Pemprov Babel Dorong Pembentukan Satgassus di Tingkat Kabupaten/Kota

oleh
oleh

PANGKALPINANG, INDOMARITIM.ID — Agar penanggulangan Covid-19 yang lebih sistematis dan terstruktur sampai ke tingkat desa, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Pemprov. Babel) mendorong agar Pemerintah Daerah (Pemda) segera membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgassus), sebagaimana yang telah dilakukan oleh Pemprov. Babel.

Pembentukan satgassus di tingkat kabupaten/kota itu dijelaskan Wakil Gubernur (Wagub) Abdul Fatah sesuai dengan Instruksi Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Tanggal 23 Agustus 2021 Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pencegahan Dan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sebagaimana diketahui, Pemprov. Babel telah membentuk 4 Satgassus, yakni Satgassus Tracing dan Tracking, Satgassus Vaksinasi, Satgassus Oksigen, dan Satgassus Isoter.

Untuk melanjutkan instruksi tersebut, wagub bersama Ketua ke empat satgas terkait melaksanakan rapat koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara virtual, Selasa (24/8/2021).

Dalam arahannya Wagub Abdul Fatah mengatakan, bahwa pembentukan satgas di tingkat kabupaten/kota bertujuan guna memudahkan koordinasi, dan lancarnya pelaksanaan serta tercapainya target operasi secara penuh.

“Berdasarkan data mulai dari tanggal 16 Agustus sampai tanggal 22 Agustus 2021, data terkonfirmasi positif di Provinsi Babel berjumlah 2.434, dan terkonfirmasi meninggal berjumlah 98 orang,” katanya.

Oleh karena itu, ditegaskan wagub, diperlukan kerja sama antar satgas tingkat provinsi hingga satgas kelurahan dan desa. Kerja sama ini, katanya mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta pendataan dan pelaporan terkait penanggulangan Covid-19.

Menurut Wagub Abdul Fatah, pembentukan satgassus dapat segera dilaksanakan mengingat pertambahan kasus dan masuknya varian Delta di Babel, sehingga memerlukan penanganan yang cepat dan tepat.

Sebagai gambaran pembentukan satgassus di kabupaten/kota, dalam rapat ini ketua maupun perwakilan pengurus dari ke empat satgassus Provinsi Bangka Belitung memaparkan mulai dari struktur pengurus, hingga strategi dan rencana aksi masing masing satgassus.

Fajar Supriadi Sentosa, selaku Ketua Satgassus Tracing dan Tracking, sekaligus Kepala BKKBN Kantor Perwakilan Babel mengatakan, pihaknya bertugas melacak untuk mencari dan memantau kontak erat dengan terkonfirmasi positif melalui wawancara langsung maupun melalui media telepon.

Selanjutnya, Fajar mengungkapkan potensi data SDM petugas tracing yang ada di Babel saat ini yakni berjumlah 2.250, diantaranya berasal dari Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, dan PKB. Fajar berharap satgassus di kabupaten/kota dapat segera dibentuk dan dapat aktif untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Bangka Belitung.

“Sementara itu jumlah Kampung Tegep Mandiri saat ini berjumlah 393, namun yang aktif hanya 231, “ungkapnya.

Sama halnya dengan Satgassus Tracing dan Tracking, Sekretaris Satgassus Vaksinasi, Andri Nurtito mengatakan jumlah penduduk Babel yang harus divaksin berjumlah 1.137.824 orang. Sementara, berdasarkan data yang disampaikan wakil gubernur sebelumnya, data penduduk per 20 Agustus 2021, yang sudah divaksin dosis 1 baru berjumlah 22.48%, sedangkan yang sudah mendapat vaksin ke-2 berjumlah 14.52%.

“Sementara itu, tenaga vaksinator di Babel saat ini berjumlah 938 orang terdiri dari 15 orang dari TNI, 146 dari Polri dan 777 dari dinas kesehatan, “paparnya.

Berdasarkan data jumlah vaksinator, jumlah penduduk dan jumlah wilayah, Andri memaparkan target vaksinasi 100% dapat dicapai dalam kurun waktu sekitar 2 bulan.

