Para Purnawirawan Laksamana TNI Dukung Jokowi-Mar’uf

oleh
Purnawirawan laksamana foto bersama para mantan Kasal darimasa ke masa. Foto: Indomaritim.id
Purnawirawan laksamana foto bersama para mantan Kasal darimasa ke masa. Foto: Indomaritim.id

Jakarta, Indomaritim.id –  Ratusan purnawirawan laksamana TNI Angkatan Laut mulai dari bintang satu hingga empat yang tergabung dalam Paguyuban Jala Nusantara, menyatakan kebulatan tekat mendukung calon presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Kebulatan tekat itu dibacakan Laksamana Madya TNI (Purn) Freddy Numberi di hadapan sekitar 200 purnawirawan TNI AL di Jakarta, Minggu (20/1/2019).

Laksamana bintang empat purnawirawan yang hadir pada kebulatan tekad itu adalah Laksamana TNI (Purn) Arief Kushariadi, Laksamana TNI (Purn) Achmad Sutjipto, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, dan Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio. Mereka berempat pada saat menjadi perwira aktif TNI AL pernah menduduki jabatan Kepala Staf TNI AL (Kasal).

Purnawirawan laksamana berbintang tiga yang hadir antara lain, mantan Wakil Kepala Staf TNIAL (Wakasal) Laksamana Madya TNI (Purn) Fred Lonan, dan mantan Menteri Perhubungan Laksamana Madya TNI (Purn) Freddy Numberi, sedangkan selebihnya adalah laksamana berbintang dua dan satu. Terlihat hadir calon anggota legislatif dari partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo, seperti Laksamana Muda TNI (Purn) Yuhastihar yang sedang berlaga di Dapil 5 Jawa Timur.

Menurut Laksdya (Purn) Freddy Numberi, paguyuban Jala Nusantara didirikan pada 3 Januari 2019. “Sejumlah purnawirawan perwira tinggi TNI AL yang peduli pada kelangsungan NKRI secara spontan mendirikan paguyuban ini. Selama ini Pati purnawirawan AL bersikap pasif dalam politik praktis,” kata mantan Freddy yang juga pernah menjabat Gubernur Papua.

Baca Juga: Siapkan ‘Making Indonesia 4.0’, Indonesia Berpotensi Jadi Negara Dengan Perekonomian Terkuat

Menurut Freddy, para purnawirawan TNI AL, setelah melihat ketegasan Presiden Joko Widodo dalam memimpin Indonesia, dan itu sejalan dengan komitmen para purnawirawan TNI, maka mereka menjatuhkan pilihan mendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pemilu Presiden, April mendatang. “Saya menghimbau purnawirawan TNI AL lainnya untuk meyamakan langkah, membulatkan tekat agar Pak Jokowi terpilih kembali,” kata Freddy Numberi.

Pada acara itu turut hadir para aktivis Tim Bravo 5 bentukan Binsar Luhut Pandjaitan. Tim Bravo 5, kini dipimpin mantan wakil Panglima ABRI, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi. Pada kesempatan kebulatan tekat purnawirawan pati TNI AL ini, Fachrul Razi hadir bersama Wakil Ketua Bravo 5, Letjen TNI (Purn) Sumardi.

Pendukung Jokowi lainnya juga hadir pada acara tersebut, yakni Tim Cakra 19 yang beranggotakan gabungan purnawirawan TNI yang baru satu dua tahun pensiun dari dinas militer. Tim Cakra-19 dipimpin mantan Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto. Di tim ini antara lain ada Sekjen Partai Golkar, Letjen (Purn) Lodewijk Paulus, dan mantan Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda TNI (Purn) Iskandar Sitompul, dan mantan Korsahli Kasau, Marsekal Muda TNI (Purn) Usra Hendra Harahap.

Ekonomi Nomor Empat Dunia

Pada acara tersebut, hadir juga Jenderal TNI (Purn) Binsar Luhur Pandjaitan dalam kapasistanya sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman. Jenderal Luhut memberi berbagai informasi kepada para peserta menyangkut kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak terpilih menjadi Presiden RI pada 2014.

Menurut Luhut, masih ada masalah di sana-sini, namun secara garis besar Indonesia mencapai kemajuan sangat berarti. Pertumbuhan ekonomi terus meningkat dari tahun ke tahun, bahkan pada tahun 2030, Luhut menyatakan, mengutip Bank Dunia, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor empat di dunia. “Saya kira di antara kita masih ada yang bisa menyaksikan itu nanti,” kata Luhut disambut tawa para purnawirawan yang semua sudah berusia di atas 60 tahun tersebut.

Tentang kekuatan militer Indonesia, menurut Luhut juga akan terus ditingkatkan meskipun tetap dalam kerangka Minimum Essential Forces. “Sebab sampai 15 tahun mendatang tidak ada ancaman perang,” kata Luhur sambil mengatakan fokus pemerintah lebih tertuju pada masalah pembangunan ekonomi.

Namun, kata Luhut, bukan berarti pemerintah tidak memperhatikan masalah alutsista. Untuk TNI AL, dalam waktu dekat akan dibangun kapal samudera ukuran 138 meter di PT. PAL Surabaya dengan alih teknologi dari Denmark. “Ternyata kita blum punya kapal-kapal perang ukuran 130an,” katanya. Kapal-kapal ukuran 130an meter diperlukan untuk mendukung ketahanlamaan di laut hingga bisa menjelajah samudera.

Setelah Menko Maritim Luhut Pandjaitan meninggalkan tempat acara, Dewan Pengarah TIm Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, memberi paparan bagi para peserta pertemuan. “Saya pamit, daripada nanti kena semprit Bawaslu,” kata Jenderal Luhut disambut derai tawa peserta.

Pada kesempatan itu. Prof. Marsetio menyampaikan prestasi yang diraih Presiden Joko Widodo dalam bidang kemaritiman, seperti pembangunan infrastruktur kemaritiman, tol laut hingga capaian di tingkat internasional yakni diakuinya peran Indonesia pada organisasi maritim dunia (IMO – international maritime organization).

Paparan lainnya diberikan oleh Laksamana Madya TNI (Purn) Fred Lonan dari Tim Bravo 5, dan Laksamana Muda TNI (Purn) Iskandar Sitompul dari Tim Cakra-19. Paparan ketiga mantan perwira tinggi TNI itu menambah optimisme para peserta dalam mendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin untuk meraih kemenangan pada Pilpres April mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *