir global bertindak lokal juga sikap terbuka terhadap berbagai perubahan yang ada dari berbagai bidang.
Pengertian Globalisasi
Globalisasi mendapat pengaruh kuat dari munculnya komunikasi melalui jaringan internet, yang membuat interaksi sosial kemasyarakatan semakin berkurang. Juga arus lalu-lintas informasi yang semakin masif dan membuat orang terpapar informasi yang sangat banyak tentang berbagai hal.
Juga, diperlukan perspektif global dari generasi muda untuk menghadapi gelombang globalisasi. Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global.
Istilah globalisasi saat ini menjadi sangat populer karena berkaitan dengan gerak pembangunan Indonesia, terutama berkaitan dengan sistem ekonomi terbuka, dan perdagangan bebas. Era globalisasi ditandai dengan adanya persaingan yang semakin tajam, padatnya informasi, kuatnya komunikasi, dan keterbukaan. Tanpa memiliki kemampuan ini maka Indonesia akan tertinggal jauh dan terseret oleh arus globalisasi yang demikian dahsyat.
Ada beberapa penjelasan yang dikemukakan oleh para ahli di antaranya adalah John Huckle yang menyatakan bahwa globalisasi adalah ”suatu proses dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi, yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh”.
Ahli lainnya adalah Albrow mengemukakan bahwa globalisasi adalah ”.. keseluruhan proses di mana manusia di bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal, masyarakat global. Karena proses ini bersifat majemuk, maka kita pun memandang globalisasi di dalam kemajemukan”.
Baca Juga: Global Village dan Globalisasi, Fenomena di Masyarakat
Ahli sosiologi Indonesia, Selo Soemardjan menyebut globalisasi sebagai terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sebuah sistem dan kaidah yang sama. Sedangkan Anthony Giddens menjelaskan globalisasi sebagai intensifikasi hubungan sosial secara global yang menghubungkan satu lokasi dengan lokasi lainnya sehingga kejadian di satu tempat bisa berdampak juga bagi tempat yang lain.
Globalisasi secara umum dapat diartikan sebagai proses masuknya ke ruang lingkup dunia, menjadi global atau mendunia. Peristiwa yang terjadi di belahan dunia lain dapat kita saksikan langsung tanpa harus mendatanginya.
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Berbagai penjelasan diatas menunjukkan bahwa globalisasi mengandung unsur proses, proses atau kegiatan yang berpengaruh terhadap seluruh dunia, dan melibatkan orang yang heterogen, tetapi memiliki kebutuhan yang sama.
Berikut ini adalah pokok pikiran dari makna berpikir global bertindak lokal:
- Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat lokal, nasional, dan global.
- Secara aktif mencari dan menyimpan informasi yang bersifat dunia.
- Mempunyai sifat terbuka, mau menerima setiap adanya pembaruan.
- Mampu menyeleksi informasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat kita.
Baca Juga: Globalisasi: Pengertian, Dampak dan Manfaat
Cinta Tanah Air, Nilai Global Bertindak Lokal
Sikap cinta tanah air adalah suatu perwujudan kasih sayang dan suatu rasa cinta terhadap tempat kelahiran atau tanah airnya. Rasa cinta tanah air adalah rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada negara tempat dimana ia tinggal.
Cinta tanah air, tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat atau budaya yang ada di negaranya dengan melestarikannya dan melestarikan alam dan lingkungannya.
Berikut ini adalah contoh-contoh sederhana tentang sikap cinta tanah air yang dikaitkan dengan makna berpikir global bertindak lokal:
Bangga sebagai bangsa Indonesia
Bangga sebagai bangsa Indonesia, misalnya dengan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Mencintai kebudayaan Indonesia seperti mengenakan batik dan pakaian adat saat perayaan juga menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Bangga menggunakan dan mencintai produk buatan Indonesia
Menggunakan produk buatan dalam negeri merupakan pernyataan cinta tanah air. Dengan menggunakan produk dalam negeri, turut pula membantu perekonomian negara dan membuka lapangan kerja.
Mau dan mampu menjaga nama baik Indonesia
Apakah kamu pernah bepergian keluar negeri? Jika iya, jaga nama baik Indonesia dengan mematuhi peraturan yang ada. Bila tujuan ke luar negeri untuk berwisata, jangan mengotori tempat wisat dan membuang sampah sembarangan.
Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
Patuhilah hukum yang berlaku. Misal dengan mematuhi peraturan lalu-lintas saat berkendara.
Manggunakan hak pilih saat pemilihan umum
Bila kamu sudah memiliki hak pilih, gunakan hak pilihmu saat pemilihan umum untuk memilih kepala daerah, anggota DPR/DPRD dan pemilihan presiden/wakil presiden.
Belajar dengan sungguh-sungguh
Belajar sungguh-sunggguh di sekolah dan di rumah adalah cara untuk mencinta negeri ini. Mulailah dengan mempelajari hal-hal yang berguna untuk kemajuan dan pembangunan negeri.
Merawat dan tidak merusak fasilitas umum
Jagalah fasilitas umum seperti halte bus, rambu-rambu lalu-lintas, terminal dan sarana transportasi umum seperti kereta api. Fasilitas umum, dibandung dengan uang pajak warga negara. Peruntukan fasiltas umum adalah untuk menunjang kesejahteraan masyarakat.
Menjaga kelestarian lingkungan hidup
Jagalah pohon dan hutan. Pelihara kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Tidak membuang sampah sembaragan
Sampah dapat menyebabkan tersumbatnya selokan yang dapat menyebabkan banjir. Sampah juga membawa penyakit yang merugikan manusia. Dengan membuang sampah pada tempatnya, turut menjaga lingkungan dan fasilitas umum.
Menciptakan kerukunan ditengah masyarakat yang beragam
Menghargai perbedaan dilakukan sesuai norma dan hukum yang berlaku di masyakat dan negara. Bila ada perbedaan, musyawarah untuk mencapai mufakat adalah jalan terbaik. Sedari dini, perlu ditumbuhkan sikap menghormati lain dengan baik tanpa memandang usia, agama, ras, dan budaya.
Gerakan cinta Indonesia memiliki arti sangat strategis, tidak hanya untuk menghadapi tantangan krisis ekonomi global, tapi juga untuk membangun kemandirian bangsa di bidang ekonomi. Gerakan itu bukan hanya menjadi kampanye biasa, tapi menjadi gerakan bersama, tidak bersifat statis dan bukan kebijakan proteksionis karena tidak termasuk kebijakan tarif.
Program kampanye “Cinta Indonesia” bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk barang dan jasa dalam negeri, serta meningkatkan citra Indonesia di mata internasional. Diharapkan dengan dicanangkannya gerakan ini, pasar produk dalam negeri bisa ditingkatkan sehingga tekanan terhadap sektor industri bisa dikurangi dan gejala pengurangan tenaga kerja dapat dihindari.
Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Belanja Buatan Indonesia (BBI) adalah gerakan menggunakan produk dalam negeri yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo. Pesan yang ingin disampaikan adalah kurangi penggunaan produk impor akibat globalisasi, dan gunakanlah produksi dalam negeri.
Baca Juga: Dampak Positif dan Negatif Globalisasi, Begini Penjelasannya
Fakta Globalisasi Disekitar Kita
Pernahkah kamu makan burger di restoran cepat saji McDonalds? Atau memakan pizza di Pizza Hut? Mencicipi sushi di restoran HokBen?
Hal-hal diatas menunjukkan bagaiman fakta globalisasi dan menjadi landsan bersikap tentang makna berpikir global bertindak lokal, khususnya di bidang industri makanan dan minuman.
McDonalds adalah restoran cepat saji, waralaba dari Amerika Serikat. Uniknya, hamburger yang terkenal di restoran ini diciptakan oleh imigran Jerman yang tinggal di Amerika Serikat. Jadi, makanan dari Jerman, kemudian diolah di restoran ala Amerika dan berada di Indonesia.
Pizza pun demikian. Selama ini, pizza dikenal sebagai makanan tradisional dari Itali. Ternyata, pizza yang dikenal di Indonesia berasal dari racikan juru masak Amerika Serikat. Ciri khas pizza dari Itali adalah berkulit tipis dan renyah, yang tidak begitu disukai orang-orang Amerika Serikat. Maka mereka, menciptakan pizza tebal dengan berbagai topping diatasnya.
Begitu juga dengan perangkat telekomunikasi. Handphone yang sedang kamu pegang untuk membaca artikel ini, berasal dari berbagai negara. Ada Samsung dari Korea Selatan. Oppo dan Vivo, yang merupakan merk dari Tiongkok. Dan mungkin iPhone dari Amerika Serikat.
Meskipun merk tersebut berasal dari Korea Selatan, Tiongkok dan Amerika Serikat tidak semua handphonenya dibuat disana. Masing-masing merk tersebut, mempunyai pabrik yang tersebar di berbagai negara.
Samsung misalnya, memiliki pabrik perakitan di Indonesia, Tiongkok dan Vietnam. Pabrik perakitan ini, dibuat di berbagai negara untuk mengurangi biaya produksi dan biaya pengiriman agar harganya terjangkau oleh pembeli. Aturan negara, juga membuat pabrikan handphone tersebut membuat pabrik perakitan di berbagai negara.
Lalu, apa produk asli Indonesia yang dikenal dunia di era globalisasi ini? Batik adalah produk Indonesia yang dikenal dunia. Mari kita bahas.
Batik, Produk Asli Indonesia yang Mendunia
Keterangan foto: Kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) di ibukota Slowakia, Bratislava menggelar Indonesia Fashion Day di Hotel Double Tree Hilton Bratislava.
Batik Indonesia adalah warisan budaya dunia. Sejak tanggal 2 Oktober 2009 bertempat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, UNESCO secara resmi telah menetapkan batik Indonesia sebagai salah satu warisan budaya tak benda (The Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity).
Batik merupakan produk asli Indonesia yang indah secara seni dan proses pembuatannya. Batik Indonesia adalah salah satu seni menggambar yang tertua di dunia. Jadi apa yang terpola dalam sebuah kain batik memiliki makna yang sangat mendalam, dimana didalamnya terkandung makna dan filosofis yang sangat tinggi.
Sebagai warisan budaya Indonesia, batik terus dijaga kelestariannya. Salah satu upaya yang dilakukan sekaligus memberi makna berpikir global bertindak lokal adalah dengan mendorong peningkatan daya saing industri batik nasional dan menjaga pasar dari serbuan produk impor, salah satunya melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Saat ini banyak tokoh dunia yang telah mengenakan batik di dalam forum internasional, dan banyak desainer fesyen kelas dunia yang juga mulai mengadopsi batik Indonesia dalam koleksi karya busana mereka.
Ada banyak tokoh dunia yang menggunakan batik saat acara resmi. Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan yang telah meninggal pada 5 Desember 2013 mencintai batik, bahkan menggunakan baju batik sehari-hari.
Kecintaan Nelson Mandela terhadap batik rupanya juga terlihat saat menghadiri acaraacara resmi, seperti peluncuran asosiasi mantan pemimpin dunia, The Elders, pada bulan Juli tahun 2007. Di kesempatan ini, pria kelahiran Mvezo, Afrika Selatan, 18 Juli 1918 ini dengan bangga mengenakan kemeja batik Indonesia.
Mantan Presiden Amerika, Barack Obama pun mencintai batik. Barack Obama yang pernah tinggal di Indonesia pun seringkali menggunakan kemeja batik saat acara formal.
Sewaktu menyambut Hari Batik Sedunia yang selalu diperingati tanggal 2 Oktober, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta menggelar pameran batik yang menampilkan beberapa corak batik koleksi Ann Dunham, ibunda Presiden Barrack Obama, selama ia berada di Indonesia.
Mengenalkan Batik Indonesia ke Dunia Internasional
Batik merupakan identitas Indonesia dan dapat dijadikan sarana diplomasi dan komunikasi multikultural kepada semua negara sahabat di dunia. Semua rakyat Indonesia, sahabat-sahabat bangsa lain di dunia juga suka dan cinta batik, sekaligus suka memakai batik, maka masa depan batik akan cerah.
Tahukah kamu bahwa batik Indonesia sudah mendunia? Ini membuktikan bahwa produk Indonesia juga mampu bersaing di era global.
Definisi batik Indonesia telah tertuang dengan jelas dalam SNI 0239 – 2019: Batik- Pengertian dan Istilah. Menurut SNI tersebut, batik merujuk pada kerajinan tangan sebagai hasil pewarnaan, secara perintangan menggunakan malam (lilin batik) panas sebagai perintang warna, dengan alat utama pelekat lilin batik berupa canting tulis dan atau canting cap untuk membentuk motif tertentu yang memiliki makna.
Selain perlindungan batik melalui penerapan SNI, Kementerian Perindustrian juga telah mencanangkan Labelisasi Batikmark dengan Batik INDONESIA. Labelisasi ini bertujuan untuk melestarikan dan melindungi batik Indonesia secara hukum dari berbagai ancaman di bidang HKI maupun perdagangan.
Tujuan lainnya dari labelisasi adalah memberikan jaminan mutu batik Indonesia dalam perdagangan serta meningkatkan apresiasi dan meningkatkan citra batik Indonesia di masyarakat internasional sekaligus memberi makna berpikir global bertindak lokal.