“Agar target ini dapat dicapai, Satgassus Vaksinasi akan membuat posko Satgas Vaksin di Dinkes Babel. Selain itu menambah gerai-gerai vaksin, vaksin keliling, vaksin komunitas, serta memperpanjang jam pelayanan vaksinasi, ” paparnya.

Mikron Antariksa selaku Ketua Satgassus Isoter juga berkesempatan memaparkan tugas dan fungsi Satgassus Isoter. Ia Dalam mengimbau agar pemerintah kabupaten/kota turut aktif memberikan sosialisasi terkait arahan Gubernur Erzaldi agar masyarakat tidak lagi melakukan isolasi mandiri, mengingat masih banyak masyarakat yang tidak disiplin saat melakukan isolasi mandiri sehingga masih banyak ditemui klaster-klaster yang baru, seperti klaster keluarga dan sebagainya.

“Faktanya saat ini, terhitung sejak tanggal 7-23 Agustus 2021, sebanyak 43 pasien terkonfirmasi Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah meninggal dunia,” ungkapnya.

Untuk itu, Mikron mengimbau agar semua bersinergi mensosialisasikan agar pasien OTG yang sudah mendapat rekomendasi dari fasilitas pelayanan kesehatan agar mau melakukan isolasi di fasilitas isoter. Khusus di Pulau Bangka, lokasi isoter dikatakan Mikron, sudah tersedia di Asrama Haji dan Gedung BLK provinsi, sedangkan untuk pulau Belitung berdasarkan kunjungan gubernur ke Belitung beberapa waktu yang lalu, isoter di Pulau Belitung akan ditempatkan di SMK 2 Tanjungpandan, Belitung.

Sedangkan Satgas Oksigen, satgassus yang diketuai oleh Drg. Mulyono mengatakan, satgas ini bertugas untuk memfasilitasi kebutuhan pemakaian oksigen di fasilitas pelayanan kesehatan.

“Ketersediaan dan pemakaian dan pemakaian oksigen di rumah sakit serta kapasitas produksi distibutor oksigen per 23 Agustus 2021 berjumlah 1600 tabung,” ungkapnya.

Berdasarkan penjelasan masing-masing perwakilan satgassus Babel, perwakilan kabupaten/kota pada prinsipnya menyambut baik instruksi Gubernur untuk segera membentuk satgassus di tingkat kabupaten/kota.

Seperti yang disampaikan oleh Sekda Bangka Tengah, Sugianto. Ia mengaku pihaknya akan segera melakukan rapat dan koordinasi untuk menindaklanjuti arahan terkait percepatan penanganan Covid-19 di Bangka Belitung. Pada kesempatan tersebut, dirinya juga menyampaikan kendala target vaksinasi di wilayahnya.

“Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan yakni target vaksinasi yang disampaikan yakni per hari 2500, Insyaallah kami bisa lakukan namun kendalanya saat ini yakni ketersediaan vaksinnya, karena perminggunya kami hanya mendapat pasokan sekitar 3000-4000 dosis. Jadi kami hanya bisa melakukan vaksinasi hanya kepada 570 orang. Semoga kendala ini dapat segera kita atasi dengan kami terus berkoordinasi dengan pemprov agar suplai dari pusat juga bisa kita peroleh,” ungkapnya.

Hal serupa disampaikan Sekda Kota Pangkalpinang Radmida Dawam, bahwa kendala yang dialami yakni pasokan vaksin. Untuk capaian vaksin di Kota Pangkalpinang masih mencapai 34,58%. “Terkait pembentukan satgassus ini, kita akan laksanakan sesuai dengan dasar hukumnya, sehingga percepatan penanggulangan Covid-19 dapat segera dilaksanakan,” paparnya.

Di akhir rapat, Wagub Abdul Fatah berharap sinergitas dapat terus terjalin dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 di Bangka Belitung.

“Dengan adanya satgassus sampai ke tingkat desa ini nantinya, diharapkan memudahkan upaya kita memutus rantai penyebaran Covid-19 di Bangka Belitung. Untuk itu, kerjasama semua pihak menjadi kunci agar tujuan kita ini bisa tercapai,” pungkasnya. (*)


Sumber : Dinas Kominfo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *