Pangkalan TNI AL dan Aparat Maritim Fakfak Patroli Bersama Cegah Kerusakan Ekosistem Laut

oleh
Prajurit Pangkalan TNI AL (Lanal) Fakfak, bersama Personel Polairud Fakfak, Pokmaswas, Konservasi Indonesia, serta personil PSDKP Fakfak melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Patroli Bersama dalam rangka pengawasan kawasan Konservasi Taman Pesisir Teluk Berau dan Teluk Nusalasi-Van Den Bosch sekitar Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat pada Kamis, (21/3/2024). Foto: Dispen Koarmada III/ Kolonel Laut (KH) R Doni Kundrat
Prajurit Pangkalan TNI AL (Lanal) Fakfak, bersama Personel Polairud Fakfak, Pokmaswas, Konservasi Indonesia, serta personil PSDKP Fakfak melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Patroli Bersama dalam rangka pengawasan kawasan Konservasi Taman Pesisir Teluk Berau dan Teluk Nusalasi-Van Den Bosch sekitar Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat pada Kamis, (21/3/2024). Foto: Dispen Koarmada III/ Kolonel Laut (KH) R Doni Kundrat

Fakfak, indomaritim.id Prajurit Pangkalan TNI AL (Lanal) Fakfak, bersama Personel Polairud Fakfak, Pokmaswas, Konservasi Indonesia, serta personil PSDKP Fakfak melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Patroli Bersama dalam rangka pengawasan kawasan Konservasi Taman Pesisir Teluk Berau dan Teluk Nusalasi-Van Den Bosch sekitar Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat pada Kamis, (21/3/2024).

“Dalam melaksanakan kegiatan patroli tersebut ditemukan beberapa masyarakat yang memancing di kawasan konservasi,” kata Komandan Lanal Fakfak, Mayor Laut (P) Haslul Prio Widiatmoko.

“Tindakan yang dilakukan petugas adalah memberi sosialisasi dan pemahaman terhadap masyarakat bahwa di daerah konservasi tidak bisa dan dilarang melakukan aktivitas memancing, menjaring bahkan menangkap ikan dengan bom ikan, karena hal tersebut merupakan tindakan yang dapat merugikan dan merusak terumbu karang dan habitat laut lainnya,” lanjutnya.

BACA JUGA: Ocean-based Developement, Perubahan Paradigma Pembangunan Nasional Indonesia

Komandan Lanal Fakfak Mayor Laut (P) Haslul Prio Widiatmoko menambahkan, upaya untuk menjaga kelestarian laut sendiri bisa dimulai dari hal kecil seperti tidak membuang sampah ke laut yang akan mencemari laut, tidak menangkap ikan dengan alat yang bukan semestinya misalnya menangkap ikan dengan bom, racun yang dapat merusak terumbu karang.

Pelaksanaan kegiatan Patroli Bersama dilaksanakan di Pos Konservasi Pesisir dan Laut yang berada di Pulau Kambing Distrik Arguni, Kawasan Konservasi Pesisir dan Laut Kampung Patimburak, Kampung Mandoni dan Kampung Andamata Distrik Kokas serta kawasan Konservasi Pesisir dan Laut Batufiafa Kokas.

Pemerintah Kabupaten Fakfak mencadangkan 350.000 hektar lautnya untuk dijadikan kawasan konservasi perairan. Sebesar 251.000 hektar diantaranya terletak di Taman Pesisir Teluk Nusalasi Van den Bosch sedangkan 99.000 hektar lainnya ada di Taman Pesisir Teluk Berau.

Kabupaten Fakfak adalah salah satu kabupaten dan kota tertua di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Ibukota kabupaten terletak di Kota Fakfak yang terletak pada 131°30′-138°40′ BT dan 2°25′-4° LS. Fakfak berbatasan dengan Teluk Bintuni di utara, Laut Arafura di selatan, Laut Seram dan Teluk Berau di barat, serta Kabupaten Kaimana di selatan dan timur.

Saat ini, perairan Fakfak telah menjadi bagian dari Jejaring Kawasan Konservasi Taman Pesisir Daerah berdasarkan UU No. 27/2007, junto, UU No. 1/2014 tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Sebagai bagian dari blok ekologi perairan di selatan Pulau Papua, perairan Fakfak penting bagi sektor perikanan.