Mei 2020, Harga Patokan Ekspor Produk Pertambangan Turun

oleh
Ilustrasi
Ilustrasi batubara. Foto: indomaritim.id/pixabay

Jakarta, indomaritim.id – Penetapan harga patokan ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan bea keluar (BK) untuk periode Mei 2020 turun dibandingkan HPE periode April 2020. Dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44 Tahun 2020, tanggal 24 April 2020 hampir semua komoditas, mengalami penurunan.

“Penurunan pada hampir semua komoditas diantaranya konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat pasir besi, konsentrat ilmenite, konsentrat rutil, dan bauksit dikarenakan adanya wabah virus Covid-19,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana melalui siaran pers.

“Pandemi Covid-19 menyebabkan perlambatan ekonomi hampir di semua negara dan juga terjadi penurunan permintaan akan bahan baku komoditi pertambangan di negara tujuan ekspor,” lanjutnya.

Menurut Wisnu, penetapan HPE periode Mei 2020 ini ditetapkan setelah memperhatikan berbagai masukan tertulis dan koordinasi dari berbagai instansi terkait.

Baca Juga: Mengulas Potensi Batubara Indonesia di Konferensi Coaltrans Asia 2019

Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal dan Iron Ore Fine Australian. Sedangkan konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).

Dibandingkan periode sebelumnya, produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode bulan Mei 2020 adalah konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan harga rata-rata USD 205,58/WE atau naik sebesar 0,63 persen.

Sedangkan produk yang mengalami penurunan dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) dengan harga rata-rata USD 2.262,12/WE atau turun sebesar 5,35 persen konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62 persen dan ≤ 1 persen TiO2) dengan harga rata-rata USD 70,82/WE atau turun sebesar 5,59 persen, konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50 persen dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata USD 36,19/WE atau turun sebesar 5,59 persen.

Berikutnya adalah konsentrat timbal (Pb ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata USD 685,62/WE atau turun sebesar 8,76 persen, konsentrat seng (Zn ≥ 51 persen) dengan harga rata-rata USD 444,53/WE atau turun sebesar 5,67 persen, konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata USD 42,29/WE atau turun sebesar 5,59 persen, konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata-rata USD 279,93/WE atau turun sebesar 1,32 persen, konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata-rata USD 971,42/WE atau turun sebesar 2,26 persen dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42 persen) dengan harga rata-rata USD 19,99/WE atau turun sebesar 11,59 persen.

Sementara itu, pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) dengan harga ratarata USD 117,98/WE tidak mengalami perubahan.

Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: 
Rajab Ritonga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *