Mengintip Sekolah Selam di Ujung Timur Indonesia

oleh
Papua Diving Academy
Papua Diving Academy

indomaritim.id, Jayapura – Papua Diving Academy atau sekolah menyelam ini diinisiasi secara swadaya oleh pemuda-pemudi Jayapura, Papua pada 2017. Awalnya hanya sebatas menyediakan jasa pemandu tur.

Namun dengan banyaknya minat dari setiap orang yang ingin belajar menyelam, akhirnya pada 2019 Papua Diving Academy didirikan. Tujuannya memberikan peluang bagi anak-anak muda setempat, terlebih di Kabupaten Jayapura. Bermodalkan semangat tinggi, mereka melihat peluang ke depan untuk mengelola sumber daya alam yang ada di kampungnya.

Sebelumnya pada 2006 ada sembilan pemuda kampung yang mengikuti pelatihan menyelam yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Provinsi Papua. Mereka berhasil mengantongi Sertifikasi Open Water. Selanjutnya, mereka membentuk organisasi dengan nama Ombang Scuba Diving. Organisasi ini yang melayani para wisatawan yang tertarik pada destinasi wisata bawa laut saat berkunjung ke spot-spot selam.

Tahun 2008, 2012, dan 2014, Ombang Scuba Diving dikirim Dinas Pariwisata Kabupaten Jayapura untuk mengikuti kursus selam di Taman Laut Nasional BUNAKEN, Minahasa, Sulawesi Utara. Hasilnya, ada tujuh delegasi dari Ombang Scuba Diving berhasil meraih sertifikasi SSI (Scuba School International).

Bermodal para awak yang memiliki sertifikat SSI, pada 2019, Ombang Scuba Diving mendirikan Papua Diving Academy. Papua Diving Academy dikelola oleh 16 orang. Lembaga ini juga melakukan berbagai kegiatan di laut, seperti melakukan kampanye lingkungan hidup (pelestarian lingkungan laut), mendidik siapa-saja yang berminat melakukan selam, menyediakan modul-modul untuk anak-anak sekolah agar lebih memahami dunia bawah laut. Mereka juga mendukung program Pemerintah Kabupaten Jayapura untuk memajukan daerah.

Langkah Ombang Scuba Diving mendapat sambutan positif dari Pemerintah Kabupaten Jayapura. Bupati Jayapura Mathius Awoitauw memberikan apresiasi yang tinggi kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi untuk membina dan melatih generasi muda, secara khusus pemuda lokal di kawasan Teluk Tanah Merah, untuk belajar serta menjaga lingkungan alam bawah laut melalui akademi ini.

“Dari sisi pariwisata, tempat ini sangat menjanjikan dan memiliki potensi bawah laut yang sangat luar biasa. Tidak hanya itu, ada juga potensi sumber daya alam lain yang terkandung di dalam tanah serta di kawasan pesisir ini. Oleh sebab itu pemerintah daerah memberikan dukungan dan masyarakat lokal yang mengelola tempat ini harus menjaga tempatnya dari tangan-tangan yang tidak bertanggung-jawab di waktu-waktu mendatang,” ujar Awoitauw.

Sementara itu Direktur PDA Shopia Melisa Sorontouw mengatakan, dengan adanya sekolah menyelam maka anak-anak muda Kabupaten Jayapura mempunyai peluang pekerjaan, karena sudah terlatih dengan baik. Di samping itu, mereka juga bisa menjadi atlet selam. Untuk mendukung aktivitas Papua Diving Academy, pengelola menggandeng Papua Language Institute (PLI) untuk pengembangan sumber daya manusia para diving guide.

Dengan luas wilayah mencapai 11.157 km2, Kabupaten Jayapura memilik puluhan objek budaya dan destinasi wisata yang patut untuk di kunjungi. Salah satu destinasi wisata yang patut dikunjungi adalah wisata Teluk Tanah Merah yang merupakan hamparan pantai dan panorama bawah laut yang eksotik dari pesisir Tablasupa di Distrik Depapre.

Teluk Tanah Merah mempunyai pantai dan spot bawah laut yang cukup indah di antaranya di Kampung Tablanusu, Kendate, Dormena, dan yang paling menarik adalah di Kampung Bukisi. Untuk dapat menjelajahi spot itu, Papua Diving Academy menyediakan paket-paket perjalanan yang menarik dan terjangkau bagi siapa saja yang ingin merasakan pengalaman menyelam yang seru.

Bagi setiap wisatawan yang ingin berkunjung ke Pantai Tablasupa menggunakan kendaraan sewa maupun pribadi, hanya perlu menempuh waktu perjalanan satu setengah jam dari Kota Sentani. Untuk wisatawan yang mempunyai hobi diving atau snorkeling dan ingin menjelajahi beberapa spot di pantai Tablasupa juga tersedia peralatan menyelam dan pemandu wisata yang terlatih dari Papua Diving Academy.

Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: 
Rajab Ritonga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *