Materi seleksi TNI AD, AL, AU dan Polri umumnya sama, yakni melalui 6 tahapan seleksi. Menjadi seorang Prajurit TNI merupakan cita-cita yang banyak didambakan bagi sebagian pemuda di Indonesia.
Bukan karena dilihat dari penampilan semata saja, menjadi seorang Prajurit merupakan kebanggaan tersendiri dalam pengabdian kepada Nusa dan Bangsa. Namun, tidak mudah menjadi anggota TNI dan Polri. Perlu persipan fisik, mental dan kecerdasan.
Baca Juga: Kepala Staf Umum TNI Letjen Joni Supriyanto: Penerimaan Calon Prajurit Perwira Karier TNI Bebas KKN
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini materi tes seleksi TNI AD, AL, AU dan juga Polri:
Tes Administrasi
Rangkaian dalam tahap seleksi masuk Bintara TNI AU diawali dengan tes administrasi yang merupakan pemeriksaan kebenaran dan kelengkapan berkas. Kesalahan atau kekurangan dalam berkas lamaran akan membuat calon tidak lulus tes ini.
Ada 7 berkas yang harus Anda siapkan sebagai syarat administrasi. Berkas tersebut sebagai berikut:
1) akte kelahiran/ surat kenal lahir
2) KTP Calon dan KTP orang tua/ wali
3) Kartu Keluarga (KK)
4) Ijazah SD, SMP/ Tsanawiyah, SMA/ SMK/ Madrasah Aliyah atau sederajat berikut nilai SKHUN dan ijazah
5) kartu golongan darah
6) pas foto hitam putih terbaru ukuran 4x6cm sebanyak 20 lembar
7) surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
Berkas tersebut harus Anda bawa saat mendaftar ulang. Selain menyerahkan fotokopi masing-masing satu lembar yang sudah dilegalisir, Kamu juga harus menujukkan dokumen asli.
Tes Kesamaptaan Jasmani
Tes kesamaptaan jasmani dilaksanakan untuk mendapatkan anggota TNI dan Polri yang benar-benar sanggup memikul tugas di lapangan. Adapun materi Tes kesamaptaan jasmani meliputi samapta A yaitu lari sejauh 2.400 meter, sedangkan samapta B terdiri dari `pull up`, `sit up, `push up, dan `suttle run.
Tes ini akan dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam Pembinaan Karier Prajurit dan menjadikannya tolak ukur untuk mempersiapkan fisik dan jasmani bagi yang akan melaksanakan pendidikan.
Tes Kesehatan
Tes Kesehatan merupakan komponen dari proses seleksi penerimaan TNI dan Polri.
Ada dua tahap tes kesehatan yang akan dijalani meliputi tinggi dan berat badan, telinga, postur, kulit, virginitas dan payudara, varikokel dan hernia, ambeien, amandel, tangan, jemari, mata, gigi, THT, alat reproduksi, anus, bentuk kaki, dan sebagainya. Sedangkan tahap kedua adalah pemeriksaan bagian dalam tubuh yakni urine, darah, dan rontgen.
Tes Psikologi
Tes psikologi akan mengungkap kecerdasan, ketelitian, kejujuran, keberanian, ketahanan, dan minat bakat.
Tes Mental Ideologi
Ada dua bentuk tes mental ideologi yang meliputi tertulis dan lisan. Tujuan dari tes ini adalah untuk menilai mental calon serta mengetahui seberapa jauh wawasan kebangsaan yang dimiliki.
Tes Wawancara
Tes ini dilaksanakan seperti mengobrol, namun akan mengungkap banyak hal seperti motivasi, kedewasaan emosional, serta kematangan spiritual. tes ini juga dapat mengungkapkan kemampuan akademik serta karakter calon yang belum terungkap dalam tes akademik. Tes ini menjadi materi seleksi TNI dan Polri yang dilaksakana untuk mengukur kepribadian peserta.
Penentuan Tahap Akhir (Pantukhir)

Menurut Panglima TNI, Pantukhir terpusat ini dilaksanakan secara terbuka, konstruktif, meneliti, membahas dan berdiskusi bersama untuk mencari yang terbaik, agar nantinya para Taruna dan Taruni yang terpilih dapat mengikuti pendidikan tanpa adanya hambatan.
