Pengertian globalisasi secara umum dapat diartikan sebagai proses masuknya ke ruang lingkup dunia, menjadi global atau mendunia. Peristiwa yang terjadi di belahan dunia lain dapat kita saksikan langsung tanpa harus mendatanginya.
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Contohnya seperti pertandingan sepakbola piala dunia yang kalian diskusikan tadi. Dengan globalisasi, kita juga dimungkinkan berkomunikasi dengan kerabat di negeri lain melalui alat telekomunikasi. Perkembangan alat transportasi juga berperan untuk memudahkan kita mencapai lokasi lain dalam waktu yang lebih singkat.
Dengan demikian, produk dari berbagai negara juga dapat dinikmati masyarakat dunia dalam waktu yang lebih singkat.
Baca Juga: Globalisasi, Dampak Perubahan Sosial Budaya
Globalisasi akan berpengaruh pada suatu bangsa, masyarakat, dan individu. Pengaruh yang ditimbulkan globalisasi terjadi di berbagai bidang, di antaranya: pendidikan, politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Pengertian globalisasi membuat suatu kenyataan bahwa kehidupan dunia menjadi satu kesatuan seperti sebuah desa global dimana kehidupan manusia secara individu, kelompok, atau bangsa-bangsa menjadi saling bergantung dan saling memengaruhi dalam berbagai aspek kehidupan.
Peranan Listrik di Era Globalisasi
Di era globalisasi ini, kebutuhan akan sumber daya listrik sudah menjadi kebutuhan utama bagi setiap manusia. Hampir semua sendi kehidupan manusia tergantung dengan energi listrik.
Mulai dari alat komunikasi, penggunaan listrik untuk tenaga alat kesehatan sampai penggunaan listik sebagai alat penerangan.
Di Indonesia, pengelolaan listrik diatur oleh negara. Ini sesuai dengan amanat dari Undang-Undang Dasar, bahwa segala yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasi oleh negara.
Dampak Positif Globalisasi Bidang Sosial Budaya
Meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju.
Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
Dampak Negatif Globalisasi Bidang Sosial Budaya
Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui Internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat.
Semakin memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal yang melahirkan gaya hidup individualisme.
Keberagaman Sosial Budaya Indonesia Ditengah Globalisasi
Bangsa Indonesia adalah masyarakat yang terdiri dari beranekaragam suku bangsa yang memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Di Indonesia ini terdapat 656 suku bangsa dengan bahasa lokal 300 macam.
Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan milik Bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan sehingga mampu memberikan warna ketentraman dan kedamaian bagi rakyat Indonesia agar ke depan tidak banyak menimbulkan persoalan yang mengancam disintegrasi bangsa.
Keragaman dalam masyarakat majemuk merupakan sesuatu yang alami yang harus dipandang sebagai suatu identitas bangsa. Hal tersebut dapat dianalogikan seperti halnya jari tangan manusia yang terdiri atas lima jari yang berbeda, akan tetapi kesemuanya memiliki fungsi dan maksud tersendiri, sehingga jika semuanya disatukan akan mampu mengerjakan tugas seberat apapun.
Untuk menyadari hal tersebut, Bhinneka Tunggal Ika memiliki peran yang sangat penting. Pengembangan multikulturalisme mutlak harus dibentuk dan ditanamkan dalam suatu kehidupan masyarakat yang majemuk.
Jika hal tersebut tidak ditanamkan dalam suatu masyarakat yang majemuk, agar kemajemukan tidak membawa pada perpecahan dan konflik. Indonesia sebagaibangsa yang multikultural harus mengembangkan wawasan multikultural tersebut dalam semua tatanan kehidupan yang bernafaskan nilai-nilai kebhinekaan.
Membangun masyarakat multikultur di Indonesia harus diawali dengan keyakinan bahwa dengan bersatu kita memiliki kekuatan yang lebih besar.
Baca Juga: Globalisasi: Pengertian, Dampak dan Manfaat
Persatuan dan kesatuan bangsa yang terwujud dari sejumlah suku bangsa yang semula merupakan masyarakat yang berdiri sendiri dan mendukung kebudayaan yang beraneka ragam itu perlu diperkokoh dengan kerangka acuan yang bersifat nasional, yaitu kebudayaan nasional.
Suatu kebudayaan yang mampu memberi makna bagi kehidupan berbangsa dan berkepribadian, akan dapat dibanggakan sebagai identitas nasional.
Kebudayaan Indonesia secara sempit dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan lokal yang telah ada sebelum terbentuknya Bangsa Indonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku-suku di Indonesia adalah merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia.
Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab.
Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Buddha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.
Masalah yang biasanya dihadapi oleh masyarakat majemuk adalah adanya persentuhan dan saling hubungan antara kebudayaan suku bangsa dengan kebudayaan umum lokal, dan dengan kebudayaan nasional.
Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan wilayah negara Indonesia.
Globalisasi dan Ekonomi Negara
Keterlibatan perekonomian negara lain bertujuan untuk mencapai sasaran pembangunan dan pertumbuhan ekonomi sehingga suatu negara akan melakukan kerjasama dengan negara lain, baik di dalam satu kawasan maupun di kawasan internasional. Kita ketahui bersama bahwa tidak semua negara mempunyai sumber daya alam dan juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi.
Solusi dari ketimpangan masing-masing negara adalah dengan melakukan pertukaran antar masing-masing. Pertukaran antara negara disebut sebagai perdagangan luar negeri (ekspor-impor).
Contohnya adalah negara Indonesia menjual barang komoditas yang diekspor berupa kelapa sawit kepada Tiongkok, sebaliknya Indonesia mengimpor barang komoditas motor dari Tiongkok.
Selain itu peran masyarakat luar negeri adalah melakukan investasi pada perusahaan yang mengeluarkan obligasi, saham, maupun sekuritas lain, sehingga perusahaan tersebut dapat melaksanakan kegiatan produksi.
Pengertian globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan ketika negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang, dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.
Pengertian globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif. Sebaliknya, juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara.
Negara, berfungsi sebagai regulator atau pembuat undang-undang dan peraturan tentang perdagangan antar negara dalam lingkup globalisasi demi mensejahterakan rakyat.
Tentunya, sangat luas bahasan tentang globalisasi terkait ekonomi Indonesia.