Perencanaan karir adalah suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan- tujuan karir. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan- tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam proses perencanaan karir individu akan memperoleh pengetahuan tentang potensi yang ada pada diri yang meliputi keterampilan, minat, pengetahuan, motivasi, dan karakteristik yang digunakan sebagai dasar dalam pemilihan karir yang kemudian dilanjutkan dengan menentukan tahapan untuk bisa mencapai karir yang sudah dipilih.
Jadi, perencanaan karir merupakan suatu proses pemilihan sasaran karir serta cara atau tahapan untuk mencapai sasaran karir tersebut yang didasarkan atas potensi yang dimiliki.
Potensi yang dimaksud meliputi bakat, minat, kepribadian, kemampuan dalam diri sendiri. Setelah mampu menentukan sasaran karir kemudian dapat ditentukan cara-cara yang harus dilalui untuk meraih karir yang telah dipilih.
Aspek perencanaan karir untuk siswa dan mahasiswa sebagai berikut :
- Mempelajari informasi karir
Informasi karir mencakup segala informasi yang terkait dengan karir. Informasi karir bisa didapatkan dari berbagai macam sumber, misal media elektronik, media cetak ataupun sumber yang bersangkutan secara langsung.
- Membicarakan karir dengan orang dewasa
Siswa yang memiliki perencanaan karir akan mempunyai anggapan bahwa orang dewasa merupakan orang yang memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan termasuk salah satu pengalaman dan pengetahuan tentang karir.
- Mengikuti pendidikan tambahan
Mengikuti kursus atau pendidikan tambahan diharapkan agar siswa memilki ketrampilan terkait dengan karir yang telah dipilih dalam perencanaan karir. Memiliki ketrampilan yang dibutuhkan dalam karir akan mempermudah siswa untuk dapat sukses dalam karir yang telah direncanakan.
- Mengikuti pelatihan-pelatihan terkait dengan pekerjaan yang diinginkan
Pelatihan-pelatihan terkait dengan pekerjaan yang diinginkan maka akan menambah ketrampilan yang ada pada diri siswa serta peningkatan pengetahuan tentang karir.
- Mengetahui persyaratan pendidikan untuk karir yang diinginkan
Untuk memasuki karir maka dibutuhkan syarat-syarat tertentu. Salah satu dari syarat memasuki karir adalah syarat pendidikan. Secara umum tuntutan pendidikan akan diberlakukan untuk memasuki karir tertentu.
Satu pilihan siswa dan mahasiswa setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah dan universitas adalah menjadi anggota TNI dan Polri. Berikut materi seleksinya.
Baca Juga: Menghadapi Era Globalisasi, Begini Menyikapinya
Karir di TNI dan Polri, Berikut Rangkaiannya
Pada dasarnya, materi tes untuk ketiga prajurit TNI baik dari angkatan darat, angkatan laut, maupun angkatan udara sama, yakni melalui 6 tahapan seleksi. Menjadi seorang Prajurit TNI merupakan cita-cita yang banyak didambakan bagi sebagian pemuda di Indonesia.
Bukan karena dilihat dari penampilan semata saja, menjadi seorang Prajurit merupakan kebanggaan tersendiri dalam pengabdian kepada Nusa dan Bangsa. Namun, tidak mudah menjadi anggota TNI dan Polri. Perlu persipan fisik, mental dan kecerdasan.
Nah, dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini materi tes seleksi TNI AD, AL, dan AU:
- Tes Administrasi
Rangkaian dalam tahap seleksi masuk Bintara TNI AU diawali dengan tes administrasi yang merupakan pemeriksaan kebenaran dan kelengkapan berkas. Kesalahan atau kekurangan dalam berkas lamaran akan membuat calon tidak lulus tes ini.
Ada 7 berkas yang harus Anda siapkan sebagai syarat administrasi. Berkas tersebut sebagai berikut:
1) akte kelahiran/ surat kenal lahir
2) KTP Calon dan KTP orang tua/ wali
3) Kartu Keluarga (KK)
4) Ijazah SD, SMP/ Tsanawiyah, SMA/ SMK/ Madrasah Aliyah atau sederajat berikut nilai SKHUN dan ijazah
5) kartu golongan darah
6) pas foto hitam putih terbaru ukuran 4x6cm sebanyak 20 lembar
7) surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
Berkas tersebut harus Anda bawa saat mendaftar ulang. Selain menyerahkan fotokopi masing-masing satu lembar yang sudah dilegalisir, Kamu juga harus menujukkan dokumen asli.
- Tes Kesamaptaan Jasmani
Tes kesamaptaan jasmani dilaksanakan untuk mendapatkan anggota TNI dan Polri yang benar-benar sanggup memikul tugas di lapangan. Adapun materi Tes kesamaptaan jasmani meliputi samapta A yaitu lari sejauh 2.400 meter, sedangkan samapta B terdiri dari `pull up`, `sit up, `push up, dan `suttle run.
Tes ini akan dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam Pembinaan Karier Prajurit dan menjadikannya tolak ukur untuk mempersiapkan fisik dan jasmani bagi yang akan melaksanakan pendidikan
- Tes Kesehatan
Tes Kesehatan merupakan komponen dari proses seleksi penerimaan TNI dan Polri.
Ada dua tahap tes kesehatan yang akan dijalani meliputi tinggi dan berat badan, telinga, postur, kulit, virginitas dan payudara, varikokel dan hernia, ambeien, amandel, tangan, jemari, mata, gigi, THT, alat reproduksi, anus, bentuk kaki, dan sebagainya. Sedangkan tahap kedua adalah pemeriksaan bagian dalam tubuh yakni urine, darah, dan rontgen.
- Tes Psikologi
Tes psikologi akan mengungkap kecerdasan, ketelitian, kejujuran, keberanian, ketahanan, dan minat bakat.
- Tes Mental Ideologi
Ada dua bentuk tes mental ideologi yang meliputi tertulis dan lisan. Tujuan dari tes ini adalah untuk menilai mental calon serta mengetahui seberapa jauh wawasan kebangsaan yang dimiliki.
- Tes Wawancara
Tes ini dilaksanakan seperti mengobrol, namun akan mengungkap banyak hal seperti motivasi, kedewasaan emosional, serta kematangan spiritual. tes ini juga dapat mengungkapkan kemampuan akademik serta karakter calon yang belum terungkap dalam tes akademik
- Penentuan Tahap Akhir (Pantukhir)
Menurut Panglima TNI, Pantukhir terpusat ini dilaksanakan secara terbuka, konstruktif, meneliti, membahas dan berdiskusi bersama untuk mencari yang terbaik, agar nantinya para Taruna dan Taruni yang terpilih dapat mengikuti pendidikan tanpa adanya hambatan.