Alokasi calon Taruna dan Taruni yang dipilih sebanyak 672 peserta dengan rincian TNI AD 425 Taruna, TNI AL 130 peserta (120 Taruna dan 10 Taruni), TNI AU 117 peserta (107 Taruna dan 10 Taruni). Bagi peserta yang dinyatakan lulus, nantinya akan mengikuti pendidikan integrasi selama 6 (enam) bulan di Akademi Militer Magelang.
Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen TNI Joni Supriyanto didampingi Aspers Panglima TNI Marsda TNI Diyah Yudanardi dan Aspers Angkatan memimpin sidang Panitia Penentuan Akhir (Pantukhir) Pusat penerimaan Perwira Prajurit Karier TNI Reguler TA. 2019 di Aula Gatot Soebroto Rindam Jaya, Jakarta Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Kasum TNI menegaskan bahwa penerimaan calon Perwira Prajurit Karier Reguler TNI bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN). Nantinya para calon prajurit tersebut diharapkan akan menjadi generasi penerus dan profesional sesuai bidang ilmu yang dimiliki.
Danrem Merauke Bekali Wawasan Kebangsaan kepada Calon Bintara Prajurit Karier TNI AD
(Merauke). Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap (Danrem 174/ATW) Merauke Brigjen TNI Bangun Nawoko memberikan pembekalan Wawasan Kebangsaan kepada peserta calon Bintara Prajurit Karier TNI AD TA. 2020, sebagai motivasi dalam mengabdi kepada bangsa dan negara, bertempat di Lapangan Makorem 174/ATW, Distrik Tanah Miring, Kab. Merauke, Papua, Rabu (2/9/2020).
Mengawali pembekalannya, Danrem Merauke Brigjen TNI Bangun Nawoko menyampaikan ucapan terima kasih yang luar biasa dan bangga karena dihadapannya saat ini masih banyak anak muda khususnya putra daerah Papua yang bersemangat untuk membela negara dan mengabdikan diri menjadi prajurit TNI Angkatan Darat.
Namun demikian, dalam perjalanan seleksi nantinya para peserta calon Bintara Prajurit Karier TNI AD pasti akan ada yang tidak sesuai harapan. Oleh sebab itu, jangan putus asa, jalan pengabdian itu tidak harus melalui TNI Angkatan Darat semata namun masih banyak peluang pada sektor dan bidang yang lain.
Danrem Merauke berpesan agar jangan percaya dengan orang yang pernah menjanjikan untuk lolos. Menurutnya, orang tersebut diibaratkan seperti menembak di atas kuda sehingga hanya mengharapkan keberuntungan. “Kalau kalian tidak masuk, dia tidak rugi tetapi kalau kalian masuk dia tidak berbuat apa-apa, tapi dia pasti akan mendapatkan sesuatu dari kalian,” ujarnya.
“Kalian yang sudah didekati oleh orang-orang semacam itu sesungguhnya kalian sudah berada pada jalan yang sesat untuk masuk pendidikan Secaba atau seleksi yang lainnya,” tambahnya.
Danrem 174 Merauke menegaskan bahwa TNI Angkatan Darat tidak ingin mendapatkan calon prajurit yang tidak berkualitas. Akan tetapi, TNI Angkatan Darat menginginkan calon prajurit yang berkualitas dengan cara melalui seleksi yang selektif dan bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan standar operasi.
“Sekali lagi saya ingatkan, janganlah kalian tertipu oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” pesannya.
Dalam kesempatan tersebut, Danrem Merauke menyampaikan kepada para peserta calon Bintara Prajurit Karier TNI AD TA. 2020 bahwa baru saja kita semua sudah melaksanakan semacam ritual untuk membentangkan bendera Merah Putih.
“Hal ini saya maksudkan bahwa kita mempunyai kewajiban untuk menjaga Merah Putih agar tetap tegak berdiri di seluruh wilayah NKRI termasuk di Papua,” tegas Danrem 174 Merauke Brigjen TNI Bangun Nawoko mengakhiri pembekalannya.
Web ini sangat memberikan ilmu untuk membantu generasi calon TNI
Di seluruh Indonesia
saya mau lebih mengetahui tentang” tni
Saya pengen menjadi anggota TNI
Harapan saya di tahun 2021 ini bisa mewujudkan mimpi dan cita2 saya menjadi anggota prajurit TNI AD
Bersedia untuk menjadi parajurit TNI ad
Untuk membelah dan mempertahankan NKRI