Pengertian modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu arah perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat.
Modernisasi, secara sederhana dapat dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju, dimana dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Modernisasi dilihat sebagai gerakan menuju cita-cita masyarakat yang dijadikan model. Menurut pengertian relatif, modernisasi berarti upaya yang bertujuan untuk menyamai standar yang dianggap moderen baik oleh masyarakat banyak maupun oleh penguasa.
Sederhananya, modernisasi dipahami sebagai proses perubahan atau transformasi dari kehidupan bersama yang bersifat tradisional ke arah pola-pola sosial, ekonomi, dan politis yang telah berkembang di negara-negara Barat.
Baca Juga: Menghadapi Era Globalisasi, Begini Menyikapinya
Modernisasi membuat masyarakat yang beragam atau heterogen menjadi seragam atau homogen dengan nilai-nilai dan norma-norma setara. Keseragaman, dibentuk oleh modernisasi dan globalisasi secara alkulturasi nilai-nilai budaya Barat dengan budaya Timur melalui teknologi dan komersial. Perlahan namun pasti, nilai-nilai budaya Timur akan teralihkan dengan budaya Barat melalui modernitas dan globalisasi.
Proses modernisasi itu sangat luas, hampir-hampir tidak bisa dibatasi ruang lingkup dan masalahnya, mulai dari aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, dan seterusnya. Konsep modernisasi dalam arti khusus yang disepakati teoritisi modernisasi di tahun 1950-an dan tahun 1960-an, didefinisikan dalam tiga cara: historis, relatif, dan analisis.
Perwujudannya tampak melalui perubahan polapola perilaku yang mengadopsi aspek-aspek kehidupan modern, seperti mekanisasi, urbanisasi, penggunaan alat-alat komunikasi massa, serta sistem administrasi-birokrasi yang teratur, terencana, dan terukur.
Pengertian Modernisasi Menurut Ahli
Ahli sosial dari Indonesia Koentjaraningrat menyebut “modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang.”
Sedangkan W. E. Moore menyebutnya sebagai “modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama dalam bidang teknologi dan organisasi sosial dari yang tradisional ke arah polapola ekonomis dan politis yang didahului oleh negara-negara Barat yang telah stabil.”
Menurut Terry Barret, gerakan dan peristiwa modernitas yang utama adalah demokrasi, kapitalisme, industrialisasi, ilmu pengetahuan, dan urbanisasi.
Shmuel N. Eisenstadt, melihat di negara-negara Eropa Barat, modernisasi berkembang dari negara feodal dengan pusat-pusat urban yang kuat, sedangkan di negara-negara Eropa Timur, ia berkembang dari negara yang lebih autokratik dengan masyarakat yang belum terurbanisasi.
Gejala Modernisasi
Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai bidang modernisasi kehidupan manusia berikut ini:
Bidang budaya
Ditandai dengan semakin terdesaknya budaya tradisional oleh masuknya pengaruh budaya dari luar, sehingga budaya asli semakin pudar. Juga dapat dilihat dari alkulturasi budaya antara kebudayaan luar dengan kebudayaan asli.
Bidang politik
Ditandai dengan semakin banyaknya Negara yang lepas dari penjajahan, munculnya negara-negara yang baru merdeka, tumbuhnya Negara-negara demokrasi, lahirnya lembaga-lembaga politik, dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia.
Gejala modernisasi bidang politik yang paling kentara adalah sistem demokrasi yang didukung dengan pemilihan umum secara langsung dan rahasia.
Bidang ekonomi
Ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan barang-barang dan jasa sehingga sektor industri dibangun secara besar-besaran untuk memproduksi barang.
Bidang sosial
Ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru dalam masyarakat, seperti kelompok buruh, kaum intelektual, kelompok manajer, dan kelompok ekonomi kelas (kelas menengah dan kelas atas).
Contoh Modernisasi dalam Busana
Contoh sederhana dari modernisasi adalah busana kaos, yang bisa dikenakan oleh pria dan wanita. Kaos, yang dipakai sehari-hari populer dikenalkan oleh tentara Amerika Serikat saat Perang Dunia ke-2.
Kaos, menjadi pakaian yang dikenakan sebelum memakai seragam kemeja lapangan. Saat santai dan tidak bertugas, tentara Amerika Serikat melepas kemejanya dan hanya memakai kaos saja yang biasanya berwarna coklat atau hijau.
Kaos oblong atau disebut juga sebagai T-shirt adalah jenis pakaian yang menutupi sebagian lengan, seluruh dada, bahu, dan perut. Kaos oblong biasanya tidak memiliki kancing, kerah, ataupun saku.
Wartawan yang meliput perang, mendokumentasikan kejadian tersebut dan memuat di koran. Film-film tentang Perang Dunia ke-2 dan perang Vietnam yang diproduksi industri film Hollywood turut mempopulerkan hal itu. Dalam beberapa adegan, tampak tentara memakai kaos.
Baca Juga: Globalisasi: Pengertian, Dampak dan Manfaat
Penikmat film dan pelaku industri fesyen segera menjadikannya trend. Pada umumnya, kaos oblong berlengan pendek (melewati bahu hingga hingga siku) dan berleher bundar. Bahan yang umum digunakan untuk membuat kaos oblong adalah katun atau poliester (atau gabungan keduanya).
Mode kaos oblong meliputi mode untuk wanita dan pria, juga dapat dipakai oleh semua golongan usia, termasuk bayi, remaja, ataupun orang dewasa. Sekarang kaos oblong tidak lagi hanya digunakan sebagai pakaian dalam tetapi juga sebagai pakaian sehari-hari.
Kaos juga menjadi media penyampai kritik sosial terhadap situasi sekitar melalui gambar atau foto yang disablon dipermukaannya yang dilengkapi dengan tulisan-tulisan yang merujuk pada pesan yang ingin disampaikan.
Apa itu moderarisasi