Jayapura, indomaritim.id – Program Strategis Nasional Tol Laut mencatat sejarah baru diawal tahun 2021 dengan bersandarnya kapal dengan bobot 3.901 DWT untuk melakukan bongkar muat. Kapal besar itu adalah KM Logistik Nusantara 2 dengan kapasitas 149,00 Teus, yang memasuki Pelabuhan Kokas di Kabupaten Fak Fak, kemudian Pelabuhan Korido di Kabupaten Supiori serta Pelabuhan Depapre di Kabupaten Jayapura, Papua.
KM Logistik Nusantara 2 merupakan kapal barang yang melayani tol laut wilayah paling timur Indonesia. Pelabuhan yang terletak di Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua itu, memang melayani rute baru tol laut atau rute T-19.
Rute itu meliputi Kabupaten Merauke-Kokas-Sorong-Korido-Depapre Kabupaten Jayapura (pulang pergi/PP) yang selama belum pernah ada jalur pelayaran niaga pada lintasan tersebut.
Layanan ini, merupakan trayek baru dengan tujuan konektivitas bagi wilayah Papua dan turunnya disparitas harga bagi masyarakat di wilayah-wilayah tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan
“Hari ini merupakan hari yang sangat penting dalam sejarah maritim Indonesia, karena telah hadir sebuah kapal yang melintas dari selatan Papua sampai ke utara Papua dan sebaliknya,” kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keamanan dan Kemaritiman Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lalana, di Jayapura Jumat (5/2/2021) pada prosesi uji coba perdana pengoperasian Pelabuhan Depapre dan Penyelenggaraan Tol Laut Trayek T-19.
“Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan terus berkonsentrasi untuk dapat mendistribusikan hasil pertanian yaitu beras ke seluruh wilayah Indonesia agar terjadi keseimbangan dalam ketahanan pangan dan juga permintaan dan penawaran sesuai kebutuhan pasar,” ujarnya.
“Menteri Perhubungan Ir. Budi Karya Sumadi sebagai Pimpinan Kementerian Lembaga teknis Kementerian Perhubungan, terus bersama Kementerian Lembaga lain bersinergi dan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan perhubungan, menyatakan pemikiran dan langkah dalam pelaksanaan distribusi tersebut melalui Program Strategis Nasional yaitu Tol Laut Tol Laut,” kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keamanan dan Kemaritiman Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lalana.
Ia menambahkan, sejak informasi surplus beras dari hasil pertanian Kelompok Masyarakat Tani Merauke yang mencapai 200.000 Ton pada analisa bulan Juli 2020 dan juga komoditas lainnya di Kabupaten Jayapura seperti hasil pertanian Kelapa Sawit dan Perikanan melalui Pemerintah Daerah Dinas Pertanian, Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UMKM (Disperindagkop dan UMKM), Provinsi Papua.
“Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan terus berkonsentrasi untuk dapat mendistribusikan hasil pertanian yaitu beras ke seluruh wilayah Indonesia agar terjadi keseimbangan dalam ketahanan pangan dan juga permintaan dan penawaran sesuai kebutuhan pasar,” ujar Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lalana.
Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lalanaberharap, kehadiran KM Logistik Nusantara 2 yang singgah di Pelabuhan Depapre dapat terus terkoneksi dengan pemanfaatan jembatan udara atau penerbangan perintis, dan angkutan darat bersubsidi melalui Perum Damri.
“Sehingga ke depannya, diharapkan langkah tersebut dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat dan percepatan ekonomi nasional,” ujarnya memungkasi.
Berdampak Positif untuk Perekonomian Papua
Pada kesempatan yang sama, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw memastikan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Jayapura menyiapkan komoditas dan barang produksi yang akan dipasarkan melalui tol laut.
“Dermaga itu yang kami butuhkan agar semua hasil produksi masyarakat dapat dipasarkan keluar Jayapura. Banyak keuntungan yang akan di dapat dari kehadiran dermaga itu,” kata Bupati Jayapura Mathius Awoitauw bersama SKPD/OPD terkait dan MUSPIDA Kabupaten Jayapura dan FORKOPIMDA Provinsi Papua.
Senada dengan Bupati Jayapura, Tenaga Ahli Madya Kedeputian V, Kantor Staf Kepresidenan Dr. Laus Rumayom mengapresiasi pembukaan jalur logistik tersebut. Ia turut hadir ikut menyaksikan pelayaran perdana Tol Laut Papua bersama Dewan Otoritas Ondoafi dan Masyarakat Adat Nauyoserai Tanah Merah Jayapura dan Pimpinan Majelis Rakyat Papua dan beberapa Tokoh Masyarakat Tanah Tabi.
“Akhir kata ‘Kenambai Umbai Reimay’ yang artinya Satu Utuh Ceria Berkarya Meraih Kejayaan dan selalu menjadi motivasi contoh bagi daerah lain untuk terus bersama berkarya membangun daerah dan negeri ini. Bersama Kitorang bisa! Maju terus Depapre, Jayalah maritim Indonesia, foi onomi,” ujar Laus Rumayom.
Pelayaran Tol Laut KM Logistik Nusantara 2 turut disaksikan olehTim Teknis Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Angkutan Barang di Laut (Tol Laut) Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Ditjen Perhubungan Laut, Capt. Bharto Ari Raharjo, M.Si dan Willem Thobias Fofid, S.SiT, M.Pi dan Komisaris BUMN PT. Pelita Air Capt. Moses Wawan Morin, M,Sc.
Sejak diluncurkan pada 2015, program tol laut terus mengalami peningkatan dan perkembangan, baik dari segi infrastruktur, trayek, armada, jumlah muatan, maupun kapasitas.
Diawali pada November 2015 dengan tiga trayek, pada 2017 sudah berkembang menjadi 13 trayek. Dari ke-13 trayek tersebut, tujuh di antaranya dilaksanakan PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT Pelni) melalui penugasan dan enam lainnya dioperasikan swasta melalui mekanisme lelang.
Sampai 2020, program tol laut telah berkembang menjadi 26 trayek dengan 100 pelabuhan singgah.
Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: Rajab Ritonga