Menjenguk Tahanan Imigrasi di Bukit Jalil

oleh
Kunjungan 22 wartawan Indonesia ke Depo Tahanan Imigrasi Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Indomaritim.id
Kunjungan 22 wartawan Indonesia ke Depo Tahanan Imigrasi Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Indomaritim.id

Bukit Jalil, Indomaritim.id – Bukit Jalil bukan hanya cerita tentang hingar bingar penonton sepakbola antara Indonesia kala bertanding melawan regu Malaysia. Di sana juga ada Depo Tahanan Imigrasi yang sebagian besar penghuninya adalah warga negara Indonesia.

Menurut Wakil Komandan Depo Tahanan Imigrasi Bukit Jalil, MD. Noor, ada sekitar 600 sampai 800 WNI keluar masuk Depo Tahanan itu.

“Kapasitas depo bisa menampung 1.300 tahanan,” kata Noor kepada Indomaritim.id saat menerima kunjungan 22 wartawan Indonesia di kantornya, Bukit Jamil, Malaysia, Rabu (13/2/2019).

Wakil Komandan Depo Tahanan Imigrasi Bukit Jalil, MD. Noor menerima kunjungan 22 wartawan Indonesia ke Depo Tahanan Imigrasi Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Indomaritim.id
Wakil Komandan Depo Tahanan Imigrasi Bukit Jalil, MD. Noor menerima kunjungan 22 wartawan Indonesia ke Depo Tahanan Imigrasi Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Indomaritim.id

Di antara para tahanan WNI itu lima adalah balita yang berada di sana karena ibunya menjadi tahanan imigrasi Malaysia. Para tahanan itu melanggar aturan imigrasi Malaysia seperti masuk masuk Malaysia tanpa dokumen imigrasi ataupun overstay.

Baca Juga: Pererat Kerjasama, Delegasi Wartawan Indonesia Kunjungi Malaysia

“Ada juga tahanan WNI yang menikah dengan wanita Malaysia, Januari lalu,” ujar Noor sambil menjelaskan di Malaysia ada 14 depo tahanan sejenis yang sebagian besar penghuninya adalah tahanan asal Indonesia.

Depo tahanan itu merupakan tempat “transit” bagi pelanggar imigrasi Malaysi sebelum diajukan ke pengadilan. Setelah diadili dan menjalani hukuman penjara mereka dikembalikan ke depo sebelum dideportasi kembali ke negara masing- masing.

Para wartawan Indonesia dari berbagai media massa berkunjung ke Malaysia atas undangan Ikatan Setiakawan Wartawan Indonesia Malaysia (Iswami) 12-14 Februari 2019. Selama di sana mereka mwngunjungi Putrajaya dan Melaka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *