Pantai Menganti, Aset Terbaik Perlu Pembenahan

oleh
Pantai Menganti, Kebumen, Jawa Tengah

Meskipun kurang terkenal sebagai daerah wisata, tapi ternyata kabupaten Kebumen, Jawa Tengah menyimpan satu lokasi wisata yang sangat cantik dalam wujud pantai Menganti.

Pantai Menganti yang sangat indah dengan panorama perbukitan ini berlokasi tepatnya di desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Pantai Menganti sebenarnya belum lama diresmikan sebagai kawasan wisata. Dulunya pantai ini hanyalah sebuah pesisir tempat pendaratan para nelayan selepas mencari ikan di tengah laut lepas.

Namun setelah melihat keindahan pantai ini dan potensinya yang cukup besar sebagai tempat wisata yang mampu meningkatkan pemasukan daerah, maka pemerintah kabupaten Kebumen mulai membangun beberapa fasilitas dan sarana penunjang yang dikelola oleh pemda dan perhutani untuk memberi kenyamanan bagi para pengunjung yang nantinya datang ke pantai ini.

Setelah semua fasilitas dan sarana penunjang lainnya sudah siap, pemerintah Kebumen secara resmi membuka pantai ini sebagai obyek wisata  untuk umum dengan menggelar lomba selancar tingkat nasional.

Sejak saat itu, ditambah lagi dengan pembukaan jalan mulus jalur pansela (Pantai Selatan) secara perlahan pantai Menganti terus mendapat kunjungan wisatawan yang  berasal dari warga Kebumen maupun dari luar kota di Jawa Tengah, termasuk Jakarta dan Jawa Barat.

Sayangnya jalur jalan menuju pantai Menganti, masih harus diperbaiki dan dibenahi. Sepanjang jalan sekitar 15 km, harus ditempuh dengan was-was karena jalanan rusak dan berlubang serta rawan longsor. Sementara jalan yang harus dilalui penuh tikungan dan tanjakan yang cukup berbahaya bagi pengemudi yang tidak lihai mengendarai kendaraannya.

Sementara angkutan umum, belum sepenuhnya bisa menjangkau lokasi pantai yang konon dijuluki Selandia Barunya, Indonesia. Perlu Kerjasama pihak pemerintah dan departemen terkait untuk membenahi  jalan dan fasilitas umum buat pengunjung yang yang ingin menikmati pantai Menganti.

Daya Tarik Pantai Menganti.

Para wisatawan yang datang ke pantai Menganti akan disuguhi pemandangan pesisir pantai yang sangat indah. Pantai ini memiliki pasir putih dengan ciri khas ombak pantai laut selatan yang sangat bagus untuk berselancar, atau sekedar berenang ditepi pantai.

Selain itu, disekitaran pantai juga terdapat perbukitan karst yang tampak menghijau seolah menyelimuti pantai ini.Perbukitan yang sering dijuluki bukit bidadari itu sangat indah dipandang mata selain sangat nyaman sebagai tempat bersantai.

Bagi anda yang mungkin sering berkunjung ke pantai selatan Jawa, tentunya sangat mengerti akan tipikal ombak laut selatan yang sangat besar dan berbahaya untuk aktifitas renang.Namun berkat adanya perbukitan karst tersebut, ombak pantai yang ada di pantai Menganti ini lebih lembut meskipun termasuk kategori pantai di garis rangkaian pantai selatan.

Bagi keluarga yang membawa anak-anak, pantai Menganti sangat cocok sebagai wahana bermain pasir dan riak-riak ombak untuk mereka. Bila beruntung, kita  bisa menjumpai beberapa biota laut seperti kepiting dan ikan-ikan kecil dengan warna-warna menarik.

Bukan hanya itu. Daya tarik lainnya yang bisa anda dapatkan adalah mengunjungi lokasi air terjun yang tidak jauh dari kawasan pantai. Ada 4 air terjun dengan ketinggian sekitar 30 meter yang bisa di-eksplore sepuasnya setelah bosan dengan berbagai aktifitas di sekitaran pantai.

Selain itu juga, tidak jauh dari kawasan pantai Menganti terdapat dua obyek goa yang tidak luput dari perhatian wisatawan.Selain mengandung mitos, goa-goa tersebut juga cukup menarik untuk dijadikan sebagai spot berfoto.

Spot-Spot Indah Untuk Berfoto.

1.Tebing Keteb Widadari

Tebing Keteb Widadari adalah tempat paling pas untuk melihat pantai Menganti dari atas. Dari tempat ini kita bisa menikmati dengan leluasa pemandangan yang memukau panorama perbukkitan pantai Menganti.

2. Jembatan Merah

Spot Jembatan Merah bisa dikunjungi dengan menaiki shuttle bus yang disediakan oleh pengelola pantai Menganti. Shuttle bus ini gratis, karena sudah termasuk tiket masuk seharga Rp. 15.000,-/orang. Kita tinggal menunggunya bus terbuka di halte yang sudah disediakan. Perjalanan ke Jembatan Merah ditempuh dalam kurun waktu sekitar 10 menit.

Disebut jembatan merah karena jembatan yang berdiri di atas batu-batu karang ini, memang dicat dengan  warna merah menyala. Dari sini, kita bisa melihat kemolekan pantai Menganti dari sisi yang lain. Tidak jauh dari spot jembatan Merah, kita bisa menemukan sejumlah gazebo yang didirikan di atas tanah berbukit.

Gazebo-gazebo ini bentuknya tidak terlalu besar, tapi cukup nyaman untuk beristirahat dan bersantai sejenak menikmati semilir udara pantai yang menyegarkan. Di Gazebo ini cukup untuk berkumpul satu keluarga tinggal menggelar bekal makanan yang dibawa.Tarif penyewaan gazebo Rp10.000,- Setelah membayar, kita bisa leluasa bersantai di bangunan kecil beratapkan jerami ini sepuas mungkin.

3. Bukit Sigatel

Rupanya, tanah berbukit di mana berdiri gazebo-gazebo tadi, bernama Bukit Sigatel. Bukit ini tampak tidak terlalu tinggi, sehingga jika kita suka mendaki, puncak bukit ini bisa kamu capai dengan sangat mudah.

Pemandangan dari atas Bukit Sigatel juga tidak kalah indahnya. Sejauh mata memandang, perpaduan birunya Samudra Hindia, langit, awan dan perbukitan hijau menjadi bentangan alam yang menakjupkan menganggumi ciptaan Sang Pencipta.

4. Sepeda Gantung dan Balon Udara

Jangan lupa menjajal naik sepeda gantung sambal meningkatkan andrenalin kita. Sepeda gantung ini terletak di salah satu tepi pantai Menganti, dekat Lembah Menguneng. Menaiki sepeda gantung ini kita perlu membayar Rp20.000,-/orang.

Selain mencoba atraksi naik sepeda gantung, keseruan lain yang patut kamu jajal adalah naik balon udara. Balon udara yang terletak di samping Tebing Keteb Widadari, tepatnya di lereng Bukit Pereng Putih ini memang tidak terbang bebas di udara, sebagaimana lazimnya balon udara di beberapa tempat wisata. Tapi hanya bergerak naik turun. Tapi sensasinya cukup membuat hati berdebar-debar.

5. Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Terakhir, ada spot TPI atau Tempat Pelelangan Ikan di sisi timur pantai Menganti. Lokasinya tepat di ujung jalan raya pantai Menganti sebelum berbelok ke kanan menuju area parkir kendaraan.Meski hanya TPI, namun puluhan kapal nelayan berwarna biru yang tengah bersandar di pinggir pantai ini bisa menjadi spot menarik untuk diabadikan.

Namun sayangnya di era pandemi ini, pantai Menganti jadi kurang pengunjung, akibatnya banyak rumah makan yang selama ini mengandalkan kunjungan konsumen untuk makan diwarungnya, penghasilannya jadi turun drastis. Dampaknya, Ketika ada konsumen yang ingin membeli ikan, cumi atau udang harganya jadi berlipat, bahkan bisa 2 kali lipat dengan penjualan di Pasar Ikan Muara Karang di Jakarta. Jadi jangan sampai terkecoh, sebaiknya bertanya harga dulu, baru menawar atau membeli dan minta di masakkan di restaurant atau warung makan di sekitar pantai.

 

Sejarah dan Mitos Pantai Menganti

Sebagaimana kebanyakan obyek wisata, pantai Menganti juga memiliki kisah sejarah dan mitos yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.

Asal muasal penamaan pantai ini dengan nama pantai Menganti konon bermula dari kisah persahabatan dua orang alim dan religius  yaitu Sunan Gresik dan Syekh Subakir.

Saat itu, ketika melakukan dakwah bersama untuk menyebarkan agama Islam di wilayah sekitar Kebumen, Sunan Gresik dan Syekh Subakir berpisah di pantai Menganti dan berjanji untuk bertemu lagi di pantai ini suatu saat nanti.

Ketika tiba waktu pertemuan yang disepakati, Sunan Gresik harus menunggu dalam waktu yang sangat lama sebelum akhirnya berjumpa dengan sahabatnya itu. Lamanya waktu penantian dan kesabaran Sunan Gresik dalam menunggu kedatangan Syekh Subakir itulah yang kemudian dijadikan nama pantai ini.

Menganti yang menjadi nama pantai ini diambil dari kata menanti atau menunggu dalam kisah Sunan Gresik dan Syekh Subakir di atas.

Selain kisah persahabatan Sunan Gresik dan Syekh Subakir, di pantai ini juga tersiar mitos yang melarang siapun yang datang kepantai ini untuk mengenakan pakaian berwarna hijau.Konon mitos ini ada kaitannya dengan kisah Nyi Roro Kidul yang dipercaya masyarakat pulau Jawa sebagai penguasa atau ratu pantai selatan. Warna hijau pupus adalah warna pakaian kebanggaan Nyi Roro Kidul. Sehingga konon tidak boleh disamai atau digunakan oleh para kawula.

Kepercayaan ini, sampai hari ini masih dita’ati oleh warga sekitar dan senantiasa mengingatkan kepada para pengunjung untuk berhati-hati dan juga menghormati aturan dan adat-istiadat masyarakat setempat.

Kebumen,10052021(DS).

Galeri Foto:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *