Jayapura, indomaritim.id – Tenaga Ahli Menteri Sosial bidang Rehabilitasi Sosial yang juga mantan Walikota Jayapura, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano. MM bersama KSOP Jayapura melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Jayapura dalam rangka pengecekan kesiapan armada transportasi laut kapal perintis Sabuk Nusantara yang akan digunakan untuk melayani peserta Sidang Sinode yang akan diselenggarakan di Kabupaten Waren, Minggu (10/7/2022).
Plt. Kepala KSOP Jayapura Willem Thobias Fofid mengatakan, pemantauan ini merupakan bentuk sinergi, kerja sama dan komitmen yang terjalin lintas kementerian lembaga untuk mendukung penyelenggaraan Sidang Sinode XVIII di Kabupaten Waropen.
Seperti diketahui bahwa Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengerahkan sembilan kapal perintis dalam mendukung penyelenggaraan Sidang Sinode ke XVIII dari tujuh titik lokasi yaitu dari Jayapura, Biak, Manokwari, Nabire, Serui, Sorong dan Wasior.
“Kapal perintis Sabuk Nusantara (Sanus) yang dikerahkan untuk melayani peserta Sidang Sinode dari Pelabuhan Jayapura adalah KM. Sanus 81, KM. Sanus 58 dan KM. Sanus 100. Kapal perintis akan digunakan untuk melayani sekitar 1500 sampai 2000 peserta sidang Sinode XVIII GKI khusus dari Wilayah 1 yang meliputi Klasis Port Numbay, Klasis Sentani, Klasis Waibu Moi, Klasis Keerom, Klasis Kemtuk Gresi, Klasis Nimobkran, Klasis Tanah Merah, Klasis Tanah Merah Barat, Klasis Nawawirway, Bakal Klasis Muara Tami, dan Bakal Klasis Senggi. Peserta akan diangkut dengan rute menuju Kabupaten Waropen dari rute Pelabuhan Jayapura,” ungkap Willem.
Dalam kunjungan ini Benhur Tomi Mano (BTM) bersama KSOP Kelas II Jayapura didampingi oleh Tim Teknis KSOP Jayapura Yabes Jermia Nenobais dan Jan Imbiri mengecek langsung kesiapan fasilitas kapal menyangkut dengan ruang akomodasi penumpang, barang dan alat keselamatan di atas kapal.
Selama kunjungan kerja, BTM dan Tim KSOP berdialog dengan para anak buah kapal, nakhoda, pihak operator kapal PT. Pelni yang akan melayani peserta Sidang Sinode.
Dalam arahannya BTM menekankan kepada pihak Pelni terkait pentingnya keamanan, kenyamanan dan keselamatan kapal, penumpang dan barang serta harus menjadi perhatian khusus dalam pelayanan transportasi laut ketika melayani peserta sidang Sinode GKI Tanah Papua.