Bangka Belitung, indomaritim.id – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan bisnis perikanan harus diarahkan pada industri yang produktif sehingga dapat membuka lebih banyak peluang kerja dan menjadi industri yang berkelanjutan.
Ia mencontohkan, hal itu salah satunya dapat dilakukan dengan menggabungkan bisnis perikanan dengan industri pariwisata. Menurut Susi Pudjiastuti, gagasan ini dapat menjadi alternatif solusi atas sumber daya ekstraktif yang dapat terus menyusut dalam jangka panjang.
Baca Juga: Hasil Tangkapan Terbatas, Harga Kepiting Bakau Melonjak
“Kita harus membangun ekowisata, geopark, pertanian, fishery tourism, lalu marine tourism. Itu hal yang bagus karena akan membuka lapangan-lapangan kerja baru,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada acara Sidang Pleno Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) XVI di Ballroom Hotel Soll Marina Bangka, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (25/4/2019).
“Jadi, bisnis perikanan harus diarahkan kepada industri yang memiliki karakter produktif,” ujar Susi Pudjiastuti.
Susi pun membandingkan industri perikanan dengan industri pertambangan. “Pertambangan jika nanti habis, selesai. Mau apa? Pariwisata, perikanan itu industri yang produktif. Kalau industri ekstraktif akan ada masa usainya. Kalau timah sudah tidak ada lagi, kita mau apa?” ujarnya.
Peran Pemerintah Daerah
![Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada acara Sidang Pleno Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) XVI. Foto: Humas KKP](https://indomaritim.id/wp-content/uploads/2019/04/indomaritim-indomaritim.id-Susi-Pudjiastuti-Bisnis-Perikanan-Harus-Diarahkan-Pada-Industri-Produktif-700x350.jpeg)
Pada acara Sidang Pleno Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) XVI, peran pemerintah daerah menjadi sangat penting bagi industri perikanan yang produktif.
Kementerian Kelautan dan Perikanan juga mendorong agar pemerintah daerah mulai memberikan perhatian lebih pada pembangunan industri serupa yang bersifat produktif untuk menjaga keberlanjutan.
“Semestinya, semua Pemda mulai saaat ini mulai ancang-ancang untuk membangun industri-industri yang karakateristiknya produktif dan tentunya berkelanjutan. Kalo tidak ada sustainability, tentu umur industri itu hanya akan bertahan sebentar saja,” ucap Susi Pudjiastuti.
Baca Juga: Lagi, Kementerian Kelautan dan Perikanan Tangkap Kapal Pencuri Ikan Berbendera Asing
Pada kesempatan yang sama, Menteri Susi juga mendorong agar para pelaku usaha terus mendorong upaya keberlanjutan industri perikanan sebagai renewable resources yang dilakukan oleh pemerintah selama ini.
Ia menyatakan, upaya pemerintah, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yang terus mendorong larangan praktik-praktik perikanan yang tidak berkelanjutan seperti penggunaan alat tangkap cantrang, trawl, dan bom ikan. “Bukan untuk menyulitkan para nelayan dan pelaku usaha perikanan,” ujarnya.
“Sebaliknya, wisata bahari dan perikanan berkelanjutan inilah yang harus kita bangun untuk membangun Indonesia sebagai poros maritim dunia. Semuanya kembali ke maritim. Wisatanya, perikanannya, energinya,” kata Susi Pudjiastuti memungkasi.