Masyarakat Hongaria Kembali Melihat Pertunjukan Seni dan Budaya Indonesia

oleh
Dubes RI dan Director International Affairs

Budapest, indomaritim.idKami kangen akan penampilan eksotisnya Indonesia, makanya kami rela antri masuk gedung pertunjukkannya”, ujar salah satu pengunjung yang dengan sabar menunggu giliran untuk dapat masuk ke Ferenc Hopp Museum of Asiatic Art di Budapest pada tanggal 26 Juni 2021 lalu.  Kegiatan Indonesian Week yang dicanangkan oleh KBRI Budapest mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat Hongaria khususnya di kota Szeged dan Budapest.

Pemerintah Hongaria telah mengijinkan kegiatan pentas baik di dalam maupun di luar ruangan setelah memberlakukan lockdown dan restriksi pergerakan orang dari November 2020 hingga Mei 2021. Kini bagi mereka yang telah mendapatkan vaksin dan memiliki kartu imunitas bukti vaksin, dibebaskan untuk menikmati berbagai kegiatan masal baik di luar maupun di luar ruangan.

Kegiatan Indonesian Week ini merupakan kegiatan pertama yang diijinkan dilangsungkan di kota Szeged, salah satu kota besar di Hongaria, sejak restriksi dibuka. Kegiatan terdiri dari pameran foto pariwisata Indonesia karya Mario Blanco, pertunjukan tari tradisional Indonesia, serta pertunjukan musik gamelan.

Sementara itu kegiatan di Budapest juga merupakan kegiatan musim panas pertama yakni Night of Museum dimana Indonesia ikut berpartisipasi lewat tarian dan musik tradisional.

SZEGED

Kegiatan Indonesian Week di Szeged diawali dengan Pameran Foto Indonesia karya fotographer kenamaan dari Bali, Mario Blanco yang dibuka langsung oleh Bapak A.H. Dimas Wahab, Duta Besar RI untuk Hongaria dan Dr. Tibor Papp, Foreign Affairs Director, Kantor Walikota Szeged.

“Kegiatan promosi Indonesia kali ini dilaksanakan secara terpadu, selain dengan pementasan tarian dan musik tradisional Indonesia juga melalui pameran foto mengenai keindahan Indonesia”, ujar Dubes RI dalam sambutan pembukaannya.

“Harapannya, melalui pentas seni dan budaya ini serta pameran foto-foto pariwisata Indonesia, masyarakat Hongaria maupun masyarakat asing lainnya di Hongaria tertarik berkunjung ke Indonesia saat pandemi mereda”,  tambah Dimas Wahab.

Sebanyak sepuluh foto hasil jepreten Mario Blanco dari hampir seluruh wilayah Indonesia dipamerkan sampai awal bulan Juli 2021. Penampilan Gamelan Jawa asuhan KBRI Budapest di gedung Szent Gyorgy Albert Agora kota Szeged memukau masyarakat Hongaria di kota tersebut karena para nayaganya adalah warga Hongaria sendiri yang mendapatkan kesempatan untuk belajar gamelan di Indonesia melalui program Beasiswa Darmasiswa. Sedangkan para penari yang memeriahkan Indonesian Cultural Night tersebut adalah para mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studinya di University of Szeged.

Duta Besar RI Budapest juga berkesempatan bertemu dengan masyarakat Indonesia di kota Szeged. Setidaknya terdapat lebih dari 70 masyarakat Indonesia yang sebagian besar merupakan pelajar yang mendapatkan beasiswa berkuliah di Hongaria. “Senang sekali bisa melihat budaya Indonesia dipamerkan di Hongaria, terutama di kota Szeged. Sudah lama sekali sejak restriksi tidak ada kegiatan apapun di kota ini. Jadi ini juga sekaligus mengobati rasa rindu kami dengan Indonesia.” Sebut Lina, salah seorang mahasiswi S2 di Szeged.

BUDAPEST

Sementara itu untuk kegiatan di Budapest yang diselaraskan dengan program Pemerintah Hongaria, Night of Museum, KBRI Budapest mengadakan pertunjukkan yang lebih interaktif dengan para penonton.  Para penari dan pemain Rindik Bali setelah penampilan, memberikan workshop singkat kepada pengunjung untuk dapat belajar menari tarian Indonesia antara lain Tari Merak dari Jawa Barat dan Tari Joged dari Bali serta belajar menabuh rindik, alat musik dari bambu serta ceng-ceng dari Bali.  Rindik Bali juga dimainkan oleh warga Hongaria alumni Darmasiswa RI begitu pula dengan para penari yang beberapa diantaranya adalah Diaspora Indonesia serta warga Hongaria yang cinta Indonesia.  Warga Hongaria berebut untuk dapat selfie dengan para penari atau para nayaga yang menggunakan kostum yang sangat menarik.

Reporter: Zeynita Gibbons

Editor: Haresti Amrihani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *