Jakarta, indomaritim.id – Tol laut merupakan bukti nyata upaya pemerintah dalam meningkatkan pelayanan ke daerah tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan. Tol laut juga menjadi angkutan laut yang berlayar secara rutin dan terjadwal dari wilayah barat sampai timur Indonesia dan sebaliknya.
Pernyataan tersebut disampaikan Staf Khusus Menteri Bidang Keamanan Kemaritiman Menteri Perhubungan, Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lalana, SE usai melepas 15 kontener beras dan satu kontener biji gebang di Pelabuhan Merauke untuk dikirim ke Surabaya, Jawa Timur, Senin (9/11/2020).
“Dengan tol laut, pemerintah dapat memastikan terpenuhinya logistik baik distribusi kebutuhan pokok maupun barang penting lainnya secara terjadwal dan pasti. Dampak yang disasar adalah pengurangan selisih harga antar pulau yang akhirnya dapat meningkatan kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lalana.
Sejak peluncuran perdana program Tol Laut pada 4 November 2015, sebanyak 15 trayek telah beroperasi menghubungkan bebagai daerah di pesisir timur dan barat Indonesia. Lima belas trayek Tol Laut antara lain Trayek T-1 rute Teluk Bayur – P. Nias (Gn. Sitoli) – Mentawai (Sikakap) – P. Enggano – Bengkulu PP, Trayek T-6 rute Tanjung Perak – Tidore – Morotai – PP, dan T-15 rute Tanjung Perak – Kisar (Wonreli) – Namrole PP.
Staf Khusus Menteri Bidang Keamanan Kemaritiman Menteri Perhubungan, Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lalana, SE menyampaikan kahadirannya di Merauke mewakili Kementerian Perhubungan untuk menanggapi permintaan petani khususnya di daerah Merauke yang surplus beras dengan memberangkatkan beras melalui tol laut.
“Sejak informasi surplus beras dari hasil pertanian kelompok tani di Merauke yang mencapai 200.000 ton pada analisa bulan Agustus tahun 2020 melalui pemerintah daerah, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan terus berkonsentrasi mendistribusikan beras di seluruh Indonesia agar terjadi keseimbangan ketahanan pangan melalui tol laut,” imbuhnya.
Selain pengiriman beras Merauke ke Surabaya dengan menggunakan tol laut, Staf Khusus Menteri Perhubungan RI Bidang Keamanan Kemaritiman Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lalana, SE, didampingi Kepala Seksi Angkutan Laut Khusus, Subdit Angkutan Laut Khusus dan Usaha Jasa Terkait Capt. Andi Aswad, S.SiT, M.MTr, M.Mar, dan Kepala Seksi Angkutan Laut Khusus, Capt. Andi Aswad, S.SiT, M.MTr, M. Mar dan Willem Thobias Fofid, S.SiT, M.Pi Staf Subdit III Angkutan Laut Khusus dan Usaha Jasa Terkait, Ditlala, menjelaskan bahwa ada juga trayek yang bisa digunakan untuk mendistribusikan beras Merauke ke sekitar Papua tersebut.
Kementerian Perhubungan melalui Kantor KSOP di daerah juga ikut melakukan pemantauan harga barang pokok dan barang penting di daerah masing-masing, termasuk barang-barang yang diangkut kapal tol laut ataupun hasil komoditi daerah. Secara umum, disparitas harga di beberapa daerah yang disinggahi tol laut berhasil ditekan.
Galeri Foto:
Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: Rajab Ritonga