Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto Proyeksi Industri Makanan dan Minuman Terus Bertumbuh

oleh
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara yang bertajuk Rebut 2024. Foto: Humas Kemenperin
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara yang bertajuk Rebut 2024. Foto: Humas Kemenperin

Jakarta, indomaritim.id – Kementerian Perindustrian memproyeksikan industri makanan dan minuman dapat tumbuh di atas 9 persen pada tahun 2019 karena mendapatkan tambahan investasi.

Tahun ini, industri makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil (TPT), serta alas kaki siap untuk menamkan modalnya total sebesar Rp79 triliun.

Industri makanan dan minuman akan menggelontorkan investasi Rp 63 triliun, naik 11 persen dari tahun 2018. Kemudian untuk industri alas kaki dan TPT menyiapkan investasi masing-masing Rp2,8 triliun dan Rp14 triliun, melonjak hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Pemerintah menjadikan subsektor industri padat karya tersebut sebagai motor pertumbuhan menufaktur serta penyumbang ekspor pengolahan nonmigas yang signifikan.

“Pemerintah akan terus menggenjot kinerja dan menarik investasi sektor industri berorientasi ekspor dan substistusi impor,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Pada tahun 2018, ekspor nonmigas tercatat di angka USD130 miliar atau naik sebesar 3,98 persen dibanding tahun 2017. “Pada tahun 2018, kontribusinya mencapai 72,25 persen. Selama ini memang industri menjadi penyumbang terbesar. Selain itu, artinya bahwa produk-produk industri manufaktur dalam negeri sudah banyak berbicara di level global,” tuturnya.

Kemenperin juga mencatat, investasi di sektor industri manufaktur terus tumbuh signifikan. Pada tahun 2014, penanaman modal masuk sebesar Rp195,74 triliun, kemudian naik mencapai Rp222,3 triliun di 2018. Peningkatan investasi ini mendongkrak penyerapan tenaga kerja hingga 18,25 juta orang di 2018, yang berkontribusi sebesar 14,72 persen terhadap total tenaga kerja nasional.

“Dari tahun 2015 ke 2018, terjadi kenaikan 17,4 persen dan ini diperkirakan bisa menambah lagi penyerapan tenaga kerjanya di tahun 2019 seiring adanya realisasi investasi,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Kemenperin menargetkan, sepanjang 2019 pertumbuhan industri manufaktur dapat mencapai 5,4 persen. Subsektor yang diperkirakan tumbuh tinggi, antara lain industri makanan dan minuman, industri permesinan, industri tekstil dan pakaian jadi, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, serta industri barang logam, komputer dan barang elektronika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *