Jakarta, indomaritim.id – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni)mulai melakukan pelayanan penjualan tiket. Pembelian tiket hanya dapat dilakukan melalui loket kantor cabang Pelni dan akan dilakukan untuk Pelabuhan naik dan turun yang sudah dinyatakan dibuka. Namun, calon penumpang wajin memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
“Kami akan melayani penjualan tiket kepada penumpang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dengan melampirkan beberapa dokumen perjalanan berdasarkan Surat Edaran yang telah ditetapkan, yang disertai dengan surat keterangan kesehatan dari pihak yang berwenang pada periode maksimal tujuh hari sebelum keberangkatan. Pembayaran tiket juga dianjurkan untuk melalui proses non tunai,” kata Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT PELNI (Persero), O. M. Sodikin , di Jakarta Sabtu (16/5/2020).
Selama periode ini, lanjut Sodikin, perseroan hanya akan menjual sekitar 50 persen dari kapasitas, guna menjaga jarak antar penumpang selama perjalanan untuk mengatur kerapatan penumpang.
“Kami telah mengatur pembatasan akses bagi penumpang selama berada di atas kapal, serta skema jaga jarak antar penumpang baik itu pada nomor bed ataupun saat pengambilan makan sehingga anjuran physical distancing tetap terlaksana dengan baik,” katanya.
Sementara itu, guna menekan interaksi antara petugas kapal dengan penumpang, pemeriksaan tiket di atas kapal ditiadakan sementara bagi penumpang dengan tujuan port to port. Namun demikian, pemeriksaan tiket di atas kapal tetap dilakukan untuk kapal yang mempunyai trayek multiport dengan tetap memerhatikan jarak .
Baca Juga: Viral Foto Penumpang Padati KM. Gunung Dempo, Begini Tanggapan Dirjen Perhubungan Laut
“Manajemen akan mengefektifkan pemeriksaan penumpang yang akan naik ke atas kapal mulai dari pelabuhan. Sehingga pelaksanaan boarding saat sebelum naik ke atas kapal akan dimaksimalkan. Untuk penumpang yang ditemukan tidak memenuhi persyaratan akan dilakukan isolasi di ruangan khusus dan akan diturunkan di pelabuhan tujuan pertama dan melaporkan kepada satgas daerah setempat,” ujar O. M. Sodikin memungkasi.
Dari 26 kapal penumpang, sementara waktu PELNI akan mengoperasikan enam kapal, yakni KM Ciremai, KM Dobonsolo, KM Gunung Dempo, KM Nggapulu, KM Kelud, dan KM Egon. Kapal tersebut akan berlayar membawa penumpang menuju Pelabuhan yang masih membuka aksesnya, yaitu Pelabuhan Tg. Priok, Surabaya, dan Makassar dan melanjutkan perjalanan dengan membawa muatan logistik.
Saat ini, KM Ciremai berlayar dengan rute Tg. Priok – Surabaya – Makassar – Ambon – Sorong – Biak – Jayapura – Sorong – Namlea – Baubau – Surabaya – Tg. Priok.
Sedangkan KM Dobonsolo kini melayani rute Tg. Priok – Surabaya – Makassar – Ambon – Sorong – Serui – Jayapura – Sorong – Ambon – Namlea – Surabaya – Tg. Priok.
KM Gunung Dempo melayani rute Tg. Priok – Surabaya – Makassar – Ambon – Sorong – Biak – Jayapura – Sorong – Makassar – Surabaya – Tg. Priok.
KM Nggapulu melayani rute Tg. Priok – Surabaya – Makassar – Baubau – Ambon – Banda – Tual – Dobo – Fakfak PP.
KM Kelud melayani rute Belawan – Batam – Tg. Priok. Serta KM Egon kini melayani rute Waingapu – Lembar – Waingapu – Lembar – Surabaya – Lembar – Waingapu.
Apakah sekarang pembelian tiket Pelni sudah bisa via online kembali ?