Bagaimana manfaat perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia? Secara umum, ada dua manfaat perdagangan internasional. Pertama, perdagangan internasional menungkinkan negara-negara melepaskan diri dari kekurangan kemampuan menyediakan sumber daya konsumsi diluar batas kemampuan produksi.
Manfaat yang kedua, perdagangan bebas akan memperbesar hasil ekspor dengan diperbolehkannya negara mengkhususkan dan konsentrasi pada produksi barang dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya.
Kita bahas contohnya, Indonesia memiliki hasil tambang batu bara dan dan hasil perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan minyak sawit.
Namun, Indonesia membutuhkan gandum untuk diolah menjadi tepung dari Australia. Di Australia banyak terdapat ladang yang menghasilkan gandum melimpah. Namun, Austraslia tidak menghasilkan minyak sawit sebanyak Indonesia.
Baca Juga:
- Pendorong Kerja Sama antar Negara ASEAN
- Kerja Sama Ekonomi Negara Asia Tenggara
- Neraca Perdagangan Indonesia Surplus
Kedua negara pun melakukan perdagangan internasional dengan barang yang banyak dimiliki yaitu minyak sawit dan gandum.
Jadi di era globalisasi ini, teknologi semakin berkembang sehingga membantu terjadinya aktivitas perdagangan antar negara maupun antar benua. Hampir semua negara melakukan perdagangan antar negara dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan di negara masing-masing dan memperoleh pemasukan devisa bagi negara.
Berikut ini manfaat perdagangan internasional yang dilakukan antar negara:
- Memenuhi kebutuhan negara masing-masing akan barang dan jasa yang tidak bisa dihasilkannya
- Kerjasama dan persahabatan antar negara
- Menciptakan efisiensi dan spesialisasi
- Konsumsi yang lebih luas bagi penduduk
- Mendorong semangat berprestasi dalam persaingan antar produsen
- Sumber pemasukan kas negara
- Mempercepat alih teknologi antar negara
- Memperluas daerah pemasaran barang bagi suatu negara
Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Namun, perdangan intenasional juga memiliki dampak negatif. Berikut ini dampak negatif dari perdagangan internasional:
- Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar
- Munculnya ketergantungan dengan negara maju
- Terjadinya persaingan yang tidak sehatkarena pengaruh perdagangan bebas
- Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri
Penyebab Perdagangan Internasional
Telah diulas diatas, bahwa tidak ada suatu negara yang benar-benar mandiri dan setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda. Masing negara memiliki perbedaan baik sumber daya alam, iklim, geografi, demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial.
Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. Contohnya, rumput laut yang diekspor Indonesia kualitasnya berbeda dengan rumput laut yang diekspor negara Vietnam. Rumput laut dari Indonesia memilki kualita yang baik karena ditumbuhkan di laut Maluku. Namun, tidak sebanyak rumput laut dari Vietnam.
Contohnya lagi adalah tepung terigu. Tahukah kamu, bahwa di Indonesia belum ada lahan pertanian gandum yang merupakan bahan untuk membuat tepung terigu? Indonesia mengimpor gandum dari Australia, untuk kemudian diolah menjadi terigu. Lalu diolah lagi menjadi mi instan, roti dan berbagai bahan pangan lainnya.
Baca Juga: Pengertian Globalisasi dan Dampaknya Terhadap Ekonomi Indonesia
Juga ikan salmon yang digemari masyarakat perkotaan. Ikan jenis ini, hanya ada di benua Eropa dan tidak hidup di perairan Indonesia. Jadi, Indonesia mengimpor berton-ton ikan salmon.
Setiap negara memiliki juga teknologi yang berbeda, sehingga barang yang dihasilkan juga berbeda.
Perbedaan-perbedaan itulah yang mendorong kegiatan pertukaran barang antar-negara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih baik.
Jadi penyebab perdagangan internasional terjadi karena:
- Faktor geografis antar negara
- Penguasaan teknologi yang berbeda-beda
- Perbedaan sumber daya alam
- Perbedaan produksi barang
- Perbedaan konsumsi penduduk antar negara
Pengaruh Devaluasi Terhadap Perdagangan
Pengaruh devaluasi terhadap perdagangan, khususnya perdagangan internasional, adalah membuat harga produk yang diproduksi dalam negeri menjadi lebih murah. Namun, negara tujuan ekspor pun mengenakan bea dan tarif untuk melindungi produksi industrinya.
Secara umum, pengertian devaluasi merupakan situasi dimana mata uang lokal memiliki harga yang semakin murah secara internasional. Akibat dari devaluasi ini pun sangat berpengaruh pada perekonomian suatu negara terutama dalam kegiatan perdagangan internasional.
Sebaliknya, penguatan nilai tukar mata uang tidak selalu memiliki dampak yang positif terhadap perusahaan, sama seperti pelemahan nilai tukar yang belum tentu berdampak negatif pada perusahaan, sebab fluktuasi nilai tukar mata uang akan menyebabkan terjadinya eksposur ekonomi dalam perdagangan bebas.
Eksposur ekonomi adalah tingkat di mana nilai sekarang arus kas perusahaan dipengaruhi fluktuasi kurs, transaksi bisnis internasional yang memerlukan konversi mata uang mencerminkan eksposur transaksi, eksposur transaksi terjadi saat perkiraan transaksi kas masa depan suatu perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs.
Lawan dari devaluasi adalah revaluasi. Revaluasi adalah meningkatnya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri. Jika hal tersebut terjadi, maka pemerintah melakukan intervensi agar nilai mata uang dalam negeri tetap stabil. Istilah revaluasi lebih sering dikaitkan dengan meningkatnya nilai uang suatu negara terhadap nilai mata uang asing.
Pihak pelaku bisnis atau eksportir hendaknya memperhatikan dengan seksama fluktuasi nilai tukar mata uang, dan mampu memprediksi pergerakan fluktuasi mata uang untuk transaksi dimasa yang akan datang.
Karena selisih kurs yang terjadi antar dua mata uang yang berbeda akan menyebabkan terjadinya eksposur transaksi dalam kegiatan ekspor yang dilaksanakan, sehingga hal tersebut mempengaruhi nilai ekspor.