Perilaku-Perilaku yang Sesuai Pancasila

oleh
Perilaku-Perilaku yang Sesuai Pancasila
Perilaku-Perilaku yang Sesuai Pancasila

Perilaku-perilaku yang sesuai Pancasila bila diajarkan sedari dini, akan membuat siswa sesuai mengamalannya dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah, keluarga dan masyarakat. Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang di dalamnya terdapat lima sila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.

Perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia atau hewan yang dapat diamati dengan cara tertentu. Pada masa-masa SMP adalah dimana siswa berperilaku yang beragam terhadap teman atau guru di lingkungan sekolah.

Baca Juga: Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia

Perilaku siswa tersebut terkadang tidak mencerminkan perilaku sesuai pengamalan nilai-nilai pancasila. Beragam perilaku siswa sekolah yang masih belum sesuai dengan nilai-nilai pancasila sila kelima di lingkungan sekolah salah satunya masih minim pemahaman akan nilai-nilai Pancasila.

Contoh perilaku yang sesuai Pancasila dan dampak yang ditimbulkannya sebagai cerminan perwujudan dalam sila-sila Pancasila:

Ketuhanan Yang Maha Esa

Contoh perilaku :

– Rajin beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa

– Menghormati teman dari agama lain yang sedang beribadah.

Kemanusiaan yang adil dan beradab

Berikan contoh cara menghargai teman! Berikut contohnya:

– Berteman dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan

– Tidak menggangu teman yang sedang beribadah

– Tidak bergunjing

– Menghormati Bapak dan Ibu guru.

Persatuan Indonesia

Contoh perilaku :

– Ikut serta dalam kegiatan masyarakat bersama-sama

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan

Contoh perilaku :

– Bermusyawarah untuk menentukan siapa yang menjadi ketua kelas.

– Menghargai pendapat orang lain.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Contoh perilaku :

– Menghormati hak orang lain, suka menabung dan tidak bergaya hidup mewah.

2. Perilaku yang ditunjukkan oleh Mila dalam film pendek tersebut sudah mencerminkan nilai-nilai Pancasila, yaitu sila kelima.

Alasannya, karena Mila suka memberi pertolongan kepada orang lain.

3. Hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga warisan budaya:

– Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita.

– Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan.

– Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan.

– Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.

– Memperkenalkan budaya Indonesia ke luar negeri.

Baca Juga: Jenis Pekerjaan yang Berhubungan dengan Sila Pertama Pancasila

Cara Menjalin Keberagaman Indonesia Antar Masyarakat
Cara Menjalin Keberagaman Indonesia Antar Masyarakat

Meningkatkan Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila

Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki dampak positif sekaligus dampak negatif bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Dampak positif memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan, sedangkan dampak negatif mengakibatkan ketidakharmonisan bahkan kehancuran bangsa dan negara.

Bagi bangsa Indonesia keberagaman suku bangsa, budaya, agama, ras dan antargolongan merupakan kekayaan bangsa yang sangat berharga. Berikut ini mari kita lihat salah satu contoh keberagaman budaya yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Meskipun berbeda-beda suku bangsa, adat istiadat, ras, dan agama kita tetap bersatu dalam perjuangan mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Baca Juga: Manfaat Keragaman Sosial Budaya Indonesia

Keberagaman bukan merupakan unsur perpecahan namun justru yang menciptakan kesatuan bangsa. Kesatuan adalah upaya untuk mempersatukan perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama untuk menjadi satu, yaitu bangsa Indonesia. Salah satu kejayaan Indonesia adalah memiliki kebudayaan tarian daerah yang beraneka ragam.

Tuhan menciptakan manusia dengan berbeda-beda bukan untuk saling bermusuhan melainkan untuk saling mengenal dan bersaudara. Hal tersebut sesuai dengan semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika.

Di sekolah, siswa dapat meningkatkan pengalaman nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan berikut ini:

Gotong-royong Membersihkan Sekolah

Usaha untuk meningkatkan pengamalan ini dengan rutin mengadakan kebersihan sekolah setiap hari jumat sebelum pelajaran dimulai, juga memberikan pengarahan kepada semua siswa pentingnya akan menjaga kebersihan sekolah bahwa membersihkan sekolah tidak hanya pada saat waktu hari kebersihan.

Mentaati tata tertib

Tata tertib yang ada di sekolah wajib ditaat. Juga mengikuti arahan pembina upacara pada saat upacara bendera juga memberikan sanksi pada siswa jika ada yang melanggar tata tertib sekolah.

Tidak boros

Siswa dapat menabungkan sebagian uang saku nya, juga paham perilaku boros tidak baik karena membuang sesuatu untuk hal yang tidak penting.

Tidak membeda-bedakan teman

Saat diskusi kelompok guru membagi anggota masing-masing kelompok agar semua rata dan tidak membeda-bedakan mana siswa yang pintar dan mana siswa yang bodoh.

Bekerja keras

Bekerja keras di sekolah, memahami semua mata pelajaran. Mengerjakan soal-soal latihan untuk di kerjakan siswa setelah guru menerangkan materi. Juga mengikuti ulangan tengah semester atau UTS dan ulangan akhir semester atau UAS.

Tidak merugikan orang lain

Sebagai siswa paham, bahwa perilaku yang merugikan orang lain tidak lah baik. Guru telah menerapkan aturan setiap ulangan siswa wajib untuk membawa peralatan tulis sendiri tidak boleh meminjam teman agar tidak menganggu konsentrasi teman lain yang sedang mengerjakan ulangan.

Baca Juga: Nilai Luhur Dalam Gotong Royong

Butir-Butir Pengamalan Pancasila

Fungsi dan Peran Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa

Berikut ini Butir-Butir Pengamalan Pancasila berdasarkan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

· Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
· Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
· Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama anatra pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
· Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
· Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
· Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
· Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing
· Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

· Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
· Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
· Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
· Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
· Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
· Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
· Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
· Berani membela kebenaran dan keadilan.
· Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
· Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia

· Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
· Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
· Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
· Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
· Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
· Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
· Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
· Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
· Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
· Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
· Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
· Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
· Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
· Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
· Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
· Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
· Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Baca Juga: Contoh Perilaku Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari Bagi Siswa

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

· Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan  kegotongroyongan.
· Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
· Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
· Menghormati hak orang lain.
· Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
· Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain
· Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
· Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
· Suka bekerja keras.
· Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
· Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

 

 

Responses (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *