Memulai Bisnis dari Hobi, Mengapa Tidak?

oleh
Memulai Bisnis dari Hobi, Mengapa Tidak?
Memulai Bisnis dari Hobi, Mengapa Tidak?

Jakarta, indomaritim.id – Bisnis dari hobi, biasanya awet tak peduli sedang dilanda resesi. Bisnis ini digerakkan oleh passion, kecintaan yang dalam akan hobi. Bisnis dari hobi yang ditekuni menimbulkan rasa menyenangkan bagi pelakunya.

Karena itu jangan pernah ragu untuk memulai. Sebelum menentukan hobi yang akan dijadikan sumber penghasilan, perhatikan hal berikut :

Pilah Pilih Jenis Hobi Bernilai Jual

Anda mungkin memiliki banyak hobi, namun pasti ada yang paling Anda sukai dan kerap dilirik untuk dibeli orang. Menjahit baju sendiri misalnya, apakah ada tetangga atau kawan yang pernah memuji baju Anda dan meminta Anda menjahitkan baju untuk mereka?

Hobi membuat kue kering misalnya, apakah ada yang memuji kue kering Anda dan meminta Anda membuatkan kue pada perayaan tertentu? Jika iya, bisnis dapat dimulai dari hobi tadi.

Baca Juga: Begini Keuntungan Traveloka PayLater yang Harus Kamu Pakai

Menjual Hobi

Cara paling mudah untuk memulai bisnis dari hobi adalah mengajarkan hobi Anda tadi. Anda pandai bermain musik, maka bukalah les musik privat. Anda pandai berenang, mulailah memberi les berenang pada anak-anak.

Cara lain menjual hobi bisa tanpa modal misalnya, cukup kabarkan ke teman, kerabat, atau woro-woro di media sosial bahwa Anda akan membuka les atau kursus.

Kenali Pangsa Pasar

Jika Anda hendak membuka kursus senam, Anda harus tahu target peserta kursus. Apakah ibu-ibu yang mengalami masalah berat badan, anak-anak, atau pekerja kantoran yang sibuk.

Dengan begitu Anda tahu bagaimana memasarkan bisnis Anda tadi.

Buang Rasa Malu

Memulai bisnis dari hobi, kenapa tidak?
Memulai bisnis dari hobi, kenapa tidak?

Mungkin Anda terbiasa dengan gaji tetap sebagai karyawan kantor. Ketika memulai bisnis sendiri dengan skala kecil, akan terasa aneh, sungkan, jika menawarkan jasa atau produk Anda ke orang lain.

Sikap malu ini harus dipangkas agar bisnis cepat maju. Selama bisnis Anda baik, tidak menipu, tak usah malu menawarkannya ke orang lain.

Jika ditolak, anggap saja angin lalu. Dengan usaha yang gigih, produk dan pelayanan yang baik, bisnis Anda pasti berhasil.

Mental Harus Kuat

Agar bisnis awet dibutuhkan mental setebal baja. Ada kalanya sepi permintaan, maka jangan langsung menutup bisnis atau berganti dengan bisnis baru.

Justru saat sepi dapat digunakan untuk memperdalam ilmu bisnis Anda atau belajar membuka pasar baru.

Baca Juga: Karimunjawa, Surga Tersembunyi di Ujung Jepara

Perluas Wawasan dan Terus Belajar

Jika Anda berjualan kue kering, jangan terpaku membuat kue jenis itu-itu saja. Mulai belajar untuk membuat kue atau penganan lain guna memperluas usaha dan menambah pemasukan.

Anda bisa mengikuti beragam kelas pelatihan membuat roti dan kue. Tak hanya menambah wawasan, dengan mengikuti kelas tatap muka semacam ini, relasi Anda akan bertambah dan tak menutup kemunkinan untuk menjadi rekan bisnis dimasa datang.

Jika Anda menyewakan peralatan outdoor, kenali jenis peralatan outdoor lainnya, baik dari bahan, kualitas, harga, sehingga Anda dapat melayani pelanggan dengan baik.

Perbanyak Koneksi

Dengan sering mengikuti pameran, bazaar, bersikap ramah dan terbuka, koneksi pun akan meluas. Jangan lupa memanfaatkan sosial media seperti Instagram, Facebook, Twitter hingga YouTube untuk memperluas koneksi.

Tak ada salahnya, bila Anda juga memiliki akun di marketplace seperti Tokopedia atau BukaLapak. Selain sebagai sarana memperkenalkan beragam barang hasi hobi Anda, juga turut membantu prmosi secara gratis.

Bangun Website

Memilki website sendiri tak harus mengeluarkan banyak biaya. Selain sebagai saran promosi, kecanggihan teknologi website kini juga telah mengubahnya sebagai toko online lengkap dengan fasilitas pembayarannya.

Bila Anda tak begitu mahir menggunakan bahsa pemrograman html dan css, gunakan fasilitas yang disediakan oleh Content Management Syetem (CMS) seperti WordPress, Joomla, Drupal, PrestaShop sampai Magento.

Nah, mulai sekarang jangan tunggu waktu. Mulai putuskan hobi apa yang akan Anda ubah menjadi bisnis. Sederhana bukan?

Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: 
Rajab Ritonga