Jakarta, indomaritim.id – Pertamina dan Kepolisian Perairan dan Udara Polda Metro Jaya memantau pembersihan ceceran tumpahan minyak di laut dari kebocoran sumur YYA milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Jawa (PHE ONWJ), Kamis (15/8/2019).
Menurut Senior Vice President HSSE Korporat Pertamina Lelin Eprianto, upaya pembersihan intens dilakukan di laut dan di daratan yang terbagi dalam dua zona, yaitu zona 1 dan zona 2.
“Zona 1 adalah yang lokasinya dekat dengan Sumur YYA-1 di Kabupaten Karawang, sedangkan zona 2 lokasinya jauh dari sumur, seperti di Kepulauan Seribu ini. Pembagian zona ini dimaksudkan untuk memudahkan pembersihan agar peralatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan,” kata Lelin Eprianto.
Baca Juga: Tutup Kebocoran Sumur Minyak YYA-1, Pertamina Percepat Pengeboran Hingga 2.765 Meter
Lelin menambahkan, di zona 2 tim Pertamina dibantu oleh nelayan di wilayah pesisir dan Polairud.
“Setiap pagi, kami memantau melalui udara dibantu Polairud untuk memastikan lokasi mana saja yang masih ada ceceran minyak. Karena tantangan yang kita hadapi saat ini adalah cuaca dan ombak. Pembersihan dilakukan berlawanan dengan arus laut,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Polair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Pol Lotharia Latif mengungkapkan jajaran kepolisian terus membantu mengatasi tumpahan minyak mentah.
“Selama beberapa pekan terakhir, kami membantu Pertamina. Dari sisi transportasi, kami melakukan pemantauan dari udara dan laut. Selain itu kami juga membantu pembersihan, pengumpulan, dan pengangkutan ceceran minyak tersebut ke lokasi akhir pengolahan limbah,” jelas Latif.
Brigjen Pol Lotharia Latif menambahkan, pihaknya selalu siap membantu Pertamina sebagai upaya agar laut dan pesisir pantai di sekitar Kepulauan Seribu kembali bersih sehingga nelayan dapat kembali beraktivitas seperti semula.
“Kapanpun dibutuhkan, kami siap membantu. Kita juga melakukan bersama-sama terus mengevaluasi kegiatan ini agar berjalan efektif. Kami terbuka menerima informasi dari masyarakat nelayan sehingga pembersihan dapat tuntas dan tidak ditemukan ceceran minyak lagi di laut dan di pesisir pantai,” pungkasnya.
Reporter: Mulyono Sri Hutomo
Editor: Rajab Ritonga