Perilaku toleransi terhadap keragaman sosial budaya ialah adalah sikap atau perilaku yang menerima serta menghargai suatu perbedaan sosial budaya yang ada di daerahnya.
Toleransi berasal dari bahasa latin tolerantia, berarti kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Secara umum, istilah toleransi mengacu pada sikap terbuka, lapang dada, suka rela dan kelembutan.
Badan dunia PBB yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan (Unesco), mengartikan toleransi sebagai sikap saling menghormati, saling menerima, saling menghargai di tengah keragaman budaya, kebebasan berekspresi dan karakter manusia.
Toleransi harus didukung oleh cakrawala pengetahuan yang luas, bersikap terbuka, dialog, kebebasan berpikir dan beragama. Pendek kata toleransi setara dengan sikap positif, dan menghargai orang lain dalam rangka menggunakan kebebasan asasi sebagai manusia.
BACA JUGA: Bagaimana Cara Kita Supaya Bisa Bekerja Sama Dalam Keberagaman?
Dengan selalu berpedoman kepada dasar negara Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika kita tentu lebih dapat bersikap bijaksana dalam pergaulan di rumah, lingkungan belajar atau di masyarakat kita yang beragam. Kita akan selalu menjaga persatuan dan kesatuan sehingga kehidupan yang rukun, serasi dan harmonis dapat terwujud.
Jadi apa yang dimaksud dengan toleransi? Toleransi adalah Toleransi adalah sikap yang harus dikembangkan dalam keberagaman agar tercipta kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat. Alam yang merupakan anugerah Tuhan harus kita jaga dan pelihara kelestariannya. Perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat harus kita sikapi dengan bijak agar tidak menimbulkan konflik.
Toleransi merupakan bentuk akomodasi dalam interaksi sosial. Manusia beragama secara sosial tidak bisa menafikan bahwa mereka harus bergaul bukan hanya dengan kelompoknya sendiri, tetapi juga dengan kelompok berbeda agama. Umat beragama musti berupaya memunculkan toleransi untuk menjaga kestabilan sosial sehingga tidak terjadi benturan-benturan ideologi dan fisik di antara umat berbeda agama.
Indonesia adalah negara multikultural, tapi bukan negara multikulturalis. Karena itu multikulturalisme tidak menjadi solusi dalam pengelolaan keragaman di Indonesia. Beberapa kategori multikulturalisme yang diproblematisasi di Indonesia, terutama misalnya, terkait dengan pertanyaan siapa orang asli, minoritas nasional, dan imigran dalam konteks masyarakat Indonesia.
Keberagaman dalam masyarakat Indonesia ditinjau dari sudut pandang geografis, terbentuk oleh jumlah suku bangsa yang mendiami suatu wilayah Indonesia sangat banyak dan tersebar di mana-mana. Sebagai negara kepulauan, perbedaan antar suku yang mendiami satu pulau dengan pulau lain atau berada di satu kawasan berbeda-beda budayanya.
Rukun Dalam Keragaman
Kerukunan merupakan modal berharga yang harus selalu dijaga dan dilestarikan. Hidup rukun dalam lingkup kehidupan sosial yang multi etnik merupakan cita-cita luhur yang selalu didambakan oleh seluruh masyarakat.
Perjuangan yang dibangun oleh para tokoh kemerdekaan Indonesia, kesatuan hidup dalam bangunan kekeluargaan merupakan semangat, atau nilai yang menjadi dasar dalam hubungan sosial di antara sesama anak bangsa. Kenyataan atas kesatuan dalam keanekaragaman ini meneguhkan bahwa negara Indonesia dibangun di atas aneka ragam suku, budaya, agama, etnik, dan bahasa.
BACA JUGA: Sikap Saling Menghormati dan Menghargai dalam Interaksi Sosial
Membangun kerukunan dalam kehidupan masyarakat yang multikultural, memerlukan kesepahaman di antara subkultur masyarakat yang terdapat di dalamnya. Pada situasi ini, penting menyadari perlunya membangun kesadaran sikap tradisional dengan upaya saling membangun keterikatan antara satu subkultur masyarakat dengan lainnya.
Kondisi ini secara mendasar meneguhkan bahwa penciri dalam kerukunan masyarakat multikultur adalah munculnya sikap kekeluargaan, kolektivisme, atau komunalisme sebagaimana hal ini menjadi penciri dari masyarakat tradisional. Tentu saja, perilaku yang sesuai telah berjalan sejak lampau, seperti menghormati saat pemeluk agam lain beribadah dan bergotong royong membersihkan tempat ibadah.
Menumbuhkan Perilaku Toleransi Dalam Kehidupan
Cara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan menjadi penting diajarkan oleh orang tua dan guru kepada anak sedari dini. Dengan mengajarkan sikap toleransi, maka anak akan terbiasa dengan perbedaan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.
Toleransi adalah keniscayaan bagi bangsa majemuk dengan berbagai latar belakang suku, agama dan ras seperti Indonesia. Toleransi dibutuhkan pada sesama masyarakat Indonesia agar bisa saling membantu satu sama lainnya tanpa memandang suku,agama, ras dan antar golongan.
Toleransi merupakan sikap untuk mengerti, memahami dan menerima perbedaan antar individu. Sikap ini tanpa paksaan dan tidak ingin memaksakan orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Perbedaan adalah keniscayaan dalam masyarakat. Sebagaimana mestinya seorang saudara, maka tidak boleh untuk saling menjatuhkan karena dia atau mereka berbeda. Terutama, untuk membuat keberagaman di Indonesia tetap berjalan.
Di negara yang lainnya, tentu tidak memiliki keberagaman yang begitu banyak. Memang, tugas masyarakat Indonesia saat ini cukup berat. Karena, harus menjaga keberagaman ini agar tetap lestari. Satu caranya adalah menerapkan perilaku toleransi.
Menerima perbedaan antara suku, agama dan kebudayaan dapat dimulai dengan lingkungan sekitar terlebih dahulu. Buat lingkungan masyarakat yang nyaman, tentram dan aman. Kemudian, sampaikan kepada saudara yang lainnya bahwa hal ini penting untuk dilakukan.
Manfaat Toleransi di Sekolah dan Masyarakat
Manfaat toleransi adalah sebagai berikut di sekolah dan masyarakat adalah sebagai berikut:
Mempererat hubungan tali persaudaraan antarsesama masyarakat.
Tercipta kerukunan, sehingga kehidupan negara Indonesia ini aman, damau, dan tentram.
Menghindari timbulnya diskrimanasi atau sifat membeda-bedakan antarsesama masyarakat
Diskusi Tema Perilaku Toleransi
Tuliskan contoh sikap toleransi untuk mempertahankan keanekaragaman dalam sosial budaya!
Contoh prilaku yang mencerminkan sikap toleransi adalah menghormati teman yang sedang beribadah, dan tidak mencemooh agama dan kepercayaan teman. Membantu menyiapkan tempat ibadah bagi rekan yang beragama lain juga merupakan bentuk toleransi.
Bagaimana bentuk toleransi terhadap keberagaman di Indonesia?
Bentuk sikap toleransi terhadap keberagama yaitu menyelenggarakan kegiiatan untuk menumbuhkan toleransi dan rasa cinta kepada budaya Indonesia dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti: pawai budaya, festival budaya, dan sebagainya.
Apa saja manfaat toleransi dan hidup rukun dengan satu sama lain?
Menjalin komunikasi yang lebih baik. Tentu saja di lingkungan sekolah, komunikasi dengan teman teman dan guru anda menjadi lebih baik. Hal ini akan membuat sekolah akan terasa menyenangkan. Untuk lingkungan rumah tentu saja, komunikasi anda dengan anggota keluarga lainnya membaik sehingga tidak menimbulkan salah paham yang dapat menyebabkan pertengkaran.
Baik di kehidupan sekolah, keluarga, ataupun rumah tentu saja akan lebih harmonis dibandingkan sebelumnya. Sehingga bila terjadi masalah, anda akan tenang dalam menghadapinya.
Lingkungan sekolah, rumah, dan keluarga anda akan menjadi lebih tentram dan aman, hal ini karena satu sama lainnya akan membantu jika ada kesusahan.
Hidup rukun juga akan mempererat tali persatuan dengan teman dan keluarga anda.
Karena hubungan yang baik, tentu saja akan meminimalisir terjadi perselisihan dan perdebatan satu sama lainnya.
komunikasi yang lebih baik